Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terpesona Aneka Kreasi Bungkus Daun Pisang nan Eksotik Khas Indonesia

18 Agustus 2019   12:49 Diperbarui: 23 Agustus 2019   19:21 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Pinjung,Wadai Pais Waluh (Dokumentasi pribadi)

Model bungkus mirip bantal ini biasnya hanya dilipat-lipat saja, tidak menggunakan lidi untuk mematikan lipatan, tapi dengan cara di tangkup atau menempelkan sisi luar daun lipatan bungkus pertama dengan sisi luar dari bungkusan daun kedua, sehingga keduanya seperti saling memeluk karena biasanya setelah ditempelkan satu sama lain, keduanya akan diikat dengan tali. Unik ya!

Bungkus model Tempelang (dokumentasi pribadi)
Bungkus model Tempelang (dokumentasi pribadi)

7. Tempelang/Bungkus Berkat
Model bungkus Tempelang atau bungkus berkat ini, tergolong metode bungkus yang sederhana dan simpel, caranya hanya dengan melipat ke arah bawah kedua ujung daun setelah diisi nasi atau berbagai wadai atau kue. 

Di daerah kaki Gunung Lawu bagian timur, model bungkus ini dinamai bungkus berkat, karena sering dipakai saat membungkus beragam makanan (bisa nasi maupun aneka jajanan) yang biasa disebut berkat yang bisa dibawa pulang setelah acara selamatan atau kenduri (genduren).

Jika di daerah anda ada lagi model lain, silahkan tambahkan di kolom komentar...
Terima kasih!
Mudahan bermanfaat.

Matan Kota 1000 Sungai
Banjarmasin nan Bungas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun