Mohon tunggu...
Kay Ikinresi
Kay Ikinresi Mohon Tunggu... Guru - Inspirator

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Money

KOMBAS di Kota Bitung

27 November 2018   12:10 Diperbarui: 27 November 2018   12:15 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulailah dari mana pun Anda berada. Gunakan apa yang Anda miliki. Lakukan apa yang Anda bisa".- Arthur Ashe. Inspirasi dari petenis profesional Amerika yang memenangkan tiga gelar Grand Slam ini menjadi bagian dari kisah berikut . Roh dari sang pemain kulit hitam pertama yang dipilih ke tim Piala Davis Amerika Serikat tersebut sungguh dahsyat. Adalah Credit Union (CU) sebuah lembaga pemperdayaan masyarakat yang menyadari bahwa untaian kata-kata seorang pria kulit hitam satu-satunya yang memenangkan gelar tunggal di Wimbledon, AS Terbuka, dan Australia Terbuka tersebut adalah nyata. CU tidak saja menjadi lembaga simpan-pinjam. Namun lembaga pemberdayaan. CU bukan sekedar lembaha keuangan. Namun lembaga pemberdayaan manusia. Selain produk simpanan dan pinjaman serta keunggulan lainnya, CU mau menjadikan manusia itu unggul melebihi keunggulan lainnya.

Hal ini terlihat dari KOMBAS yang dibentuk oleh CU. Kombas atau Komunitas Basis adalah kumpulan para anggota CU yang berdekatan tempat tinggal dan membentuk suatu unit usaha tertentu. Yang menarik dari Kombas ini adalah bahwa CU tidak memberikan pinjaman uang sebagai modal awal kelompok. CU melalui manajemennya sekedar membantu dan mengumpulkan anggota untuk berdaya bersama. Para anggota kombaslah yang menentukan jenis produk yang dihasilkan dan dikembangkan bersama. Berita baiknya adalah sampai sekarang sudah ada empat Kombas di daerah saya, daerah kota Bitung dengan menghasilkan beragam produk yang berbeda. Pada hal kehadiran CU baru berumur jagung, di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Keempat Kombas tersebut adalah

A. Kombas Siap-Saji

Kombas ini bergerak dalam bidang kuliner. Produk yang dihasilkan adalah sayuran masak dan ikan. Bergerak secara offline dan online. Kombas ini berpusat di rumah seorang anggota Komba dengan alamat Manembo-nembo. Kombas ini beranggotakan 11 Orang.

B. Kombas Berkat Selera

Sama halnya dengan kombas Siap Saji, kombas ini bergerak dalam bidang kuliner. Produk yang dihasilkan makanan masak, sayur dan ikan. Pemasaran produk via online dan offline. Kombas Berkat Selera berpusat di Manembo-nembo Atas, dan masih menggunakan rumah salah seorang anggota. Jumlah anggota kombas ini adalah 7 orang.

C. Kombas Tunas Kelapa

Kombas ini terbilang unik dan langkah karena masih berada di daerah pedesaan. Produk dari kombas ini adalah VCO (Virgin Coconut Oil), minyak kelapa murni, serta "sambal kelapa". Komba ini berpusat di Desa Tewaan dan beranggotakan 7 Orang.

D. Kombas Anugerah

Fokus kombas Anugerah adalah pada men-zaman NOW-kan produk-produk lokal yang nyaris terlupakan. Binyolos adalah salah satu produk lokal yang sangat enak. Karena ia terbuat dari Petatas, gula merah dan  terigu. Dan produk ini sekarang sangat diminati oleh masyarakat setempat. Sebab Kombas ini tidak lagi menggunakan Petatas kuning namun Petatas Ungu. Kombas ini berpusat di Girian dan beranggotakan 7 orang. Juga ada produk koping Gaja, sejenis kerepek yang sangat enak.

 

 Berita baiknya, keempat Kombas binaan dari CU Kota Bitung ini adalah mereka masih eksis. Dan 99% anggotanya adalah ibu rumah tangga. Dan sekarang mereka sudah menciptakan modal sendiri dari kemampuan diri. Dalam sebuah wawancara,  salah seorang Ketua dari keempat kombas tersebut menuturkan bahwa ia sangat senang dan menyambut baik dengan kehadiran kombas ini. Karena selain telah membantu ia memperoleh modal, iapun menjadi sadar dan tahu bahwa untuk menciptakan income kita tidak perlu butuh modal pinjaman. Karena income adalah kemampuan diri yang kembangkan dan dibagikan kepada banyak orang.  

Dengan kemampuan enterprenur dan pemasaran yang nyaris belum ada, para anggota di keempat kombas kini telah tercerahkan. Bahwa "Mulailah dari mana pun Anda berada. Gunakan apa yang Anda miliki. Lakukan apa yang Anda bisa" sebagaimana yang dinyatakan oleh Arthur Ashe adalah sumber income itu sendiri. Tindakan yang diambil membantu mereka untuk belajar menjadi enterprenurship yang berguna. 

Karenanya para anggota dari keempat Kombas ini sangat menanti saat yang ditawarkan oleh salah satu pimpinan cabang JNE di SulawesiAmbondan Papua untuk mengadakan pelatihan pemasaran online. Informasi yang didapatkan dari pelatihan yang diadakan oleh JNE tentunya sangat berguna. "Kami menanti dengan sungguh-sungguh akan saat itu". Tutur ibu Anna saat mendengar kabar tentang pelatihan yang akan diadakan JNE melalui komis PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi)

Dari Pengalaman perjumpaan dan interaksi saya dengan CU dan keempat Kombas di Kota Bitung saya menemukan beberapa hal penting:

Kita tidak butuh modal banyak untuk menjadi besar

Kecenderungan banyak orang untuk menunggu pencairan pinjaman guna modal usaha nyaris terbantahkan lewat pengalaman keempat kombas di atas. Bahwa modal utama untuk menciptakan modal atua income adalah kemampuan diri. Kemampuan diri yang dibagikan akan menjadi berkembang. Dan kemampuan yang berkembang akan menarik keuntungan dan kemakmuran. 

Sebenarnya tidak ada Pengangguran

Jika kita tidak bisa mendapatkan pekerjaan itu berarti kita tidak bisa menciptakan pekerjaan. Banyak talenta dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang. Dan bila talenta serta kemampuan itu dikembang dan dibagikan pasti berubah kelimbahan dan berkat. Kemampuan dan talenta yang tidak dikembangkan dan dibagikanlah yang menciptakan pengangguran diri.

Kemampuan dan Talenta diri adalah Sumber kekayaan

Kemampuan dan Talenta diri yang disembunyikan tidak akan menjadi faedah. Kecenderungan untuk mengandalkan bantuan dan pinjaman dari berbagai pihak untuk menunjuang karir dan usaha adalah wajar. Namun hal itu menjadi tidak benar ketika orang hanya bergantung dari padanya. Sebab ia telah mempunya sumber modal sendiri. Kemampuan dan talenta adalah ladang emas. Sekarang tinggal digali dan dibagikan.

Tindakan adalah kunci enterprenuership

Seorang enterprenuership adalah seorang yang tidak sekedar menyediakan, menjual dan menawarkan produk. Lebih dari itu seorang enterprenuership adalah ia yang menyediakan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sesamanya. Ia membantu karena ia mau dibantu. "Kakek saya pernah mengatakan kepada saya bahwa ada dua macam orang: mereka yang memilih bekerja dan mereka yang memilih berhutang. Dia mengatakan kepada saya untuk berada di kelompok pertama; saingannya lebih sedikit". -- Indira Gandhi (Mantan Perdana Menteri India)

Dan tindakan membantu inipula yang sering ditunjukkan oleh JNE. Selain sebagai perusahaan distributor, JNE telah terlibat dalam diskusi dan pencerahan tentang UMKM di daerah Manado dan Bitung melalui Bapak Barthen Patinggi, pimpinan JNE Manado.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun