Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dalu Nuzlul Kirom (GMH) : Sebuah Gerakan Inspiratif, Yuk Ubah Wajah "Malam" Gang Dolly

26 Januari 2016   02:31 Diperbarui: 26 Januari 2016   07:05 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

###

Dalu Dolly dan semua pemeneng Wirausahawan Mandiri 2015 berfoto bersama dengan Presiden RI

(Foto : Metrotvnews.com)

Kalimat-kalimat naratif yang bersifat aktual realis inilah yang menjadi dasar seorang Dalu Nuzlul Kirom, ST mempunyai mimpi untuk menjadi pelukis pada media kanvas bernama Gang Dolly dan Jarak dengan membentuk kuas yang kelak diberinya nama Gerakan Melukis Harapan. Darah mudanya terus bergejolak ketika Kota tempat dia lahir dan dibesarkan terus dilanda kegamangan menatap sebuah realitas sosial yang terus menjadi polemik, Gang Dolly dan Jarak! Kawasan prostitusi terbesar se- Asia Tenggara di Surabaya.

Berkat tangan dingin dan kegigihan yang visioner, Dalu Dolly demikian julukan yang diberikan oleh rekan dan kolega Dalu Nuzlul Kirom, ST, sekarang pasca penutupan secara resmi oleh pemerintah Kota Surabaya, eks-Lokalisasi Gang Dolly dan Jarak mulai terlihat berubah dan berbenah dengan tajuk "Kampoeng Harapan". Bersama rekan-rekan seperjuangannya di Yayasan Melukis Harapan yang di dirikannya, secara kolektif mereka terus berusaha menghadirkan inovasi sosial untuk menjadikan eks-Lokalisasi Gang Dolly dan Jarak beserta semua elemen yang ada didalamnya bisa menjalani sebuah kehidupan dalam paradigma baru, lepas dari bayang-bayang prostitusi.

Kegigihan pria kelahiran asli Surabaya, 23 April 1989 ini "tidak hangat-hangat tahi ayam" dan "aji mumpung" dengan mencari popularitas dan keuntungan pribadi ditengah-tengah polemik penutupan Lokalisasi Gang Dolly dan Jarak oleh Pemkot Surabaya. Memang waktu yang akan menguji dan membuktikannya! Tapi kenyataannya, berkat kerja kerasnya bersama rekan-rekan dalam Gerakan Melukis Harapan  dalam usaha merancang , mencetak dan membangun ulang paradigma peradaban baru Gang Dolly dan Jarak, mulai kelihatan hasilnya> DiSurabaya dan sekitarnya siapa yang tidak kenal produk kerupuk Samiler Sami Jali, Batik Jarak Arum, Pujasera "dollicious dan yang terbaru citytour napak tilas Gang Dolly & Jarak berlabel InsapiraTrip : Dolly Tour ?.

 

Usaha Rakyat binaan Gerakan Melukis Harapan

(Foto : melukisharapan.org)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun