Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Proud & Be Yourself, Papua!

31 Desember 2016   20:13 Diperbarui: 31 Desember 2016   21:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
taman Nasional Wasur (Foto : AnekaWisataNusantara.blogspot.com)

Untuk eksotisme kekayaan budaya Papua, sekilas bisa dilihat dari banyaknya suku dan sub suku yang mendiami wilayah yang masuk bagian Indonesia (Bagian timur Papua, masuk negara Papua New Guinea), yaitu sekitar 266 suku dan sub suku. Diantara sekian banyak itu yang paling terkenal adalah suku asmat yang terkenal dengan karya patungnya yang unik dan khas, suku amungme dan suku dani. Masing-masing suku tentu mempunyai pola hidup, seni, budaya termasuk bahasa yang berbeda-beda yang sudah pasti menjadi kekayaan non benda yang sangat layak untuk diapresiasi dan dieksplorasi lebih jauh.

Raja Ampat, Pintu Masuk Strategis Pariwisata Papua   

Jujur, sebagai bagian bagian dari masyarakat Indonesia, sampai detik ini saya masih juga terheran-heran dengan fenomena kemunculan Raja Ampat yang mendunia. Sebagai daerah baru hasil pemekaran yang lahir di wilayah Indonesia timur yang jauh dari pusat pemerintahan, relatif minim dari publikasi media, apalagi untuk urusan pariwisata di level apapun! Tentu pencapaian Raja Ampat ini sangat layak di apresiasi dan yang terpenting adalah menangkap spirit sekaligus pelajaran berharga bagi semua pihak atas pencapaian keberhasilan yang mungkin "tidak disangka-sangka" itu.

Apa isi pesan itu? Kalau Raja Ampat bisa bertransformasi sekaligus meng-upgrade diri menjadi icon pariwisata nasional bahkan internasional, artinya daerah lain seharusnya juga bisa! Itulah spirit dari pesan keberhasilan Raja Ampat menjadi icon  baru pariwisata di Indonesia dan dunia.  

pemandangan bawah laut Raja Ampat (Foto : Reiginawisataindonesia.blogspot.com)
pemandangan bawah laut Raja Ampat (Foto : Reiginawisataindonesia.blogspot.com)
Sebagai rising star yang telah mendunia, posisi strategis pariwisata Raja Ampat merupakan modal besar bagi keberlanjutan masa depan pariwisata Indonesia, khususnya bagi papua sendiri dalam upaya memaksimalkan pemasukan negara dari dunia pariwisata. 

Khusus untuk Papua dan untuk Indonesia secara umum, Eksotisme konfigurasi alam dan budaya di Raja Ampat bisa dijadikan sebagai pintu masuk, untuk memperkenalkan sekaligus menjual ragam eksotisme alam serta berbagai produk sosial dan budaya endemik khas papua yang sangat luar biasa, baik dari sisi estetikanya maupun dari ragam jenisnya. Bagaimana Papua? Bagaimana Indonesia? Siap bekerja keras dan cerdas untuk menyongsongnya?  

Salju abadi di Puncak Jaya (Foto : reiginawisataindonesia.blogspot.com)
Salju abadi di Puncak Jaya (Foto : reiginawisataindonesia.blogspot.com)
Strategi Membangun Industri Pariwisata Berkelas Dunia di Papua

Berbicara tentang Papua, memang tidak akan pernah ada habisnya. selain potensinya di segala bidang yang memang luar biasa besar, masih minimnya akses informasi tentang Papua secara detail dan juga mahalnya ongkos transportasi (baca : infrastruktur) untuk menuju papua, menjadi alasan mengapa kemilau mutiara di timur Indonesia ini masih belum terlihat maksimal.

Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menambah terang kemilau mutiara di timur Indonesia ini?

Secara teknis, popularitas Raja Ampat merupakan modal besar sekaligus pintu masuk strategis bagi pariwisata di Papua. Hanya saja, itu tidak akan cukup untuk membawa berbagai potensi keunikan Papua menjadi raksasa destinasi wisata berkelas dunia. 

Untuk memoles mutiara bernama Papua agar bias kemilaunya lebih terang dan terpancar ke seluruh dunia, memang memerlukan besutan tangan dingin, kebesaran hati, kesungguhan dan keseriusan semua  stakeholder, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah, masyarakat Papua dan semua organisasi  apapun bentuk dan platform-nya yang beroperasi dan terlibat dalam pembangunan di Papua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun