Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Apresiasi Dialogis, Analogi Pelacur Berjilbab dan Logika Terbalik Suluk Lir-Ilir

8 Mei 2016   02:20 Diperbarui: 8 Mei 2016   21:04 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep logika terbalik ini mengacu pada pola dan strategi Rasulullah dan Para Wali songo dalam menyebarkan agama Islam  di wilayah dakwah masing-masing. Saya memilih istilah logika terbalik, karena menurut saya strategi dakwah atau penyebaran Islam oleh Rasulullah dan Walisongo memang berbanding terbalik dengan konsep sosialisasi/penyebaran Bank Syariah di Indonesia yang saya analogikan sebagai proses dakwah untuk menyebarkan sistem ekonomi keuangan syariah 

Saya sangat tertarik dengan keyword dari kisah-kisah inspiratif beliau-beliau  yang mungkin bisa diterapkan dalam upaya penetrasi dan sosialisasi perbankan syariah di Indonesia.

pelaksanaan-ekonomi-di-zaman-rasulullah-saw-572e3469d77e616c0beab15d.jpg
pelaksanaan-ekonomi-di-zaman-rasulullah-saw-572e3469d77e616c0beab15d.jpg
Ilustrasi pasar Madinah era Rasulullah (Fota Grafis : Zill Qayyim)

Sebagai ilustrasi, berikut saya ceritakan kisah inspiratifnya secara singkat :

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari  demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya dengan lemah lembut penuh kasih sayang kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW  melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau SAW wafat.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah  kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja".

"Apakah Itu?", tanya Abu Bakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". 

Abu Bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun