Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Riuh "Kabaddi!" Menggema di Arena Asian Games 2018

28 Juli 2018   14:56 Diperbarui: 29 Juli 2018   09:06 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu momen dalam Kabaddi (Foto : intisari.grid.id)

"Kabaddi! Kabaddi! Kabaddi!"

Teriakan-teriakan khas berbahasa India diatas, sebentar lagi akan menggema di arena perhelatan ASIAN GAMES 2018, khususnya di  Theater Garuda TMII Jl. Cipayung Raya, Jakarta Timur yang menjadi venue olah raga tradisional dari India yang kali ini "naik kelas"  menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang ASIAN GAMES 2018, Jakarta Palembang.  

Kabaddi!? Apa itu?

Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, cabang olah raga "tradisional" dari India ini memang tidak terlalu populer, maka wajar jika banyak yang bertanya-tanya ketika olahraga yang konon sangat populer di kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, Nepal termasuk Iran dan Inggris ini "naik kelas" menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi pada ajang ASIAN GAMES 2018 di Jakarta Palembang.  


Sejarah Kabaddi
Di negeri asalnya India, olahraga ini dimainkan hampir di seluruh negeri dan merupakan permainan resmi di negara bagian Punjab, Tamil Nadu, Bihar, Telangana, Andhra Pradesh  dan Maharashtra.

Hanya saja, seperti pepatah “lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”, begitu pula kabbadi! Biasanya di masing-masing daerah/regional kabaddi mempunyai nama atau sebutan serta variasi permainan yang berbeda-beda, seperti sebutan Chedu-Gudu di Andhra Pradesh, India Selatan, Gudu di Srilanka, Ha-Do-Do di India Timur, Hu-Tu-Tu di Maharashtra, India Barat, disebut Hadudu di Bangladesh, Baibalaa di Maladewa, sedangkan di Thailand disebut Kabadi dan Theechub.

Untuk variasi permainan, yang banyak dikenal masyarakat adalah versi Sanjeevani, Gaminee, Punjabi dan Amar yang semuanya memiliki interpretasi yang sedikit berbeda dari permainan dan aturannya.

Kabaddi berasal dari bahasa Tamil, "kai-pidi" yang secara harfiah berarti "berpegangan tangan". Menurut penelitian para sejarawan, permainan tradisional “kuno” ini sudah ada sejak zaman prasejarah atau hampir 4000 tahun yang lalu di negara bagian Tamil Nadu.

Sebagai referensi, permainan kabaddi ini juga diabadikan dalam naskah kuno Mahabharata yang diperkirakan di kodifikasi pada abad ke-4 sebelum masehi. Dalam kitab Mahabharata tersebut, disebutkan bahwa Arjuna memiliki bakat unik dalam permainan Kabaddi ini. Arjuna dapat masuk ke dalam area pertahanan musuh, menghancurkan mereka semua dan hebatnya kembali tanpa terluka sedikitpun. Wooow!  

Jenis olah raga permainan yang juga dijadikan media latihan fisik para murid sekolah di India ini  menggabungkan teknik dalam olahraga gulat dengan kecepatan dan kelincahan.

Sekilas, cara bermain olahraga ini mirip dengan permainan tradisional anak-anak dari Pulau Jawa jaman dulu, yang dikenal dengan nama Gobak Sodor  atau di era 80/90-an anak-anak menyebutnya dengan permainan Bentengan.

Olahraga ini pertama kali dimainkan secara profesional pada tahun 1920 dan mulai dikenal lebih luas lagi sejak dipertandingkan di Olimpiade Berlin 1936. Di Inggris, Kabaddi mulai dikenal sejak tahun 1970-an seiring dengan banyaknya imigran dari India, Pakistan dan Bangladesh yang masuk ke kawasan Britania Raya dan pada tahun 2013, Inggris juga sukses mengadakan kejuaraan kabaddi tingkat internasional pertama kali.

Pada tahun 1990, Kabaddi juga dipertandingkan pada ajang Asian Games ke XI di Beijing. Sehingga ketenarannya tidak hanya diseputar kawasan Asia Selatan saja, tapi olahraga “rakyat” ini pun semakin menyebar dan populer di berbagai belahan dunia, seperti Jepang, Iran, Korea Selatan, Australia Argentina, Inggris, Amerika Serikat, Kenya, hingga Thailand dan sekarang mulai masuk ke Indonesia.

Terbaru, kabaddi kini memiliki liga profesionalnya sendiri. Ada delapan tim berbentuk waralaba yang tersebar di seluruh India. Hebatnya lagi, pada awal musim Liga Pro-Kabaddi ini juga memiliki bursa transfer pemain yang dikelola secara profesional.

Arena Olahraga Kabaddi (Grafis ; cerita.picmix.it)
Arena Olahraga Kabaddi (Grafis ; cerita.picmix.it)
Seluk Beluk Kabbadi


Aturan Umum Kabaddi
1.Kabaddi dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari dua belas pemain, dengan rincian tujuh pemain yang bermain dan sisanya sebagai cadangan.
2.Karena sifat fisik Kabaddi, pertandingan dikategorikan dalam kategori usia dan berat.
3.Ada enam juri yang menjaga setiap pertandingan Kabaddi. Yaitu, seorang wasit, pencetak gol, dua asisten pencetak gol dan dua wasit.
4.Untuk peraturan internasional, lapangan pertandingan berukurran 10 x 13 meter untuk pria, atau 8 x 12 meter untuk wanita. Ada tiga pemain cadangan yang berada di pinggir lapangan.
5.Untuk memulai pertandingan, wasit akan melakukan lemparan koin untuk menentukan siapa yang akan menyerang pertama dan sebaliknya di babak kedua.
6.Permainan dibagi dalam dua babak dengan total waktu main sekitar 40 menit, tanpa ada tambahan waktu. Sementara waktu jeda dari babak pertama ke babak kedua sepanjang lima menit.
7.Tim dengan poin terbanyak pada akhir pertandingan dinyatakan sebagai pemenang.
8.Tidak seperti banyak olahraga dan permainan populer lainnya, Kabaddi adalah olahraga yang benar-benar tidak membutuhkan peralatan atau aksesori khusus.

Kabaddi juga dimainkan oleh para perempuan (Foto : billyinfo.blogspot.com)
Kabaddi juga dimainkan oleh para perempuan (Foto : billyinfo.blogspot.com)
Cara bermain 


Masing-masing tim secara bergantian mengirimkan satu orang (raiders) untuk masuk ke dalam area lawan (menyerang) untuk menandai satu atau lebih anggota tim lawan dan kemudian kembali ke setengah lapangan mereka sebelum menghirup nafas lagi. Untuk membuktikan bahwa napas lain belum diambil, penyerang harus berteriak "Kabaddi,kabaddi, kabaddi" berulang-ulang. Kegagalan untuk melakukan ini, meski hanya sesaat berarti bahwa penyerang harus kembali ke sisi lapangan mereka sendiri tanpa poin dan tim lawan diberikan satu poin untuk permainan pertahanan yang sukses.


Para peyerang hanya bisa ditangkap pada bagian anggota badan, bukan rambut, pakaian, atau di mana pun, dan anggota yang bertahann tidak diizinkan menyeberangi garis tengah.


Sementara kubu lawan akan berusaha (bertahan) dengan menahan/menjatuhkan raider agar tidak  kembali ke areanya sendiri dan atau mencegahnya agar jangan sampai melewati garis tengah yang disebut “Bauk Line.” Jika berhasil maka akan mendapatkan satu poin.


Raider tidak hanya memancing lawan untuk menjatuhkannya sebelum berusaha kembali ke Bauk Line. Mereka juga bisa membuat lawan lain kehilangan anggota dengan menyentuh salah satu anggotanya. Bila berhasil, lawan akan kehilangan satu kekuatan dan tim Raider (penyerang) mendapatkan satu poin tambahan.


Point tambahan bisa didapat, jika raiders berhasil menyentuh garis bonus yang letaknya berada paling belakang dari area oposisi/lawan yang sedang bertahan dan bisa kembali ke area tim sendiri tanpa kehabisan nafas. Jika gagal, raiders harus keluar dari permainan. Tapi bisa kembali,  ketika ada anggota tim lain yang mampu mencetak poin.


Tiga point juga bisa didulang oleh tim raiders, jika semua lawan dinyatakan keluar, sedangkan jika ada bagian dari tubuh anggota tim lawan yang keluar dari batas, maka tim raider mendapatkan 1 point.

Bagaimana tertarik untuk mencoba? Atau tertarik melihat aksi jago-jago kabaddi langsung di arena ASIAN GAMES 2018!? Ayo dukung jagoanmu dengan datang langsung ke venue kabaddi di Theater Garuda TMII Jl. Cipayung Raya, Jakarta Timur dari tanggal 19 - 24 Agustus 2018. Past seru....!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun