Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Pernik Banua dan Istana Wadai", Dua Kaki yang Membuat Kami Tetap Berdiri Sampai Saat Ini

3 Agustus 2019   09:20 Diperbarui: 3 Agustus 2019   09:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istana Wadai (dokpri)
Istana Wadai (dokpri)

Istana Wadai Buah Kerja Kreatif Istri Tercinta

Setelah usaha toko kelontong benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi, kami menjual semua perabotan dan perlengkapan toko mulai dari etalase sampai ribuan galon air berbagai merek dan juga ratusan tabung gas ukuran 12 kg dan 3kg. 

Karena terbiasa “beraktifitas”, isteri saya merasa tidak nyaman berdiam diri saja setelah aktifitas menjaga toko yang biasanya tidak pernah sepi tiba-tiba harus tutup selamanya. Setelah berpikir dan melihat situasi di lingkungan sekitar, akhirnya isteri saya berniat untuk memulai usaha membuat wadai atau kue. 

Selain karena hobi juga, salah satu karakteristik kebiasaan Urang Banjar yang  suka makan aneka wadai merupakan peluang besar untuk digarap dan yang terpenting bisa mendapatkan tambahan penghasilan lebih.

Kue Tradisional Pais Sagu (dokpri)
Kue Tradisional Pais Sagu (dokpri)

Bermodalkan hobi, sedikit nekad dan nonton You Tube, akhirnya kami benar-benar memulai membuat aneka macam wadai, baik wadai tradisional khas Banjar maupun wadai umum atau nasional.

Pertama membuat wadai, hasil olahan kita titipkan ke berbagai warung, toko kue dan oleh-oleh, karena sebagian besar kuenya termasuk kue basah maka pagi hari sehabis Sholat subuh kita antar maka siang atau sore hari kita ambil.

Wadai Karakter Kekinian (dokpri)
Wadai Karakter Kekinian (dokpri)
Memulai usaha baru, memang tidak semudah yang kami bayangkan! Dari segi citarasa, mutu produk sampai tanggapan pasar sebenarnya lumayan untuk ukuran pawadaian (bahasa Banjar ; pembuat kue) pemula seperti kami, tapi tenaga kami yang relatif terbatas ternyata justeru tidak sanggup untuk memenuhi permintaan pasar. Sementara untuk menambah tenaga kerja, jelas kami belum sanggup.

Akhirnya untuk menyiasati keterbatasan,  untuk pasar reguler kami memilih fokus untuk membuat 3 (tiga) jenis kue yang permintaannya relatif paling stabil dan banyak saja, sedang untuk jenis lainnya tetap bisa kita kerjakan bila ada pesanan saja dan untuk menambah omzet akhirnya kami juga membuka outlet sederhana dipinggir jalan untuk memajang aneka wadai buatan istri tercinta.

Beragam Wadai di @istanawadai
Beragam Wadai di @istanawadai
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun