Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dalu Nuzlul Kirom (GMH) : Sebuah Gerakan Inspiratif, Yuk Ubah Wajah "Malam" Gang Dolly

26 Januari 2016   02:31 Diperbarui: 26 Januari 2016   07:05 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelukis harapan yang melakukan pembaharuan tidak perlu terdiri atas seluruh pemuda yang dilahirkan dari suatu daerah. Seperti apa yang dikatakan oleh Rhenald Kasali, “Dunia berubah bukan dimulai dari banyak orang tetapi dimulai dari sedikit orang-orang pilihan”. Cukup mereka yang tercerahkan dan kemudian mempengaruhi orang sekitarnya untuk bergerak, yang menjadi para pelukis harapan.

Setelah memiliki kesadaran diri, pelukis harapan juga harus mampu menularkan kesadaran dan semangat perubahan tersebut kepada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Selain menanamkan semangat perubahan kepada masyarakat, pelukis harapan juga harus menanamkan kesadaran kepada pemuda daerah yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk tetap berpartisipasi dalam melukis harapan masyarakat daerahnya. Kontribusi bisa berupa donasi, pikiran, jaringan dan apapun yang dibutuhkan untuk membuat lukisan indah bagi daerahnya. Jadi, belum bisa dikatakan pelukis harapan, manakala yang bersangkutan belum bisa menggerakan pemuda lainnya atau masyarakatnya untuk bersama-sama melakukan perubahan daerahnya ke arah lebih baik.

Inilah Gerakan Melukis Harapan. Dimulai dari aktivitas pengawalan lokalisasi Dolly pasca penutupan, kami menyadari bahwa kesenjangan kesejahteraan antar daerah masih menganga lebar maka kami bermimpi menggapai cita-cita Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

Disini kami juga belajar menjadi pemimpin yang menyatu dengan rakyat, menjadi cahaya harapan bagi mereka. Pemimpin masa sekarang suka bicara atas nama rakyat, namun sering menyengsarakan rakyat. Bisa jadi masa muda mereka tidak pernah bersentuhan langsung dengan rakyat, apalagi menyelesaikan masalah rakyat. Kelak, jika kami bicara tentang rakyat, kami paham, siapa itu rakyat, apa kebutuhan rakyat. Karena masa muda kami pernah kami abdikan untuk menjadi pelukis harapan rakyat.

Kami bekerja membuat pembaharuan sejarah. Bila upaya itu telah selesai, kami sudah harus siap dengan pembaharuan lainnya. Langkah kami adalah bergerak ke depan, bukan menunggu masa depan menghampiri kami. Bagi kami, satu-satunya cara mengetahui masa depan adalah dengan menciptakannya dalam imajinasi kami, dan dengan izin Allah, kami menggapainya

Surabaya, Oktober 2014

Dalu Nuzlul Kirom, S.T (Pendiri / Ketua Yayasan Gerakan Melukis Harapan)

 ### 

Kampung Harapan sebuah harapanuntuk Eks Lokalisasi Gang Dolly & Jarak

(Foto : melukisharapan.org)

Setelah lokalisasi Gang Dolly benar-benar ditutup tanggal 18 Juni 2014, oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, pertarungan peradaban di eks lokalisasi Dolly benar-benar terjadi. Memang tidak mudah untuk merubah wajah "malam" Gang Dolly menjadi lingkungan peradaban yang lebih berartabat yang ramah dan kondusif untuk tumbuh kembang mental dan kejiwaan semua elemen didalamnya, terutama anak-anak. Selain masalah zona nyaman yang telah menutup mata hati dan pikiran berpuluh-puluh tahun lamanya, pertempuran kepentingan bermotif rupiah yang ujung-ujungnya adalah urusan perut terus meracuni pola pikir sebagian besar masyarakat Gang Dolly dan pihak-pihak yang berkepentingan didalamnya. Bahkan untuk tetap konsisten pada tekad awal ingin menjadikan wajah Gang Dolly yang lebih bermartabat, tidak hanya nyali dan materi saja taruhannya, tapi juga nyawa! Ingat nyawa taruhannya! Tapi, Kebulatan tekad  Dalu Nuzlul Kirom , ST dengan Yayasan Melukis Harapan yang di besutnya menolak untuk menyerah. Dengan segala keterbatasan dan tekanan dari pihak yang berseberangan tidak menciutkan langkah dan nyali mereka. Tujuan mereka sudah bulat, ingin membantu masyarakat Gang Dolly move on keluar dari zona nyaman berlabel negatif yang berpuluh-puluh tahun menjadi pilihan hidup (tanpa berusaha memilah) mereka dengan menjadikan Gang Dolly dan Lingkungan Jarak sebagai lingkungan wisata edukasi dan kuliner yang lebih bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun