Seacara riil, yang dibutuhkan untuk merancang sekaligus membangun pariwisata Papua agar bisa bergaung di level dunia, secara sederhana setidaknya bisa dirumuskan sebagai berikut,
Kebijakan politik yang tepat guna sangat dibutuhkan oleh Papua, karena kebijakan politik yang tepat akan memberikan yellow efect pada stabilitas di berbagai bidang, termasuk di bidang politik sendiri, ekonomi, sosial dan budaya. Lebih spesifik, kebijakan politik yang tepat guna menjadi perlu mengingat pada beberapa hal, antara lainÂ
- Latar belakang sejarah Papua (terutama pasca pendudukan Belanda) yang sampai sekarang masih diperdebatkan oleh beberapa pihak, termasuk keberadaan OPM.
- Penerapan otonomi khusus untuk Papua tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada sinergi dengan pemerintah pusat, secara proporsional (Papua layaknya, pemuda yang punya semangat luar biasa besar, tapi masih belum mempunyai pengalaman dan alat yang lengkap untuk meraih, cita-citanya. Jadi masih perlu untuk di beri bimbingan dan pandangan oleh orang tua).
Dengan kestabilan di berbagai bidang, diharapkan proses pembangunan di Papua, termasuk pembangunan industri pariwisata akan lebih mudah dan lebih terarah.
2. Â Pendekatan pembangunan yang berdasar pada nilai kearifan lokal setempat.
Model pembangunan Desentralisasi yang Asimetris atau membangun dari pinggiran yang diterapkan pemerintahan sekarang memang selaras dengan tekad membangun Papua di segala bidang, termasuk pariwisata. Hanya saja, tetap harus memerlukan pendekatan-pendekatan obyektif terhadap kearifan lokal setempat.Â
Ditengah hiruk pikuk pembangunan, Papua harus bangga menjadi dirinya sendiri. Papua harus tetap menjaga jatidirinya! Papua boleh meniru spirit Bali dalam membangun industri pariwisata, tapi Papua tidak boleh menjadi Bali. Papua boleh meniru Pulau Jawa, bahkan Eropa atau Amerika dalam membangun ifrastrukur, tapi Papua tidak boleh menjadi Jawa, Eropa apalgi Amerika, karena Papua adalah Papua dengan segala atribut eksotis yang ada di dalamnya!.
Menjaga jatidiri atau identitas original Papua sangat diperlukan, agar kemajuan Papua kelak tidak serta merta menghilangkan arsitektur dan atribut budaya lokal yang semua mempunyai nilai tinggi dan secara riil mempunyai ikatan emosional dengan semua elemen yang ada di Papua. Sehingga dengan sendirinya sense of belonging masyarakat Papua terhadap kemajuan daerahnya benar-benar bisa terbentuk dan menyatu secara alamiah.Â
Ending-nya, alokasi dana APBN yang mencapai triliunan rupiah untuk membangun Papua benar-benar bisa memberi perubahan yang signifikan bagi pembangunan dan goal untuk memberi manfaat bagi  semua rakyat Papua bisa menjadi kanyataan.
3. Pembangunan infrastruktur tepat guna.