Hampir sama dengan daerah lain di Indonesia, ibadah haji bagi masyarakat Banjar tidak hanya menjadi bukti ketaatan tertinggi kepada Sang Maha Kuasa Allah SWT, tapi juga menjadi bagian dari eksistensi status sosial di masyarakat.
Selain mendapat "tempat khusus" dari lingkungan sekitar, biasanya Pak Haji atau Ma Haji akan selalu diberikan tempat terdekat dengan tuan Guru bila ada acara keagamaan. Mantap kan!?
Selain ritual doa untuk si anak, realitas mempersiapkan ibadah haji sejak dini masyarakat Banjar yang "terpenting" adalah dalam bentuk menyisihkan sebagian pendapatan atau menabung untuk bekal berhaji, baik untuk diri sendiri maupun untuk si-anak sejak kelahirannya. Kalau sekarang, menabungnya di Bank Danamon Syariah yang telah ditunjuk pemerintah untuk menerima setoran ONH, khusus untuk tabungan anak-anak biasanya masih menggunakan nama pengampu.
Bank Danamon Syariah mempunyai dua produk tabungan haji inovatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah calan jamaah haji, yaitu Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) dan Tabungan Rencana Haji iB. Untuk keterangan lebih detail bisa menghubungi Hello Danamon 1-500-090, Email: hellodanamon@danamon.co.id atau datang langsung ke cabang Bank Danamon terdekat di kota anda tercinta. Untuk update layanan terbaru jangan lupa untuk mengikuti semua media sosial Bank Danamon ya! Ada facebook, twitter, instagram, you tube dan LinkedIn.
Pertama, keyakinan sugestif “Umur tidak berbau". Kita tidak akan pernah tahu kapan ajal menjemput kita. Karenanya, Urang Banjar lebih memilih untuk berpikiran positif (husnudzan) dengan berinisiatif sesegera mungkin naik haji sebelum ajal menjemput.
Kedua, dengan menyegarakan niat beribadah haji sejak dini, setidaknya ada tiga hal yang akan kita mulai dan dapatkan, yaitu :
Mulai berniat sungguh-sungguh untuk berhaji dan kalaupun kita meninggal sebelum panggilan datang, setidaknya kita sudah mendapatkan pahala niat.
Urang Banjar meyakini hanya orang yang benar-benar siap lahir (materi/finansial, fisik, ilmu dan waktu tunggu) dan batin (taqwa) saja yang akan mendapatkan panggilan berhaji dari-Nya. Karena itu, Urang Banjar selalu berusaha semaksimal mungkin memulai persiapan berhaji sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir.
Terakhir, urang Banjar juga meyakini siapapun yang meluruskan niat berhaji dan sungguh-sungguh mempersiapkan semuanya sejak dini, maka Insha Allah, Allah sendiri yang akan menuntun, memudahkan serta memampukannya.