Sebenarnya, biawak relatif tidak berbahaya. Karena dia tidak mempunyai “senjata” taktis yang mematikan. Dia hanya mengandalkan kekuatan sabetan ekornya dan gigitan plus air liurnya yang mengandung ribuan bakteri mematikan.
Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, bagi kami yang setiap hari biasa berinteraksi dengan mereka, senjata dan amunisi milik biawak ini sebenarnya relatif mudah untuk ditaklukkan, hanya saja tenaga biawak dewasa yang luar biasa kuat ditambah dengan kepanikan dan kekagetan saya saat itu, plus ketiadaan ilmu pengetahuan terkait cara menjinakkan ataupun evakuasi binatang-binatang ini, menjadikan mental saya saat itu jadi satu level dibawah si biawak, akibatnya saya gagal menkahlukkan dia.
Akhirnya, meskipun dengan susah payah dan memerlukan waktu yang cukup lama dengan dibantu sekitar lima orang dewasa tetangga kiri-kanan rumah, dengan peralatan sederhana seperti tali tambang, karung dan tongkat sapu seadanya kami berusaha akhirnya bisa menakhlukkan si biawak “jumbo” yang selanjutnya dilepas kembali di habitatnya yang jauh dari pemukiman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H