Mohon tunggu...
Kadek Dwi Artika Sari
Kadek Dwi Artika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Ketuhanan Dalam Agama Hindu (Brahma Widya)

6 September 2023   08:59 Diperbarui: 6 September 2023   09:04 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama merupakan salah satu identitas dari seseorang, keberagaman kehidupan beragama adalah salah satu ciri khas masyarakat di Indonesia. Salah satu agama yang tertua di indonesia bahkan di dunia adalah agama hindu. Agama hindu adalah agama yang tertua yang berasal dari India, tepatnya di lembah sungai sindhu. Setiap agama memiliki cara yang berbeda dalam menjabarkan atau menjelaskan tentang konsep ketuhanan yang dianutnya. 

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai konsep ketuhanan dalam agama hindu yaitu Brahma widya, agar umat hindu dapat lebih paham mengenai konsep ketuhanan dan pengetahuan tentang Tuhan yang berhubungan dengan kehidupan untuk menciptakan keseimbangan dan keharmonisan. 

Dalam pengimplementasiannya, konsep brahma widya mengajarkan mengenai nilai-nilai seperti welas asih atau cinta kasih dan toleransi antar sesama makhluk hidup. Nilai-nilai tersebut merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan agar dapat menuju kebahagiaan lahir dan batin.

Brahma Widya

Dalam kitab suci agama hindu yaitu Veda, dijelaskan bahwa kitab suci yang isinya memuat Ilmu tentang Tuhan disebut dengan Brahma widya atau Brahma tattva jnana. Brahma artinya Tuhan sedangkan widya atau jnana artinya sama yaitu ilmu, tattva artinya hakikat tentang tat atau "itu" yang berarti tuhan dalam bentuk Nirguna Brahma. Tattva jnana mempunyai arti yang sama yaitu ilmu tentang Tuhan. Dari Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Brahma Widya adalah sama dengan Brahma tattva jnana yang berarti ilmu tentang Tuhan. Ajaran agama hindu bersifat monoteistis yang artinya menyembah Tuhan dengan sebutan Tuhan Yang Maha Esa.

Dikutip dari kitab kakawin Arjuna Wiwaha disebutkan bahwa

"Wahyadhyatmika sembahing hulun i jong ta tan hana waneh"

artinya: 

"Lahir batin sembah hamba kehadapan Tuhan tak ada yang lainnya." Demikian pula dalam mantra, Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi Wasa diwujudkan sebagai pranawa dengan suku kata suci "OM".

Dalam Siwa Tattwa (1999:25) disebutkan bahwa Tuhan dalam agama hindu di indonesia terutama di Bali disebut dengan Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam sastra-sastra, lontar maupun puja astawa saat dilaksanakannya upacara keagamaan, Tuhan disebut dengan Bhatara Siwa.

Konsep ketuhanan yang diyakini oleh umat beragama hindu adalah ajaran yang tertuang dalam kitab suci hindu yaitu veda. Dalam kitab suci veda memuat tentang 2 konsep Tuhan yaitu Transdental (Nirguna Brahma) dan Imanen (Saguna Brahma). Konsep Tuhan yang transdental menjelaskan bahwa Tuhan yang merupakan sumber dari segala kehidupan tidak dapat dipahami oleh umat manusia karena Tuhan tak dapat diwujudkan, digambarkan ataupun dibayangkan. sebab itu Tuhan disebut dengan Sang Hyang Achintya (tak terpikirkan). Sedangkan konsep Tuhan yang imanen menjelaskan bahwa Tuhan dalam manifestasinya dia berwujud, memiliki aspek, atribut dan sifatnya. Kedua konsep ini menjelaskan tentang dua sudut pandang dari Tuhan.

Konsep ajaran brahma widya harus dapat dipahami oleh seluruh umat hindu karena memiliki keterkaitan dalam melaksanakan serta membangun sradha dan bakti, sehingga umat hindu tidak akan memiliki keraguan dalam memahami dan memuja Tuhan/Brahman karena sudah memahami konsep ketuhanan dalam brahma widya. Itulah tujuan penting dari adanya ajaran Brahma widya dalam kitab suci veda.

Adapun bentuk-bentuk dari sikap penghayatan terhadap Tuhan yang dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan yaitu:

Animisme : bentuk keyakinan yang menjelaskan bahwa setiap hal yang ada di alam semesta mempunyai jiwa atau roh.

Dynamisme : bentuk keyakinan akan adanya roh-roh suci yang ada pada benda-benda atau tempat-tempat tertentu yang sakral.

Atheisme : bentuk keyakinan yang mengatakan bahwa Tuhan ada dalam diri sendiri.

Monoteisme : bentuk kepercayaan yang mengakui hanya ada satu Tuhan di alam semesta.

Henoteisme : bentuk kepercayaan yang mengatakan bahwa dewa yang banyak adalah Tuhan yang tunggal.

Pantheisme : Bentuk kepercayaan yang menjelaskan bahwa semua makhluk hidup di dunia pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan.

Politheisme : bentuk keyakinan yang mengakui adanya banyak Tuhan, dan mempunyai sifatnya masing-masing.  

Monisme : bentuk keyakinan yang menjelaskan bahwa Tuhan itu tunggal tetapi melingkupi seluruh alam semesta.

selain bentuk-bentuk dari sikap penghayatan terhadap Tuhan, adapun mantra-mantra yang berhubungan dengan brahma widya yaitu mantra dalam kitab atarva weda, dalam kitab terebut terdapat ilmu yang dapat dipelajari sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tedapat banyak mantra yang sakti dan kuat yang dapat digunakan sebagai penangkal ataupun penawar dari penyakit yang disebabkan oleh alam ataupun buatan manusia.

Kesimpulannya adalah ajaran brahma widya merupakan hal yang penting dan harus dapat dipahami, karena ilmu ini menjadi landasan dasar dalam memahami Tuhan, agar dapat diimplementasikan oleh seluruh umat hindu dalam menjalani kehidupan agar tercapai keseimbangan dengan sang pencipta. dan ada banyak cara yang dapat dilakukan sebagai wujud pelaksanaan bakti kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun