Mohon tunggu...
Kadek cahya sugana
Kadek cahya sugana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif smester 2

hobi saya bermain musik dan otomotif, kepribadian saya cuek terhadap orang yang baru kenal, dan sangat care dengan orang yang sudah kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketuhanan dalam Hindu/Brahma Vidya

14 Maret 2023   19:59 Diperbarui: 14 Maret 2023   20:07 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketuhanan Dalam Hindu/BrahmaVidya

ABSTRAK

Pada artikel ini akan membahas tentang Ketuhanan (BrahmaVidya),dimana Brahma Vidya ini meplajari mengenai tuhan dalam agama hindu, dimana konsep dari BrahmaVIdya ini ialah mengutamakan betap pentingnya ilmu mengenai ketuhanan, sangat penting bagi umat manusia untuk memahami dengan baik akan tuhan bagaimana hubungan keterikatan dan keterkaitannya antara umat manusia dengan tuhan.

PENDAHULUAN

Dalam agama hindu ketuhanan dinamai dengan BrahmaVidya. Kata Brahma itu sendiri memiliki arti Tuhan. Kata Vidya memiliki arti pengetahuan. Jadi BrahmaVidya memiliki arti yaitu Pengetahuan tentang ketuhanan dalam agama Hindu, dan biasa juga disebut dengan istilah teologi (iteology). Dimana theology ini berasal dari bahasa yunani yaitu theos yang  memiliki arti tuhan dan logos yang memilki arti ilmu. Wajib hukumnya bagi kita sebagai umat manusia untuk memplajari atau memahami lebih dalam mengenai (BrahmaVidya) atau Ketuhanan, sebagaimana yang telah dibahas pada kitab Brama Sutra l.l.l., bahwasanya memplajari ketuhanan (BrahmaVidya) merupakkan hal yang sangatlah penting bagi umat  manusia, karena dengam memplajari hal tersebut dapat mengantar umat manusia kepada kesempurnaan atau sampai  kepada moksa.

PEMBAHASAN

Historis ajaran BrahmaVidya

Sumber utama yang menyatakan bahwa BrahmaVidya ditetapkan menjadi ajaran agama hindu terdapat pada kitab Veda Sruti, dan terdapat juga Veda Smrti yang tidak sedikit memuat pokok pokok atau inti inti ketuhanan dalam agama hindu.dan masih banyak lagi sumber sumber berdasarkan peninggalan agama lainnya.

Selain itu terdapat pula sumber sumber tertulis  yang bersifat otonom yang sudah ada semenjak abad pertama dimana sudah menjelaskan mengenai ajaran ketuhanan, contohnya yaitu Kitab Purana yang mengemukakan pokok pokok pengerian mengenai ketuhanan menurut caranya  tersendiri yang bersifat mitologi. Dimana karna hal tersebut sering menyebabkan adanya perbedaan pendapat mengenai pengertian Tuhan diantara para penganutnya sendiri.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya BrahmaVidya memiliki peran yang teramat penting. Seperti yang tertulis pada Veda (Brahma Sutra 1.1.1) yang berisi bahwa memplajari ketuhanan sangatlah teramat penting dan sanagat perlu, karena dengan mengenal Tuha lebih dalam dengan baik dan dengan tepat, merupakan jalan terbaik untuk umat manusia untuk kearah sempurna atau bisa disebut dengan moksa dalam ajaran agama hindu.

Tuhan Dalam Ajaran Agama Hindu

Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia kita tinnggal berdampingan, ada beberapa agama yang ada di Indonesia tidak hanya  1, 2, atau 3, bahkan ada 6 agama yang hidup secara berdampinngan di Indoesia. Dimana setiap agama memiliki penyebutan tuhan yang berbeda beda, akan tetapi menurut kepercayaan Agama Hindu tuhan itu hanya  ada 1, tidak ada tuhan yang berbeda beda dianatara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Agama Hindu memilki konsep dasar untuk memahami ketuhanan, yaitu "Ekam Ewa Adwityam Brahman (Tuhan itu hanya satu, tidak ada duanya)". dan juga "Eko Narayana Nadwityo Astikacit (Hanya satu tuhan, sama sekali tidak ada duanya)". 

Dalam agama hindu mempercayai tuhan itu bersifat Acintya atau tidak terfikirkan, maka dari itu karena kita sebagai umat manusia yang bersifat Awidya atau  tidak sempurna ini memuja tuhan dengan berbagai atau beberapa sebutan, rupa, dan berbagai imterprestasi. Seperti Brahma sebagai sang pencipta, Wisnu sebagai sang Pelindung, dan Siwa sebagai sang pelebur atau penghancur. Dengan demikian kita bisa memusatkan atau memfokuskan fikiran kita saat memuja tuhan dengan cara seperti itu. Hal ini juga tertuang pada kitab suci agama hindu yaitu Weda, dimana isinya yaitu "Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti (Hanya satu Tuhan, namun orang bijak menyebutnya dengan banyak nama). Sesungguhnya tidak orang yang bisa atau dapat  menggambarkan tuhan, maupun irang itu orang yang sangat cerdas, pintar, jenius dan lainn sebagainya, karna tuhan itu  memilki sifat "acintya" atau tidak terfikirkan, kita sebagai manusia hanya memuja dengan cara dan keperccayaan kita masing masing dan tentunya berbeda beda. Maka dari itu tuhan hanyalah ada satu dan tidak ada duanya, yang berbeda hanya bagaimana cara dan kepercayaan kita untuk memuja nya.

Bagaimana cara kita mendekatkan diri dengan tuhan? Seperti yang kita tahu, bahwasanya kita adalah manusia yang memiliki banyak kekurangan dan tidak bisa berbuat apa apa  selain berusaha dan meminta agar bisa menikmati hidup atau menccapai sorga (kebahagiaan), salah satu cara yang bisa lakukan adalah dengan berbuat baik terhadap sesama ciptaan Tuhan, entah itu sesama manusia, hewan ataupun tumbuh tumbuhan, dan tidak luppa juga kita harus mendekatkan diri dengan Tuhan.

Konsep Ketuhanan/BrahmaVidya

Di agama hindu banyak sekali terdapat sumber sumber pustaka suci, dimana sudah dijelaskan bahwa beliau (tuhan) yang maha esa dan ajaran ajarannya wajib dan patut untuk ditaati, karena semua ajaran beliau mengarahkan ke ajaran yang benar, dan tentunya memiliki tujuan yang baik. Dengan mentaati ajarannya sudah dipastikan kita akan mendapatkan kebahagiaan, kedamaian, kesejahteraan dan lain sebagainya.

Berikut ini beberapa uraian konsep KETUHANAN/BrahmaVidya dalam beberapa sumber sumber Hindu

 Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Siva Purana

Dalam siva purana menguraikan keagungan dewa siwa ketika bersama tiga dewa yang lainya (tri murti).

 Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Kuturan Tattwa

Pada Kuturan Tattwa menjelaskan bahwa sesungguhnya tuhan itu hanya ada satu,  hanya penyebutan-nya saja yang berbeda beda.

Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Bhuana Kosa

Pada Bhuana Kosa menjelaskan bahwa pada Bhuana Kosa terdiri dari 11 bab (eka dasa adhyaya), dan menekankan pada paham Siva yang terdapat dalam naskha tersebut diistilahkan dengan Brahma Rahasyam, mengenai rahasia dewa Siva.

Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Kusumadewa

Terdapat banyak sekali ajaran BrahmaVidya, terutama pada bagian mantra suci (saa) dimana ini disuratkan pada bagian awal,inti,sampai akhir.

Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Siwagama

Dalam Siwagama menceritaka mengenai teologi agama hindu menyebutkan gelar Ida Sang Hyang Widhi (sebagai asal dan tujuan dari semua  yang telah ada, karena beliau memiliki hukum yang abadi). selain itu Siwagama juga menyebutkan bahwa tuhan juga disebut sebaga Sang Adisukma, dimana itu berarti tuhan diyakini bahwa beliau lah yang menciptakan segala yang ada di semesta ini. Tuha  juga memiliki sebutan yang lain, yakni Sunya yang artinya gelar beliau dalam kondisi niskala.

Ketuhanan/BrahmaVidya dalam Gong Wesi

Dalam pawukan yang sesuai dengan Tutur Gong Wesi tuhan juga memliki nama atau sebutan yang beraneka ragam, yakni seperti saat wuku Sinta beliau memiliki nama Sanghyang Yamadipati, pada wuku landep memiliki nama Sang Hyang Mahadewa, pada saat Ukir menjadi Sang Hyang Mahayukti, saatTolu menjadi Sang Hyang Bayu, saat Gumbereg bergelar Sanghyang Cakra, Wariga bergelar Sanghyang Semara, Warigadean bergelar Sanghyang Maha Resi, Julungwangi bergelar Sanghyang Sambhu, Sungsang bergelar Sanghyang Gana, Dunggulan bergelar Sanghyang Kamajaya, Kuningan bergelar Sanghyang Indra, Langkir bergelar Sanghyang Kala, Medangsia bergelar Sanghyang Brahma, Pujut bergelar Sanghyang Guretno, Pahang bergelar Sanghyang Tantra, Krulut bergelar Sanghyang Wisnu, Merakih bergelar Sanghyang Suranggana, Tambir bergelar Sanghyang Siwa, Medangkungan bergelar Sanghyang Basuki, Matal bergelar Sanghyang Sakra, Uye bergelar Sanghyang Kuwera, Menail bergelar Sanghyang Citragatra, Perangbakat bergelar Sanghyang Bisma, Bala bergelar Sanghyang Bhatari Durga, Ugu bergelar Sanghyang Singajatma, Wayang bergelar Bhatari Sri, Kelawu bergelar Bhatara Sedhana, Dukut bergelar Sanghyang Agni, dan pada wuku Watugunung Beliau bergelar Sanghyang Anantabhoga dan Sanghyang Naga Gini.

DAFTAR PUSTAKA

Tugas Internet Kampus. (2011). Theologi Hindu (Brahma Vidya). tersedia pada https://Berbagi Ilmu dan Pengalaman: THEOLOGI HINDU (BRAHMA VIDYA) (tugasinternetkampus.blogspot.com). (Diakses pada 12 maret 2023).

123dokcom.Sumber Historis Konsep Ajaran BrahmaVidya. Tersedia pada https://123dokcom/article/Menggali sumber historis konsep ajaran Brahmavidya (teologi) (123dok.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun