Mohon tunggu...
Kadek MertaAstawa
Kadek MertaAstawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semua, saya Kadek Merta Astawa. Saya Mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha mengambil program studi S1 Manajemen. Saya memiliki kegemaran dalam bidang olahraga dan saya meupakan pribadi yang ramah dan suka bergaul. Tujuan saya membuat akun ini ialah tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi tugas dosen sekaligus menambah ilmu yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panca Sembah dalam Persembahyangan Umat Hindu di Bali

17 Juli 2024   21:45 Diperbarui: 17 Juli 2024   22:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahap kedua adalah Sembah Siwa Aditya, yang merupakan sembahyang kepada Dewa Siwa dalam bentuk Surya (matahari). Dewa Siwa dianggap sebagai sumber kehidupan dan energi. Sembah Siwa Aditya merupakan tahap kedua dalam Panca Sembah, di mana umat Hindu melakukan sembahyang kepada Dewa Siwa dalam wujudnya sebagai Surya atau Siwa Aditya. Dalam tahapan ini, umat Hindu menggunakan bunga sebagai sarana persembahyangan.

Tujuan dari Sembah Siwa Aditya adalah untuk memuja Dewa Siwa dalam aspek kekuatan dan kehangatan yang diwujudkan melalui matahari. Melalui sembahyang ini, umat Hindu memohon penyaksian dan petunjuk dari Dewa Siwa Aditya agar prosesi sembahyang mereka disaksikan dan dituntun secara niskala oleh beliau. Mantra yang diucapkan dalam Sembah Siwa Aditya adalah "Om Adityasya param jyoti rakta tejo namo stute sweta pankaja madhyastha bhaskaraya namo stute", yang mengandung penghormatan dan permohonan kepada Dewa Siwa Aditya.

3.Sembah Ista Dewata

Tahap ketiga adalah Sembah Ista Dewata, yang merupakan sembahyang kepada dewa pribadi atau dewa pelindung individu. Setiap individu umat Hindu memiliki dewa pelindung yang dipuja. Sembah Ista Dewata merupakan tahap ketiga dalam Panca Sembah, di mana umat Hindu melakukan sembahyang kepada dewa pribadi atau dewa pelindung individu. Ista Dewata adalah perwujudan Tuhan dalam berbagai wujud-Nya, seperti Brahma, Wisnu, Iswara, Saraswati, Gana, dan lainnya.

Pada saat melakukan sembahyang ini, umat Hindu memuja Ista Dewata sesuai dengan keyakinan yang mendasarinya. Dalam praktiknya, umat Hindu menggunakan mantra khusus yang ditujukan kepada Ista Dewata sebagai bagian dari persembahyangan Panca Sembah. Sembah Ista Dewata merupakan ungkapan penghormatan dan dedikasi kepada dewa pribadi atau dewa pelindung individu, yang merupakan bagian integral dari praktik keagamaan umat Hindu di Bali.

4.Sembah Mohon Anugraha

Tahap keempat adalah Sembah Mohon Anugraha, yang merupakan sembahyang untuk memohon berkah dan anugerah dari para dewa. Umat Hindu memohon perlindungan, kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan. Sembah ini ditujukan kepada Manifestasi Tuhan yang berstana di Pura tempat kita sembahyang untuk memohon anugerah dari-Nya. Dalam praktiknya, sembah kaping empat merupakan bagian penting dalam rangkaian sembahyang umat Hindu di Bali.

5.Sembah Muyung/Para Dewa

Tahap terakhir adalah Sembah Muyung, yang merupakan sembahyang terakhir tanpa menggunakan sarana atau perantara. Ini adalah sembahyang penutup yang menandai selesainya Panca Sembah. Sembah para dewa atau sembah puyung dilakukan dengan tangan kosong tanpa menggunakan sarana atau perantara.

Tujuannya adalah untuk menyatukan Atma dengan diri sehingga bakti kita kepada Tuhan menjadi nyambung. Sembah puyung juga mencerminkan keheningan dan kekosongan dalam diri, yang mengarahkan kita untuk mencari dan menghayati isi keheningan tersebut. Dalam praktik sembah puyung, kedua telapak tangan dan jari-jari dicakup di atas kepala. Meskipun disebut "tanpa bunga," sembah puyung tetap memiliki makna yang mendalam dan merupakan doa pembuka yang penting dalam praktik persembahyangan umat Hindu di Bali.

           Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, umat Hindu di Bali biasanya melanjutkan dengan aktivitas lain dalam persembahyangan, seperti memohon tirtha (air suci) dan melakukan sembah bhakti.Perlu diingat bahwa praktik Panca Sembah dapat bervariasi di berbagai daerah di Bali dan tergantung pada tradisi dan panduan yang diikuti oleh masing-masing keluarga atau komunitas Hindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun