Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jar Nini, Kalau Mau Nabung Jangan Nunggu Ada Uang Sisa!

16 Mei 2016   22:08 Diperbarui: 16 Mei 2016   22:37 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis tentang LPS (Grafis : lps.go.id)

3. Jika strategi pada point 2 diatas tetap tidak bisa memberikan kontribusi pada elemen S (tabungan) atau ada tapi tidak terlalu signifikan, berarti  harus segera melangkah pada threatment berikutnya, yaitu dengan mencari penghasilan tambahan.

Misalkan :

Di Banjarmasin banyak pencari ikan atau biasa disebut bubuhan paunjunan(Kelompok Pemancing), yang setelah mendapatkan ikan haruan (ikan gabus/kutuk) berbagai ukuran langsung dijual ke pengepul, mungkin polanya harus dirubah. Bila hasil melimpah jangan dijual semua, sebagian di keringkan dan yang masih kecil-kecil bisa dibesarkan dalam keramba. Bagus lagi, jika ikan haruan yang didapat dijual dalam bentuk olahan jadi atau masak, sehingga memberi nilai/harga yang lebih tinggi.

Untuk kondisi B :

Sebenarnya kurang lebih sama diawalnya, mungkin akan berbeda pada threatment lanjutannya. Berikut deskripsinya

1. Pada tahap awal, mindset atau pola pikir tentang konsep hidup, khususnya perencanaan keuangan (menabung) harus di setting ulang. Logika umumnya, sebagai manusia normal, untuk menjalankan sunatullah sebagai manusia tentu kita harus berpikir lebih jauh dari langkah kita sekarang. Kita harus menata dan mempersiapkan masa depan kita dengan perencanaan sebaik mungkin sebagai bagian dari ikhtiar kita. Selebihnya biar Tuhan yang memberikan jalan takdirnya.

Perencanaan keuangan metode amplop (Foto : Koleksi Pribadi)
Perencanaan keuangan metode amplop (Foto : Koleksi Pribadi)
2. Setelah mindset sudah bisa dikendalikan, coba ikuti petuah paninian diatas dan lanjutkan dengan mengaplikasikan perencanaan keuangan metode amplop seperti diatas, tapi dengan tujuan berbeda. Kalau contoh diatas tujuannya untuk memetakan posisi keuangan kita terhadap berbagai kebutuhan, disini tujuannya lebih kepada mengikuti pola perencanaan di awal atau secara sengaja memang mengalokasikan dana untuk ditabung dari awal, bukan menabung karena ada sisa.     

Kalau metode amplop sudah berjalan secara konsisten dan dalam periode tertentu mulai terlihat ada hasil apalagi hasil yang signifikan, biasanya akan memberikan kepuasan dan biasanya lagi akan memacu untuk lebih efektif dan efisien dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sampai pada tahap ini, lebih bagus lagi jika dana tabungan yang ada dikembangkan lagi melalui berbagai instrument investasi atau bisa juga untuk berwirausaha sesuai dengan minat, keahlian atau kemampuan yang dimiliki.

Tabungan Bank Syariah (Foto ; Koleksi Pribadi)
Tabungan Bank Syariah (Foto ; Koleksi Pribadi)
Pernak-pernik Perencanaan di Era Modern

Menabung, dalam bentuk uang, emas atau barang dan bahan pokok sejatinya sudah menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat kita sejak dulu. Salah satu buktinya adalah adanya petuah dari paniniandiatas. Bukti lebih konkrit kita bisa melihat keberadaan lumbung padi di desa-desa yang sampai sekarang masih banyak yang eksis atau juga kotak perhiasan untuk menyimpan emas bagi para saudagar-saudagar jaman dulu dan mungkin yang paling sering kita lihat adalah berbagai bentuk celengan yang sejak kecil tentu sudah akrab dengan kita. Ada yang berbentuk ayam jago, burung, buah-buahan, bahkan ada juga yang berbentuk rumah-rumahan. Celengan jaman dulu selain bentuknya yang unik, bahan pembuatnya juga macam-macam, mulai dari keramik kaolin, tanah liat, seng, plastic sampai kayu atau bambu. Unik ya….!?

Tradisi menabung bahan pokok di lumbung padi (Foto : lps.go.id)
Tradisi menabung bahan pokok di lumbung padi (Foto : lps.go.id)
Menabung, merupakan salah satu aplikasi dari perencanaan keuangan yang paling umum di terapkan oleh masyarakat. Untuk secara tradisional, biasanya masyarakat menabung uang dengan memakai media celengan, dibawah kasur, di dalam bumbung tiang rumah dari bamboo dll. Sedangkan untuk cara yang lebih modern, lembaga perbankan merupakan institusi yang paling tepat untuk menabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun