Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

8 Hal Yang Harus di Persiapkan Sebelum Menikah

5 Agustus 2011   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:04 3915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum memasuki area pernikahan saya mengikuti yang namanya bimbingan pra-nikah. Lalu ada juga yang namanya Dating Workshop. Saya mau bagikan beberapa hal yang saya rangkum setelah mengikuti kegiatan tersebut. Ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya dalam tahap hubungan yang dikenal dengan pacaran. Di bawah ini bisa dijadikan pertimbangkan saat menjalin hubungan dengan seseorang dan hendak memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius:

1. Penampilan Fisik

Meskipun penampilan fisik dan daya tarik telah membuat dua orang saling tertarik pada awalnya, namun karena faktor ini juga bisa mempengaruhi sisa hidup pasangan. Ada yang bilang fisik yang memisahkan, fisik juga yang memisahkan. Jika berolahraga dan selalu tampil fit merupakan hal yang penting bagi salah satu pasangan, maka hal ini dapat menjadi masalah jika pasangan yang lain tidak terlalu memikirkan kesehatan atau bahkan tidak suka berolahraga sama sekali. Istilahnya bisa jomplang. Nanti sang Pria berbadan kekar dan berotot sedang wanitanya berbadan subur dan besar karena habis melahirkan dan malas olahraga hehe... Jadi ini harus dipertimbangakan juga

2. Kedewasaan Emosional

Apakah kekasih anda secara emosional telah matang dan terpusat pada masa depan atau masih menyeret-nyeret bagasi sampah dari masa lalunya? atau lebih parah lagi sering mengukit-ukit masa lalu anda. Kalau itu masih ada bisa berbahaya. Lalu bagaimana hubungan kekasih Anda dengan teman-teman dan keluarganya? Apakah ia didukung secara emosional atau memiliki masalah dengan pengendalian diri? Waktu ikut dating workshop saya disarankan untuk ambil psikotest, untuk mengetahui sejauh mana emosi saya dalam menghadapi masalah.  Lalu kalau pasangan Anda menyadari bahwa dia memiliki masalah, apakah dia tertarik untuk memperbaiki hal itu? Jangan sampai sesudah nikah masalah emosi yang tidak stabil memicu konflik.

3. Pilihan Gaya Hidup

Hal ini termasuk karir dan kehidupan sosial, kepentingan bersama, aktivitas di waktu luang dan tingkat energi. Apakah pasangan lebih suka bergabung dengan klub arisan atau bergaya hidup metropolitan yang glamour? Kalau iya, perhitungkan penghasilan anda berdua. Pilihan gaya hidup bila tidak sesuai dengan pemasukan akan menjadi bumerang. Kemudian apakah ia memiliki banyak energi untuk beraktifitas dengan teman-temannya atau lebih suka beristirahat dan bersantai di rumah? Kalau anda tipe rumahan dan dia tipe petualang harus dicari solusinya supaya masing-masing bisa merasa enak dan tidak terganggu dengan kebiasaannya.

4. Kompatibilitas Finansial

Masalah Finansial menjadi topik panas bagi sebagian besar pasangan. Uang tidak mengenal kata cinta. Uang bisa menjadi tuan atas hidup seseorang. Jadi harus dipikirkan masak-masak mengenai hal ini. Finansial disini berbicara tentang tingkat pendapatan, tujuan tabungan dan cara pandang bagaimana menangani uang. Bagaimana masing-masing pasangan ingin menghabiskan, menyimpan dan menginvestasikan uang? Kalau salah satu pasangan tipe pemboros sementara yang lainnya suka menghemat itu bisa membuat masalah. Lalu apakah salah satu pasangan bertanggung-jawab secara finansial sementara yang lainnya tipe memanjakan anak dan selalu menciptakan tagihan di sana-sini? Bicarakan juga mengenai jumlah kartu kredit yang mau dibuka, KPR, Uang pendidikan anak dan lain-lain.

5. Struktur Nilai

Setiap pasangan dididik dengan cara berbeda oleh orangtuanya. Ada yang menganut paham demokrasi, ada yang paham otoriter. Area ini seringkali diabaikan tetapi sebenarnya memiliki dampak yang luar biasa pada hidup Anda. Area ini mencakup nilai-nilai yang besar: kejujuran, integritas, loyalitas, cara pandang akan keluarga dan anak-anak, agama dan spiritualitas, tujuan hidup dan bagaimana memperlakukan serta mempedulikan orang lain.  Nilai-nilai lainnya adalah tentang sistem nilai untuk membesarkan anak, nilai/norma yang mau dipegang dalam keluarga inti. Kalau dalam membuat sistem nilai sudah tidak bisa bekerja sama, maka dipastikan fungsi keluarga tidak bisa berjalan. Harus ada saling percaya dan kerjasama dalam mengembangkan nilai.

6. Pernikahan Dan Keintiman

Setiap orang tidak memiliki pandangan yang sama mengenai pernikahan. Yang menjadi pertanyaan besar adalah: Apa yang Anda dan pasangan Anda harapkan dari pernikahan? Apakah ia mencari jodoh? Apakah Anda berdua menginginkan keintiman yang lebih dekat melebihi aspek fisik, termasuk dalam persahabatan dan komunikasi pribadi satu sama lain?

7. Inteligensia

Memiliki tingkat pendidikan yang sama meningkatkan peluang Anda untuk memiliki kecocokan dalam pengalaman sosial dan sekolah, kepentingan intelektual dan tujuan karir. Topik apa yang Anda dan pasangan suka perbincangkan? Percakapan yang terbatas pada olahraga atau belanja mungkin akan membosankan bagi seseorang yang suka merenungkan filosofi atau berkoar-koar tentang bisnis.

Meskipun Anda tidak harus sama persis di setiap area, lihatlah gambaran besarnya dan pastikan Anda cukup cocok di area-area yang penting dalam hidup Anda untuk meningkatkan peluang Anda menemukan sebuah cinta yang tak berjarak.

8. Visi pernikahan

Apa rencana setelah pernikahan? Apakah langsung memiliki anak atau menunda untuk beberapa saat? Lalu kira-kira apakah ada tujuan yang ingin dicapai misalnya dalam waktu 5 tahun setelah pernikahan bisa membeli sebuah rumah atau memiliki usaha sendiri. Semua ini masuk dalam visi pernikahan. Termasuk juga dibicarakan setelah 5 tahun, apakah ada tujuan-tujuan lainnya. Semuanya itu perlu dibicarakan dengan terbuka. Dengan adanya visi, maka keluarga akan berada dalam track untuk mencapai visi tersebut.

Mungkin ada banyak tambahan yang lain dari rekan-rakan. Silakan menambahkan. Semoga bermanfaat

Salam kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun