Mohon tunggu...
Kadek Dwi Laksemi
Kadek Dwi Laksemi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, IBCLC

Dokter dan International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebutuhan Nutrisi Ibu Menyusui

8 Juli 2024   18:16 Diperbarui: 8 Juli 2024   19:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI memiliki komposisi yang dinamis, berubah seiring waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bayi yang berkembang. Cadangan nutrisi ibu menyusui mungkin berkurang akibat kehamilan dan kehilangan darah saat melahirkan. Menyusui meningkatkan kebutuhan nutrisi, di mana nutrisi dalam ASI berasal dari makanan ibu atau dari cadangan dalam tubuhnya. Untuk mencapai status gizi yang baik, ibu menyusui harus meningkatkan asupan makanan padat nutrisi, bukan meningkatkan porsi makan. Status gizi dan pola makan ibu dapat mempengaruhi komposisi ASI dan asupan nutrisi pada bayi.  

Semua ibu dapat memproduksi ASI dalam jumlah dan kualitas yang sesuai. Variasi pola makan ibu dapat menyebabkan perubahan dalam profil asam lemak dan kadar zat gizi mikro tertentu, tetapi tidak mempengaruhi volume atau kualitas ASI yang dihasilkan. ASI dari semua ibu, bahkan yang kurang gizi, memiliki kualitas nutrisi dan imunologi yang sangat baik. Tubuh ibu selalu memprioritaskan kebutuhan bayi, sehingga sebagian besar nutrisi seperti zat besi, seng, folat, kalsium, dan tembaga terus disalurkan dalam ASI dalam jumlah yang cukup, meskipun mengorbankan cadangan ibu. Faktor usia, berat badan awal pascapersalinan, tingkat aktivitas, dan metabolisme individu akan mempengaruhi jumlah makanan yang perlu dikonsumsi oleh setiap ibu untuk mencapai status gizi optimal dan pasokan ASI yang memadai. Kebutuhan ibu juga dapat bervariasi melalui berbagai tahap laktasi. Asupan energi yang cukup dan diet seimbang yang mencakup sumber hewani, buah-buahan, dan sayuran membantu ibu menjalani kehamilan dan menyusui tanpa kekurangan.

Perlu dicatat bahwa kebutuhan nutrisi jauh lebih tinggi selama menyusui daripada selama kehamilan. Kebutuhan nutrisi lebih tinggi pada masa bayi dibandingkan dengan tahap perkembangan lainnya. Selama empat hingga enam bulan pertama kehidupan, berat badan bayi bertambah dua kali lipat dari berat yang diperoleh selama sembilan bulan kehamilan. ASI yang diproduksi dalam empat bulan pertama laktasi setara dengan jumlah energi total yang dikeluarkan selama kehamilan.

Berikut adalah rekomendasi diet dan gaya hidup untuk ibu menyusui:

1. Ibu menyusui perlu minum 800 hingga 1000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak menyusui, disarankan minum air putih minimal 3000 ml per hari.

2. Distribusikan asupan makanan menjadi setidaknya lima kali makan sehari.

3. Konsumsi sumber makanan yang bervariasi.

4. Konsumsi makanan padat nutrisi, hindari konsumsi makanan tinggi kalori rendah nutrisi.

5. Hindari atau kurangi konsumsi minuman berkafein.

6. Hindari minuman beralkohol dan tembakau.

7. Hindari diet dengan asupan kurang dari 1.800 kalori per hari selama menyusui.

8. Hindari suplemen herbal, tanaman obat, atau suplemen diet nonfarmakologis, karena sebagian besar komposisinya tidak diketahui dan beberapa mengandung zat yang bertindak sebagai hormon dan mungkin berbahaya.

9. Asupan suplemen vitamin B12 dan asam folat direkomendasikan untuk semua ibu vegetarian.

10. Ibu yang merokok memiliki kebutuhan vitamin C yang lebih tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun