Mohon tunggu...
Rosa Mariana
Rosa Mariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undiksha

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Karma Phala dalam Panca Sradha

25 Oktober 2023   07:42 Diperbarui: 25 Oktober 2023   07:57 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama hindu dikenal dengan banyak nama, namun yang paling dikenan adalah trimurti. Di mana trimurti ini terdiri dari tiga dewa yaitu, dewa brahma, dewa wisnu, dewa siwa. Setiap dewa memiliki perannya masing-masing, yaitu: dewa brahma yang berperan sebagai pencipta, dewa wisnu berperan sebagai pemelihara, dan dewa siwa berperan sebagai pelebur.

Dalam agama hindu juga banyak terdapat ajaran-ajaran dasar hindu, salah satu ajaran yang paling dasar yaitu panca sradha. Panca sradha sendiri merupakan ajaran dasar agama hindu yang terdiri dari dua kata yaitu 'panca' dan 'sradha'. Yang di mana panca artinya lima dan sradha artinya kepercayaan atau keyakinan. Jadi dapat disimpulkan bahwa panca sradha adalah lima dasar kepercayaan uamt hindu. Panca sradha terdiri dari beberapa bagian, yaitu ada Brahman, atman, karma phala, punarbhawa, dan moksa.

Di mana masing-masing bagian dari panca sradha memiliki penjelasannya sendiri. Brahman yang artinya umat hindu percaya akan adanya tuhan ada satu. Atman merupakan jiwa atau roh yang terdapat di dalam badan kasar semua mahkluk hidup yang ada di bumi. Karma phala merupakan hasil dari perbuatan mahkluk hidup. Punarbhawa adalah keyakinan bahwa semua mahkluk hidup mengalami reinkarnasi. Dan yang terakhir ada moksa merupakan tujuan terakhir dalam kehidupan umat Hindu dalam agama Hindu.

Pada artikel ini akan dibahas salah satu bagian dari panca sradha yaitu karma phala.

Karma phala terdiri dari dua kata yaitu 'karma' dan 'phala'. Karma yang artinya perbuatan dan phala yang artinya hasil. Jadi jika disimpulkan karma phala artinya hasil dari perbuatan yang kita perbuat. Setiap perbuatan pasti akan ada hasilnya, perbuatan baik maka akan mendapatkan hasil yang baik begitupun sebaliknya jika perbuatan buruk maka akan mendapatkan hasil yang buruk juga. Oleh karena itu diharapkan kepada semua mahkluk agar melakukan perbuatan yang baik, supaya nantinya mendapatkan hasil atau karma yang baik. Terlahir sebagai manusia adalah sebuah anugerah bagi mahkluk hidup. karena manusia diberi anugerah berupa sabda, bayu dan idep. Sehingga manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Adapun jenis-jenis dari karma pala yaitu, sancita karma phala, parabdha karma phala, dan kryamana karma phala. Adapun penjelasannya yaitu:

  • Sancita Karma Phala artinya semua perbuatan yang kita lakukan atau apa pun perbuatan yang telah kita perbuat maupun itu perbuatan yang baik atau buruk, maka karma nya akan kita terima pada saat reinkarnasi, yaitu di mana pada saat terlahir kembali untuk menjalankan kehidupan lainnya serta sekaligus menjalankan karma yang kita perbuat pada kehidupan sebelumnya. Apabila karma pada kehidupan terdahulu baik, maka kehidupan sekarang menjadi buruk atau selalu mengalami menderita, susah, dan sengsara.
  • Parabdha Karma Phala yaitu jenis karma phala yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan karma nya akan diterima pada kehidupan saat ini juga. Hidup ini bekerja dan melakukan perbuatan, namun perbuatan ini pasti mendatangkan hasil dari jerih payah yang kita lakukan. Selama manusia hidup di dunia, maka tidak akan mampu menghindar dari tindakan atau kerja. Prarabda Karma Phala mengajarkan umat Hindu untuk tetap berjalan pada jalan dharma (kebenaran). Umat Hindu harus meyakinkan diri untuk selalu berpegang teguh pada dharma dalam mencapai kebahagiaan, baik secara lahir maupun bathin.
  • Kryamana Karma Phala yaitu jenis karma phala yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun phalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang. Perbuatanperbuatan yang dilakukan seseorang dalam masa kehidupan ini belum mampu mereka nikmati hasilnya namun badan mereka terlebih dahulu meninggal dunia sehingga perbuatan yang mereka lakukan akan dinikmati hasilnya dalam penjelmaan yang akan datang.

Adapun beberapa sloka tentang karma yaitu:

Bhagawad Gita

"Karmany evadhikaras te ma phalesu kadacana ma karma-phala-hetur bhur ma te sango stv akarmani", artinya, Engkau berhak melakukan tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, tetapi engkau tidak behak atas hasil perbuatan. Jangan menganggap dirimu penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terikat pada kebiasaan tidak melakukan kewajibanmu.

Saramuscaya 77

"Kyena manas vc yadabhiksnam nievyate, tadevpaharatyenam tasmt kalyamcaret. Apan ikang kinatahwan ikang wwang, kolahanya, kangenangnanya, kocapanya, ya juga bwat umalap ikang wwang, jnk katahwan irika wih, matangnyan ikang hayu atika ngabhyas an, ring kya, wk, manah", artinya Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya, pikirannya, ucapanucapannya; hal itulah yang sangat menarik perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian seseorang; oleh karena itu hendaklah yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana, perkataan, dan pikiran.

Saramuscaya 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun