Mohon tunggu...
Kadek GinaPusparini
Kadek GinaPusparini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Nama Saya Kadek Gina Pusparini, saya adalah seorang mahasiswa semester 2, Prodi S1 Manajemen yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha. Saya memiliki ketertarikan yang kuat pada bisnis, digital, dan Photography

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Hubungan Simbolis antara Lingga Yoni, Brahma Widya, dan Kesadaran Kosmos dalam Spiritualitas Hindu

20 Maret 2024   15:17 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:36 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penemuan Lingga Yoni di Magelang, Sumber Gambar SuaraBaru.id                          

Penemuan Lingga Yoni di Magelang, Sumber Gambar SuaraBaru.id                          
Penemuan Lingga Yoni di Magelang, Sumber Gambar SuaraBaru.id                          

Setelah berabad-abad lamanya, ditemukan situs bersejarah Lingga Yoni di Dusun Culengan, Desa Gondang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada tahun 2021. Lingga Yoni yang ditemukan berukuran panjang 128 sentimeter, lebar 146 sentimeter, dan tingginya 130 sentimeter. Diperkirakan situs bersejarah ini berasal dari abad ke-9.

C. Makna Pemujaan Lingga

Pemujaan Lingga mengandung banyak makna diantaranya sebagai berikut:

1. Makna kesucian

Pemujaan lingga ini merupakan sebuah pemujaan sakral yang secara skala mapun niskala, dapat memberikan kesan suci kepada seseorang yang melakukannya dengan membaca mantram oleh para pemangku dan juru kunci baru.

2. Makna Religius

Pemujaan Lingga Yoni memiliki makna religius yang dalam, terutama dalam konteks agama Hindu. Simbolisme Lingga Yoni mencerminkan aspek spiritual, kosmik, dan keberlanjutan kehidupan. Lingga melambangkan aspek maskulin (Siwa), sementara Yoni melambangkan aspek feminin (Parwati). Bersama-sama, keduanya menciptakan simbol kesatuan dan keseimbangan dalam kehidupan dan alam semesta. Pemujaan Lingga Yoni mengajarkan konsep penting tentang keseimbangan antara aspek positif dan negatif, daya tarik dan

3. Makna Kemakmuran

Pemujaan Lingga Yoni adalah praktik kuno yang menggambarkan adanya simbol yang menggambarkan kesejahteraan dan kesuburan. Akan tetapi, dalam mewujudkan kemakmuran ini harus melaksanakan adanya konsep Tri Hita Karana dengan falsafah Tri Kaya Parisudha untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera lahir dan bathin (mokshartam jagaditaya ca iti dharmah).  

Meskipun Tri Hita Karana dan Tri Kaya Parisudha memiliki fokus yang berbeda, keduanya dapat saling melengkapi dalam upaya mencapai kehidupan yang seimbang dan berkualitas tinggi. Tri Hita Karana menekankan hubungan manusia dengan alam, sesama manusia, dan Tuhan, sementara Tri Kaya Parisudha menyoroti pencapaian kesucian dan keberkahan melalui pembangunan diri. Dalam konteks yang lebih luas, pemahaman dan praktik keduanya dapat memberikan pandangan holistik tentang kehidupan, di mana kesejahteraan sosial dan pencapaian kesucian pribadi saling terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun