Kalau anda pernah ke Palangkaraya (Kalteng), Samarinda/Balikapapan (Kaltim) dan terutama Banjarmasin (Kalsel), pada pagi hari subuh selain kedai atau warung permanen biasanya di pinggir jalan banyak penjual nasi kuning yang bertebaran di seluruh penjuru kota.
Biasanya mereka juga menjual menu nasi itik gambut, ketupat tampusing atau ada juga sebagian yang juga menjual ketupat kandangan dengan  menggunakan peralatan warung berupa meja dan kursi portabel alias bongkar pasang yang mudah dibereskan dan dibawa kemana-mana.
BACA YUK : Sarapan Lontong Tampusing Ma Haji, Kuliner "Bahari" Khas Banjarmasin
Khusus untuk penjual nasi kuning portable ini, mereka biasanya buka mulai pagi subuh dan habis setelah jam sarapan pagi telah lewat. Setelah itu mereka tutup tanpa meninggalkan bekas apa-apa. Jadi kalau mau mengincar nasi kuning atau kuliner lain yang dijual di warung tersebut jangan sampai datang setelah jam sarapan lewat, jangankan kebagian nasi kuningnya warungnyapun bisa jadi sudah tidak akan kelihatan lagi!
Cara menjual nasi kuning di Banjarmasin dan di Kalimantan Selatan secara umum ada dua cara, yaitu sudah dikemas bedahulu dalam bentuk nasi bungkus lengkap dengan lauk dan sambal didalamnya (masing-masing bungkus biasanya ditandai dengan tulisan isi lauknya masing-masing) dan satunya lagi disajikan dengan piring dengan lauk sesuai pilihan pembeli.Â
Untuk penjaja nasi kuning model ke-2 ini, biasanya mereka juga menjual kuliner untuk sarapan khas masyarakat Banjar lainnya, seperti lontong tampusing, ketupat kandangan serta kue-kue tradisonal Banjar dengan minuman teh panas atau teh dingin, seperti saya jelaskan diatas.
Khusus untuk model nasi (kuning) bungkus ini, di Banjarmasin ada 2 (dua) brand terkenal, terbesar  dan kebetulan keduanya membentuk atau mewakili 2 (dua) segmen yang berbeda, yaitu Nasi Kuning dari kedai "Cempaka" sehingga dikenal dengan Nasi Kuning Cempaka yang terkenal dengan porsinya yang relatif jumbo mewakili segmen menengah keatas dengan harga perbungkus Rp. 15.000-an.Â
Sedangkan brand satunya adalah Nasi Kuning Thalib yang menyasar segmen menengah kebawah dengan harga sekitar Rp.6000,- an perbungkus. Jika anda berkesempatan jalan-jalan ke Banjarmasin, sebut saja dua brand nasi kuning diatas kepada siapa saja yang anda temui, Insha Allah semuanya akan mengetahui tempat-tempat outletnya.
Khusus untuk lauk, nasi kuning di Banjarmasin mempunyai ciri khas pembeda dengan nasi kuning dari daerah lain baik dari segi bahan lauk maupun bumbu untuk memasaknya.Â
Untuk lauk nasi kuning yang khas dari sisi bumbu adalah lauk masak habang, yaitu jenis masakan khas Banjar berwarna kemerahan dengan cita rasa yang mirip dengan masakan Bumbu Bali yang biasanya memberi pilihan lauk berupa potongan daging ayam, itik, telur (itik/ayam) dan haruan atau ikan gabus. Sedangkan lauk nasi kuning yang khas dari bahan lauknya adalah lauk hati ampela dan lauk dendeng rusa atau menjangan.