Mohon tunggu...
Mas_Choose_One
Mas_Choose_One Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Kualifikasi Profesional: seorang Statistisi.. Bekerja di Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. \r\nKualifikasi Non-Profesional: seorang ayah, suami, anak dan sahabat. \r\n Seseorang yang terlanjur menjadi Gadamala... \r\n\r\nSeorang pekerja akal dan jiwa, Seseorang yang selalu berusaha menaklukkan jiwa, dan akal pikirannya sendiri. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisa LQ, DLQ, LC, dan Komparatif Kab. Tanjung Jabung Timur Prov. Jambi

15 April 2012   14:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 8220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ), LOCALIZATION COEFFICIENT (LC), DAN ANALISIS KOMPARATIF KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI TAHUN 2010

Oleh: Kuswan Gunanto



PENDAHULUAN

Location Quotient disingkat LQ adalah suatu metode untuk mengukur spesialisasi relative dari suatu wilayah/daerah dalam industri-industri tertentu (Bendavid-Val, 1997). Metode LQ dapat digunakan untuk mengetahui kapasitas ekspor yang dimiliki oleh daerah. Artinya dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengetahui spesialisasi yang dimilki oleh daerah dibandingkan dengan daerah yang tingkatannya lebih tinggi (provinsi, nasional) atau sektor lain yang memiliki kategori yang sama. Sebagai ukuran tingkat spesialisasi daerah, sering digunakan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh sektor ekonomi tertentu. Tenaga kerja yang mampu diserap oleh salah satu sektor ekonomi akan dibandingkan dengan seluruh tenaga kerja yang mampu diserap oleh perekonomian secara keseluruhan sehingga akan diperoleh rasio tingkat tenaga kerja (Widodo, 2006, Tarigan, 2006).

METODOLOGI

Teknik LQ dapat dibedakan menjadi dua, yaitu LQ statis (Static Location Quotient, SLQ) dan LQ dinamis (Dynamic Locationa Quotient, DLQ).

1). SLQ (Static Location Quotient) biasa disebut LQ.

Formula untuk SLQ adalah:

Dimana:

Vik = nilai PDRB sektor i daerah studi (kabupaten)

Vk = nilai PDRB total daerah studi (kabupaten)

Vip = nilai PDRB sektor i daerah referensi (propinsi)

Vp = nilai PDRB total daerah referensi (propinsi)

Kemungkinan nilai SLQ yang diperoleh adalah:

1)SLQ > 1 : ini berarti daerah studi (kabupaten) memiliki spesialisasi disektor i dibandingkan sektor yang sama di tingkat daerah referensi (propinsi).

2)SLQ < 1 : ini berarti sektor i bukan merupakan spesialisasi daerah studi (kabupaten) dibandingkan sektor yang sama di tingkat daerah referensi (propinsi).

3)SLQ = 1 : ini berarti bahwa sektor i terspesialisasi baik di daerah studi (kabupaten) maupun daerah referensi (propinsi).

2). DLQ (Dynamic Location Quotient)

Sedangkan formula untuk DLQ adalah:

Dimana:

IPPSij  = indeks potensi perkembangan sektor i didaerah j

IPPSi  = indeks potensi perkembangan sektor i di wilayah referensi

gij         = laju pertumbuhan sektor i didaerah j

Gi          = laju pertumbuhan sektor i di wilayah referensi

gj            = rata-rata laju pertumbuhan di daerah j

G            = rata-rata laju pertumbuhan di wilayah Referensi

Kemungkinan nilai DLQ yang diperoleh adalah:

1)DLQ > 1 : ini sektor mempunyai potensi perkembangan lebih cepat dibanding daerah (kabupaten) lain di wilayah referensi (provinsi).

2)DLQ < 1 : ini sektor mempunyai potensi perkembangan lebih lambat dibanding daerah kabupaten) lain di wilayah referensi (provinsi).

3)DLQ = 1 : ini sektor mempunyai potensi perkembangan sama cepat dibanding daerah (kabupaten) lain di wilayah referensi (provinsi).

PEMBAHASAN

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di kawasan paling timur Provinsi Jambi dengan luas wilayah 5.450 km2 untuk wilayah daratan dan 12.000 km2 untuk wilayah perairan. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten termuda di Provinsi Jambi bersama tiga kabupaten lain, yaitu: Sarolangun, Muaro Jambi, dan Tebo.

Berdasarkan data PDRB, Kabupaten ini merupakan daerah pertambangan khususnya migas dan pertanian. Sektor pertambangan menunjukkan dominasinya dengan memberikan sumbangan pembentukan PDRB berkisar di angka 50%, disusul dengan pertanian dengan sumbangan berkisar 15%.

Location Quotient (LQ)

Logika dasar LQ adalah teori basis ekonomi, dimana produksi daerah dapat diekspor keluar kabupaten. Dengan alasan tersebut, maka perlu dicari sektor basis yang perlu dikembangkan terlebih dahulu.

Dengan menggunakan perhitungan metode LQ, diperoleh bahwa hanya terdapat satu sektor yang menjadi basis yaitu: sektor pertambangan dan penggalian. Tapi bila dirinci per sub sektor maka terdapat sub sektor yang merupakan basis ekonomi, yaitu: 1)Tanaman bahan makanan 2)Perikanan 3)Minyak dan gas bumi

4)Industri migas (mulai tahun 2002) 5)Angkutan laut 6)Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (mulai dari tahun 2006)

LAPANGAN USAHA

2010

1. pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan

0.9352

2. pertambangan dan penggalian

3.0202

3. industri pengolahan

0.7701

4. listrik, gas dan air bersih

0.1464

5. b a n g u n a n

0.2837

6. perdagangan, hotel dan restoran

0.8418

7. pengangkutan dan komunikasi

0.5092

8. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

0.2283

9. jasa-jasa

0.4198

SUB SEKTOR

2010

Tanaman bahan makanan

1.4562

Perikanan

6.0357

Minyak dan Gas Bumi

3.8855

Industri Migas

5.5770

Angkutan laut

2.9944

Angkutan sungai, danau dan penyeberangan

1.4514

Interpretasi nya adalah penduduk Kab Tanjung Jabung Timur dapat memenuhi kebutuhannya di sektor/subsektor tersebut atau bisa dikatakan Kab Tanjung Jabung Timur mampu mengekspor ke luar daerah. Sebagai contoh, pada tahun 2010, subsektor perikanan dengan nilai LQ sebesar 6,0357 mampu mengekspor sebesar 83,43% (dengan hitungan =5,0357/6,0357) sedangkan sisanya hanya sebesar 16,57% dikonsumsi di daerah sendiri.

Dengan melihat tabel diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa selain pertambangan, sektor yang berkaitan dengan kondisi alam Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berupa lautan dan hilir sungai mampu memberikan nilai LQ yang besar, seperti perikanan dan angkutan laut.

Dynamic LQ

Selain LQ, kita juga membahas tentang Dynamic LQ.

LAPANGAN USAHA

2010

1.pertanian, peternakan, kehutanan

& perikanan

1.58

2. pertambangan dan penggalian

0.44

3. industri pengolahan

1.16

4. listrik, gas dan air bersih

0.84

5. b a n g u n a n

1.17

6. perdagangan, hotel dan restoran

1.01

7. pengangkutan dan komunikasi

1.29

8. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

0.89

9. jasa-jasa

1.45

Berdasar perhitungan analisis Dynamic LQ diatas, maka terlihat sebenarnya banyak sektor yang mempunyai potensi perkembangan lebih cepat dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi. Sektor ini nantinya diharapkan mampu menjadi sektor yang unggul di masa depan. Pada tahun 2010, sektor pertanian, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan jasa-jasa merupakan sektor yang punya potensi perkembangan lebih cepat dibandingkan daerah lain di Provinsi Jambi.

Klasifikasi sektoral atas dasar nilai komparatif

Kita juga bisa menganalisa perbandingan nilai LQ dan DLQ menggunakan klasifikasi sektoral atas dasar nilai komparatif.

Kriteria

DLQ < 1

DLQ > 1

LQ < 1

Belum unggul dan kedepan belum berpotensi unggul

Belum ungggul tapi kedepan berpotensi unggul

LQ > 1

Unggul tapi kedepan tidak berpotensi unggul

Unggul dan kedepan tetap berpotensi unggul

Berdasar nilai LQ dan DLQ pada tahun 2010, maka berikut adalah komposisi sektor yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur:

Kriteria

DLQ < 1

DLQ > 1

LQ < 1

4. Listrik, Gas, dan air bersih

8. Keuangan, persewaan, & jasa perusahaan

1. Pertanian

3. Industri pengolahan

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Transportasi dan Komunikasi

9. Jasa-jasa

LQ > 1

2. Pertambangan dan penggalian

-

Melihat tabel diatas, pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur harus mencari jalan keluar karena sektor pertambangan yang selama ini menjadi andalan, kedepannya akan menjadi tidak unggul lagi. Untuk itu, harus cepat melakukan terobosan-terobosan guna memacu sektor lain yang ada di kuadran kanan atas, yaitu: 1.Sektor pertanian, 2.Industri pengolahan 3.Bangunan 4.Perdagangan, hotel dan restoran 5.Transportasi dan komunikasi 6.Jasa-jasa

Keenam sektor diatas adalah sektor harapan masa depan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Localization Coefficient

Selain Location Quotient (LQ), terdapat perhitungan lain untuk mengukur konsentrasi sektor, yaitu menggunakan ukuran LC (Localization Coefficient).

Berikut disampaikan hasil perhitungan LC berdasarkan PDRB seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang terdiri dari sepuluh kabupaten/kota.

Kabupaten/Kota

2008

Nilai LC

rangking

Kerinci

0.2546

3

Merangin

0.2467

4

Sarolangun

0.2243

5

Batanghari

0.1312

9

Muaro Jambi

0.1501

8

Tanjab Timur

0.2735

2

Tanjab Barat

0.1852

7

Tebo

0.2000

6

Bungo

0.1142

10

Kota Jambi

0.3442

1

Terlihat bahwa nilai LC untuk tiap kabupaten /kota di Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur menempati urutan kedua setelah Kota Jambi.

LQ dan DLQ berdasar data Tenaga Kerja

Pengukuran LQ dan DLQ selain menggunakan data PDRB juga bisa menggunakan data tenaga kerja. Berikut disampaikan hasil perhitungan LQ dan DLQ Kab Tanjung Jabung Timur pada tahun 2010.

Lapangan Usaha/

Tahun

Pekerjaan Utama

2010

Pertanian

1.2507

Industri

0.8960

Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

0.6271

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan

0.6257

Lainnya

0.7988

Jumlah Kab Tanjabtim

1.0000

Dilihat dari tabel diatas, maka sektor Pertanian (dalam arti luas) mempunyai nilai LQ > 1. Ini mengindikasikan bahwa kontribusi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur melebihi kontribusi penyerapan tenaga kerja disektor yang sama di Provinsi Jambi. Sedangkan kelima sektor lainnya berada di bawah angka 1.

Lapangan Usaha/

Tahun

Pekerjaan Utama

2010

Pertanian

1.0287

Industri

0.7721

Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

0.9142

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan

0.8668

Lainnya

1.1517

Jumlah Kab Tanjabtim

1.0000

Berdasar tabel diatas, kita lihat bahwa sektor pertanian dan sektor lainnya mempunyai potensi perkembangan penyerapan tenaga kerja yang lebih cepat dibanding kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi. Bila perhatian pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur lebih besar maka kedua sektor tersebut akan tetap dan menjadi sektor unggulan dalam menyerap tenaga kerja dimasa depan. Sedangkan sektor industri, perdagangan, dan jasa-jasa mempunyai potensi perkembangan yang lebih lambat dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi.

Bila dengan melihat kedua tabel diatas dapat dikomparasikan menjadi tabel dibawah. Diketahui bahwa sektor Pertanian mempunyai keunggulan dan kedepannya masih berpotensi untuk unggul. Sektor lainnya yang terdiri dari Pertambangan, Listrik, Bangunan, Transportasi dan Keuangan merupakan sektor yang kedepannnya berpotensi untuk unggul walaupun sekarang belum unggul dalam menyerap tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya lihat pada tabel dibawah ini:

Kriteria

DLQ < 1

DLQ > 1

LQ < 1

2. industri

3. Perdagangan

4. Jasa-jasa

5. Lainnya

LQ > 1

-

1.Pertanian

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur pun juga harus tetap memperhatikan sektor-sektor yang berada di kuadaran kiri atas, yaitu: industri, perdagangan dan jasa-jasa. Ini yang menjadi pekerjaan yang cukup berat bagi pemerintah daerah dalam mendorong sektor-sektor tersebut untuk berkembang seperti sektor lainnya.

Sumber bacaan :

1.Budiharsono, Sugeng (2001), Teknis Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan, Jakarta, Pradya Paramita.

2.Emilia dan Amelia, (2006), Modul Ekonomi Regional, Jambi, FE-UNJA.

3.Sjafrizal, (2008), Ekonomi Regional, Padang, Baduose Media.

4.Widodo, Tri (2006), Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer, Jogjakarta, UPP STIM YKPN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun