Inilah bentuk kekeliruan yang sebenarnya sangat fatal.
Kekuatan al-Qur'an sebagai wahyu Tuhan hilang sebagai akibat memperlakukan al-Qur'an secara keliru.
Bahkan di zaman ini kedudukan al-Qur'an telah tergeser oleh koran.
Dari pagi hingga malam hari orang begitu semangat melahap banyak koran.
Tidak cukup satu, bahkan terkadang dua atau tiga surat kabar.
Kita bukanlah hendak melarang membaca koran.
Namun betapa nistanya, bacaan mulia yang diturunkan langsung dari langit
melalui Rasul mulia Muhammad saw, kemudian dipandang sebelah mata.
Ia ada dalam slogan, dan dalam dogma-dogma agama. Padahal,
koran hanya berisi opini-opini yang sudah banyak direkayasa dan penuh dengan kepentingan-kepentingan.
Unsur pembentuk informasi yang tersaji di media massa