Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Album Segitiga, Cara Boomerang Menghargai Karya Musik Legendaris Indonesia

21 Oktober 2018   09:46 Diperbarui: 23 Oktober 2018   04:23 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selayang Pandang Boomerang

Bagi para penggemar musik rock Indonesia, terutama generasi akhir 90-an sampai awal milenium, tentu sangat familiar dengan nama band cadas beraliran Hard rock asal Surabaya, Boomerang.

Band yang lahir dengan nama Lost Angels ini bisa merajai pentas panggung musik rock Indonesia setelah masuk finalis di ajang Festival Musik Rock Indonesia ke-7 tahun 1993 yang diadakan oleh salah satu promotor musik rock kenamaan Indonesia yang juga berasal dari Kota Buaya Surabaya, Log Zelebour.

Tradisi hadiah bagi juara pertama Festival Musik Rock Indonesia adalah kontrak otomatis alias bisa masuk dapur rekaman untuk merilis album dengan Loggis Record, perusahaan rekaman milik Log Zelebour yang memang mendedikasikannya untuk memproduksi musik rock Indonesia. Sedangkan untuk 10 finalis termasuk juara pertama akan dibuatkan album kompilasi 10 finalis Festival Musik Rock Indonesia.

Estetika interpretasi dari lirik-lirik lagu (Grafis/Foto : @kaekaha)
Estetika interpretasi dari lirik-lirik lagu (Grafis/Foto : @kaekaha)
Karena Lost Angels pada Festival Musik Rock Indonesia ke-7 yang finalnya di adakan di Jogjakarta itu hanya masuk 10 besar (juaranya saat itu adalah band Andromedha dari Surabaya, yang terkenal dengan lagu legendaris  "Lamunan"), maka Lost Angels yang saat itu menyanyikan lagu andalannya No More (masuk dalam album pertama Boomerang) harus puas "hanya" masuk dalam album kompilasi 10 finalis Festival Musik Rock Indonesia ke-IV yang rilis stahun berikutnya tahun 1994.

Nasib baik berpihak pada Lost Angels yang saat itu diperkuat oleh Roy Jeconiah Isoka Wurangian (Vokal), John Paul Ivan (Guitar), Hubert Henry Limahelu (Bass) dan Petrus Augusty (Drum). Meskipun hanya masuk dalam 10 besar pada Festival Musik Rock Indonesia ke-7, mereka justeru direkrut oleh Log Zelebour untuk masuk dapur rekaman membuat album pertama bersama label Loggis Record.

Selesai rekaman dan tinggal menunggu pembuatan desain cover album, datanglah masalah yang mengharuskan mereka mengeluarkan Petrus Augusty dari formasi band. 

Tepat tanggal 8 Mei 1994 atau sekitar 2 bulan sebelum rilis album pertama di awal Juli 1994, mereka sepakat mengganti nama band dari Lost Angels menjadi Boomerang.  Hal ini untuk menutup semua kenangan pahit mereka dengan Lost Angels. Tapi meskipun ganti nama, warna musik yang mereka usung tetap sama dengan warna musik mereka saat masih menggunakan bendera Lost Angels, tetap nge-rooooooock dan tetap garaaang!

Estetika interpretasi dari lirik-lirik lagu (Grafis/Foto : @kaekaha)
Estetika interpretasi dari lirik-lirik lagu (Grafis/Foto : @kaekaha)
Setelah menelurkan album pertama dengan judul self titled Boomerang dengan hits berjudul Kasih, berturut-turut Boomerang menelurkan album ke-2 dengan judul K.O singkatan dari Kontaminasi Otak. Album yang lahir pada tahun 1995 ini semakin melambungkan nama Boomerang sebagai band musik rock papan atas Indonesia dengan lagu-lagu hits seperti O Ya, Bawalah Aku dan satu tembang rock ballad yang sampai sekarang masih sering diputar di radio-radio dengan judul Kisah.

Setelah album ke-2 sukses dipasaran, setahun berikutnya Boomerang merilis album ketiganya dengan judul Disharmoni. Album yang masih datangani oleh Log Zelebour ini juga laris manis di pasaran musik Indonesia. Masih menawarkan musik yang garang dan ngerock, lagu-lagu seperti Generasiku, Satu dan Kisah Yang Biru seperti menjadi lagu wajib band-band rock di era itu jika main di panggung.

Setelah album Disharmoni, Boomerang sempay merilis album semi greates hits dengan judul Hits Maker.  Di album yang meluncur pada tahun 1997 ini, selain berisi lagu-lagu yang pernah hits dari album pertama sampai ke-3, juga terselip 3 lagu baru, yaitu single baru Kehadiran dan lagu cover Setan Tertawa, milik Duo Kribo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun