Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

(Final) Adu Nyali dengan Datsun Go+Panca, Menggali Potensi, Menebar Inspirasi untuk Negeri

23 Januari 2016   23:15 Diperbarui: 23 Januari 2016   23:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

-- Terpanah Asmara Cantiknya Derawan --

 

View Pulau Derawan yang mempesona

(Foto : Koleksi Pribadi)

Cantiknya pesona Pulau Derawan di ujung perairan selat Sulawesi sudah menggema ke seluruh dunia. Bersama-sama dengan beberapa pulau di sekitarnya seperti Pulau Kakaban, Sangalaki dan Maratua, pulau Derawan dengan pasir putihnya yang bersih dan lembut telah menjadi ikon pariwisata unggulan Kabupaten Berau dan Propinsi Kalimantan Timur. Cantiknya Pulau Derawan tidak lepas dari anugerah dari yang Maha Menciptakan. Selanjutnya adalah kewajiban kita untuk menjaga dan merawatnya.

Untuk Pulau Derawan yang juga berfungsi sebagai pulau hunian bagi masyarakat, saya berharap masyarakat disana juga mempunyai tekad, semangat dan harapan yang sama untuk menjadikan Pulau Derawan sebagai Destinasi Pariwisata kelas wahid dengan menjaga, merawat dan mengembangkan semua potensi yang ada dengan konsep yang benar, terstruktur dan terprogram dengan goal yang  jelas dan terukur dengan pemerintah sebagai pembina dan pengawasnya.

Jangan sampai pengembangan potensi Pulau Derawan berjalan pragmatis, bergerak sendiri-sendiri tanpa koordinasi, pola dan arah yang jelas yang akhirnya justeru terlihat semrawut dan tidak berkonsep. Terus terang, saya sudah melihat kemungkinan dan kecenderungan ini di Derawan. Seiring pamor yang semakin melejit yang otomatis berbanding lurus dengan tingkat kunjungan wisatawan dan okupansi penginapan, maka pragmatisme kapitalis yang bermain. Pembangunan penginapan di tepi pantai yang menjorok ke laut semakin marak dan sepertinya (semoga ini salah...) tidak berkonsep alias semaunya pemilik modal. tentu akan membahayakan ekosistem dan mengganggu luas penampang pantai berpasir putih yang selama ini menjadi salah satu andalan wisata Pulau Derawan.

 

--- Mengembalikan KKL Pulau Kakaban Sebagai Destinasi Wisata Pendidikan dan Penelitian ---

 

Jangan lakukan aktifitas ini di Danau Kakaban

(Foto : Koleksi Pribadi)

Keunikan dan kecantikan Pulau Kakaban dengan instrument laguna air payau peninggalan jaman prasejarah yang menjadi habitat berbagai spesies flora dan fauna langka hasil evolusi selama ribuan tahun lamanya, masih menyimpan banyak misteri ilmu pengetahuan yang belum terungkap dan harus diungkap dengan cara yang arif dan bijaksana. Itu tugas kita bersama!

Mari kita sebarluaskan keunikan dan kecantikan Pulau Kakaban sekaligus mengkampanyekan larangan untuk beraktifitas dan berinteraksi langsung dengan ekosistem didalamnya! Karena Pulau Kakaban sejatinya bukanlah tempat wisata umum, tapi destinasi wisata pendidikan dan penelitian, sesuai amanat Permenhut Nomor P 57 Tahun 2008 dan Surat Keputusan Bupati Berau, No.70 Tahun 2004.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun