Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waduh, Penulisan Nama Pahlawan Nasional dari Kalsel Ini Ternyata Keliru

24 November 2018   01:30 Diperbarui: 24 November 2018   02:31 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Pangeran Antasari dalam Lembar Uang RI (Grafis : id.wikipedia.org)

"Atas rekomendasi ini, akhirnya nama Ir H Pangeran Muhammad Noor diganti menjadi Ir H Pangeran Mohamad Noor. Kemudian, pada rekomendasi yang dikirim Dinas Sosial Kalsel ke Kementerian Sosial dan atas rekomendasi dari Gubernur Kalsel, namanya harus berganti menjadi Mohammad Noor atau Mohamad Noor," tutur jebolan sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Ir H Pangeran Mohamad Noor dan Istri (Foto : kanalkalimantan.com)
Ir H Pangeran Mohamad Noor dan Istri (Foto : kanalkalimantan.com)
Selanjutnya, "Sesuai dengan masukan dari kerabat almarhum, tim gelar akhirnya lebih memilih menulis Ir H Pangeran Mohammad Noor di dalam plakat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Padahal Jujur saja!  Ir H Pangeran Mohamad Noor pernah mencoret satu huruf m dari namanya, Mohammad menjadi Mohamad. Hal ini tertuang dalam buku P.M Noor Teruskan Gawi Kita Balum Tuntung. Alasan beliau adalah karena merasa tidak pantas menyandang nama Muhammad, layaknya nama Baginda Rasulullah Muhammad SAW dengan huruf u dan doublem," tutur anggota Tim Pengusulan Ir PM Noor menjadi pahlawan nasional ini .

Baca Juga Yuk : 650 km Menjelajah Jalur Roller Coaster Kalimantan Timur

Lebih lanjut! Menurut Wajidi Amberi, kekeliruan dalam penulisan nama pahlawan nasional sebelumnya juga terjadi pada piagam gelar pahlawan nasional asal Kalimantan Selatan lainnya, Brigadir Jenderal TNI (Purn) H Hasan Basry yang ditandatangani Presiden Megawati pada tahun 2001. Pada piagam  tertulis Brigadir Jenderal TNI (Purn) H Hasan Basry padahal yang benar adalah Brigadir Jenderal TNI (Purn) H Hassan Basry (double s).

William Shakespeare mengatakan "That which we call a rose by any other name would smell as sweet" makna bebas ungkapan dari pujangga besar dari negeri Britania Raya ini adalah apalah arti sebuah nama? Meskipun bunga rose itu diberi nama melati, tetap saja dia berbau harum! Tapi, ayah saya mengatakan, namamu itu doa ayah dan bunda untukmu! Lantas apa pendapatmu?

Salam dari Banjarmasin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun