Mohon tunggu...
Kadek Mira Juni Aryani
Kadek Mira Juni Aryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Fakultas Bahasa dan Seni. Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tri Hita Karana: Konsep Kehidupan Harmonis

23 Juni 2024   09:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   09:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Samestine, yaitu mendapatkan sesuatu dengan semestinya 

6. Sakpenake, yaitu sepantasnya dan senyamannya. 

   Apabila kita telah berhasil dalam menerapkan gaya hidup tersebut, maka kita akan semakin dekat untuk meraih kebahagiaan. Seperti bagaimana hasil penelitian psikologi sosial, kebahagiaan seseorang memiliki 3 pilar utama. Tiga pilar utama tersebut yaitu: 

Kehidupan berkeluarga yang harmonis sangat ditentukan dengan pernikahan yang didasarkan dengan karune atau cinta kasih. Dengan pernikahan yang didasari dengan cinta, maka akan tercipta pula keluarga yang rukun. Kebahagiaan juga tercipta dari anak yang suputra, yaitu suka berbuat baik (satya), berbuat bijak (dharma), penuh kasih sayang (prema), damai (santih), dan tidak menyakiti (ahimsa). Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis. 

  • Pekerjaan yang Menyenangkan untuk Kita

 Pekerjaan akan merasa lebih ringan apabila kita suka dengan bidang yang kita dalami. Selain itu, ekosistem dan suasana kerja yang harmoni juga memengaruhi kebahagiaan kita ketika kita bekerja. Dengan lingkungan kerja yang positif, maka kita akan dapat bekerja tanpa merasakan adanya tekanan. 

  • Teman dan Komunitas yang Positif

 Memilih teman juga memengaruhi kebahagiaan kita. Pergaulan merupakan salah satu lingkungan yang dapat menentukan perubahan pada diri kita. Apabila kita salah memilih pergaulan, maka kita dapat terjerumus ke dalam penderitaan. 

Tentunya penerapan dari konsep-konsep tersebut tidak semudah dengan cara membaca kita secara sekilas. Setiap harinya kita akan menghadapi berbagai rintangan, hambatan, serta ancaman yang dapat menggoyahkan niat dan keyakinan kita. Maka dari itu, kita perlu memiliki landasan yang kokoh untuk dapat terus konsisten dalam menerapkan Tri Hita Karana. Kita perlu paham bahwa apapun perbuatan yang kita perbuat, suatu saat nanti akan kembali kepada kita. Ini disebut sebagai hukum Karma, yaitu hukum kausalitas terhadap segala perbuatan kita. Secara umum, terdapat 3 janis karma, yaitu:

 1. Sancita Karma Phala merupakan jenis phala/hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya. 

2. Prarabdha Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya akan diterima pada kehidupan saat ini juga. 

3. Kryamana Karma Phala merupakan jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun phalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang. 

Dengan melaksanakan segala aktivitas dalam keseharian kita secara tulus ikhlas tanpa mengharapkan adanya hasil, niscaya kita akan semakin didekatkan pada kehidupan yang harmonis. Seperti hal yang tertulis pada Sloka Bhagawad Gita II, 47: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun