Mohon tunggu...
Kacong Tarbuka
Kacong Tarbuka Mohon Tunggu... Media -

Hidup di tengah masyarakat agamis-kontekstualis membuat saya harus banyak belajar pada realitas. Terlalu banyak orang yang gampang mengkafirkan sesama, dan jarang orang yang bisa mengakui kesalahan, khususnya dalam perjalanan beragama. Mencari ketenangan dengan menulis, berkarya, serta mengangkat ketimpangan sosial menjadi bermartabat. Salam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Grand Design" Terorisme

27 Mei 2018   13:16 Diperbarui: 27 Mei 2018   13:32 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan sebelumya, saya menulis resensi film Alif Lam Mim, sebuah film konspirasi yang terdidik. Tulisan itu, dibaca 5000 lebih. Setidaknya, tulisan itu lebih dihargai dibanding saya menulis, tentang sepakterjang pemerintah, dalam menyelasaikan kemiskinan. Ilusi.

------ jika kita riview balik film tersebut, singkatnya begini; pemerintah mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan persoalan. Siapa yang berani menyelesaikan persoalan dengan tuntas, ia dapat kado spesial (naik pangkat, naik gaji, naik tunjangan). Untuk mencapai target tersebut, apapun dilakukan, termasuk perpecahan. Paham kan? ---- itu film Alif lam mim, bukan pemerintahan di Indonesia.  

Hanya saja, ditengah milenial seperti ini, rakyat harus cerdik dalam menimang persoalan apalagi soal terorisme yang hubungkan dengan agama. Jangan-jangan agama hanya menjadi corong dan bomber hanya mejadi korban kebisingan polapikir pemimpinnya. Adakah di film alif lam mim, teror berasal dari agama ? tidak. Itu berasal dari pemerintah yang haus kekuasaan. 

Titik. Konspirasi menjadi alat untuk melanacarkan ekeskusinya, agama dijadikan sebagai tameng, dan yang paling penting adalah media dijadikan alat sebagai pengecaman (Libernisia). Tidak media yang selamanya kontra terhadap pemerintah, sebab media juga butuh hidup.

Lalu seperti apa grand design terorsme di indonesia, lalu apa motif sesungguhnya ? akan dibahas setela ini. Lanjut .....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun