Modul 3.3.a.10 Aksi Nyata
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Program LA (Literasi Al- Qur'an)
PGP-2-Kabupaten Lombok Barat-Kabyantoro-Rancangan Aksi Paket Modul 3
Tujuan dalam pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi Al-Qur'an adalah murid menjadi insani Al-Quran yang memilikikemampuan membaca Al Quran dengan baik serta dapat berkolaborasi  dalam program tersebut. Salah satu dampak lain yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri, serta melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat.
Aktivitas yang ada dalam program
- Siswa secara rutin 10 s/d 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar mengikuti literasi Al-Qur'an yang diikuti oleh seluruh siswa muslim diteras kelas. Dipandu oleh tim literasi dan bekerjasama dengan guru Agama Islam dan semua guru.
- Yang dilakukan Murid adalah Belajar Baca Quran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kemudian ditindaklanjuti di rumah masing-masing. Siswa yang mengelami kesulitan belajar dipersilahkan untuk menyampaikan kepada pembina LA atau Guru Agama Islam.
- Yang dilakukan Guru adalah memberikan teladan baik dalam membaca Al-qurn. Jika siswa saja diwajibkan bisa membaca Al-qurn, maka tentu tidak ada seorang pun guru yang tidak bisa membaca Al-Qur'an dengan baik. Guru yang berperan sebagai wali kelas akan mengontrol siswanya dalam kegiatan tersebut dan selalu kerjasama dengan orangtua, Â tim Literasi Al-Qur'an dan Guru agama Islam.
- Yang dilakukan Kepala sekolah adalah mendukung sepenuhnya kegiatan positif yang dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan tersebut melalui urusan kurikulum dan sarana dan prasarana serta mengawasi jalannya kegiatan Literasi A-Qur'an.
- Yang dilakukan Orang tua dirumah adalah membimbing dan mengontrol anaknya untuk tetap melakukan kegiatan membaca Al-Qur'an dirumahnya masing-masing atau di masjid/surau
 Dampak yang dapat diamati pada murid
Dampak yang dapat diamati pada murid: Murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, mandiri melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, mampu dalam membaca Al Quran dengan baik serta dapat memahami makna yang terkandung untuk dijadikan pedoman dalam hidupnya.
Tahapan BAGJA
PRAKARSA
PERUBAHAN
Program Literasi Al-Qur'an (LA), melalui pendekatan IA model BAGJA
TAHAPAN
Pertanyaan
Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan
B-uat pertanyaan (Define)
- Bagaimana semua murid Muslim dapat membaca Al-Qur'an dengan baik?
- Apa saja catatan baik yang ditemukan pada siswa saat mereka mengikuti kegiatan
- Potensi apa saja yang bisa kita gali dari murid
- Siswa terlibat aktif berkolaboratif bersama siswa lain melakukan koreksi terhadap bacaan temannya sesuai dengan tugas yang diberikan
- Menunjukkan sikap yang baik selama kegiatan
- Siswa selalu senang dan semangat untuk belajar dan mengembangkan diri, rasa percaya diri yang mulai tumbuh, kemampuan untuk berkolaborasi dengan teman, menghargai dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
A-mbil pelajaran (Discover)
Praktik baik  apa saja yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca dan sikap baik?
- Setiap murid Murid yang terbiasa dengan Literasi Al-Qur'an memiliki karakter yang baik dilihat dari semangat, disiplin, mandiri, saling menghargai satu sama lain serta memiliki adab kesopananyang baik
- Mengikutkan murid dalam berbagai lomba baca Al-Qur'an dan Pidato
G-ali mimpi (Dream)
Hal positif apa saja yang akan dimaksimalkan pada murid  dimasa depan untuk menggali minat baca dan sikap baik?
- Dengan berkolaborasi bersama murid merefleksikan beberapa hal positif yang akan dimaksimalkan di masa depan untuk menggali potensi, motivasi, mandiri dan saling menghargai saat mengikuti kegiatan.
- Semua Murid muslim mampu membaca Alquran dengan baik dan memahami makna yang terkandung dijadikan sebagai pedoman dalam hidupnya.
J-abarkan rencana (Design)
Langkah-langkah apa, yang perlu dilakukan dalam kegiatan Literasi Al-Qur'an
- Pada tahap perencanaan adalah Guru Agama Islam berserta tim LA (Literasi Al-Qur'an) membuat program kegiatan yang diajukan kepada pimpimpanan sekolah yang meliputi nama program, tujuan, sasaran, waktu kegiatan.
- Pada tahap pelaksanaan, Setiap Murid Muslim melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Literasi Al-Qur'an dibimbing oleh guru mata pelajaran pada saat KBM jam pertama dan Tim Literasi Al-Qur'an bekerjasama dengan guru Agama islam yang berlokasi di dalam kelasnya masing-masing.
- Pada tahap Monitoring Murid dikontrol oleh Kepala Sekolah, Guru Agama Islam, Tim LA, Guru, dan Wali kelas agar melaksanakan sesuai dengan peraturan sekolah.
- Pada tahap Evaluasi, Setiap seminggu sekali Guru Agama dan pembina Literasi melakukan evaluasi kegiatan, apakah program ini sudah berjalan sesuai dengan rencana atau sebaliknya.
- Pada tahap pelaporan, setiap seminggu sekali melaporkan kehadiran dan perkembangan murid dalam kegiatan LA kepada Kepala Sekolah, dan wali kelas untuk diberikan umpan balik.
A-tur eksekusi (Deliver)
Siapa yang akan membantu dalam program Literasi     Al-Qur'an
- Sebagai penanggungjawab umum adalah kepala sekolah selaku manajer, Ketua pelaksana adalah Guru Agama Islam dan dibantu tim LA, Guru sebagai anggota dan teladan bagi murid, Wali kelas sebagai pengawas perkembangan LA murid dikelas bimbingannya
- Identifikasi risiko yang dilakukan oleh sekolah dalam merencanakan dan mengelola program
Kondisi saat ini
Kondisi yang akan datang
Risiko
Strategis
Keuangan
Operasional
Pemenuhan
Reputasi
Ada beberapa murid yang belum dapat membaca Al-Qur'an dengan baik
Kegiatan Litersi       Al-Qur'an dapat dijalankan dengan baik dan maksimal sehingga murid-murid mampu membaca Al-Qur'an dengan baik danmampu mengamalkan isi yang terkandung didalamnyaÂ
Kegiatan LA dilaksanakan sebelum/ diawal KBM 5 s/d 15 menit sebelum pelajaran dimulai dengan bimbingan semua guru mapel yang mengajar di jam pertama serta  dalam pemantauan tim LA dan Guru PAI
Modal keuangan bersumber dari dana BOS yang sudah dianggarkan dan tidak ada resiko keuangan
Semua pihak yang ada di sekolah dapat menjalankan kegiatan Literasi Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya
Semua
Murid dan guru yang beragama  Islam wajib mengikuti kegiatan LA
Murid yang jarang mengikuti kegiatan LA akan kurang memahami dan kurang mampu mengamalkan  isi kandungan Al-Qur'an dan reputasi sekolah akan menjadi tidak baik
a. Pertanyaan KunciÂ
Pertanyaan KunciÂ
Evaluasi ProgramÂ
(Diisi dengan pertanyaan utama yang menjadi tujuan evaluasi)
- Sejauh apa program pengembangan LA yang telah berjalan sesuai dengan tujuan utama program?
- Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengembangan LA ?
- Mengapa terjadi demikian?
b. Fokus Monitoring
Fokus MonitoringÂ
Pertimbangan PemilihanÂ
Pertanyaan UtamaÂ
Monitoring
Bagaimana kegiatan pelaksanaan program pengembangan literasi Al-Qur'an
Untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik murid mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru
Bagaimana sikap murid terhadap guru saat kegiatan Program pengembangan literasi Al-Qur'an dilaksanakan?
Bagaimana kegiatan LA yang dipimpin oleh  teman/ kakak kelas berjalan?
Untuk memastikan
kegiatan berjalan dengan baik: adik tingkat/murid
mengikuti petunjuk kakak tingkatnya (Murid yang ditunjuk)
Bagaimana sikap adik tingkat (murid) terhadap kakak tingkat (temannya) saat dipandu LA (tadarus)?
c. Metode Penggalian DataÂ
PertanyaanÂ
Monitoring
Sumber InformasiÂ
MetodeÂ
Kapan/Â
Bagaimana
- Apakah setiap murid menjalankan perannya ?
- Bagaimana sikap murid saat melaksanakan program pengembangan literasi Al-Qur'an?
Kepala sekolah, Guru, TU,murid, orang tua murid, Komite, Masyarakat
Survey, Wawancara / Observasi
Dalam proses berjalan
Apakah kakak kelas (Teman/murid) sebagai pemimpin LA dapat
menjalankan
perannya?
Bagaimana respons adik kelas / teman (murid) saat
dipandu doa oleh kakak tingkatnya/temannya?
Guru, murid
Wawancara/observasi
Dalam proses berjalan
d. Strategi Pengolahan Data
PertanyaanÂ
Monitoring
Data yangÂ
terkumpulÂ
KesimpulanÂ
Catatan Khusus,
Pengecualin, dll
- Bagaimana pelaksanaan kegiatan program pengembangan literasi Al-Qur'an, apakah setiap murid dapat mengikuti program dengan baik?
- Pertanyaan tambahan untuk tim pengelola program:
Bagaimana
pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya dengan baik?
- Setiap murid dapat mengikuti program pengembangan literasi Al-Qur'an dengan baik
- Data dan informasi yang
diperoleh:
Murid berkumpul bersama dan
semua orang
dalam tim
melaksanakan
perannya masing masing dengan baik
Kegiatan progran pengembangan literasi Al-Qur'an berjalan dengan lancar
Â
e. Pembelajaran ProgramÂ
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program
Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan ProgramÂ
Pembelajaran
Koordinasi tim yang baik
Beberapa murid datang terlambat sehingga
mengganggu konsentrasi murid yang lain
Refleksi: untuk murid yang datang terlambat
ditempatkan pada barisan yang terpisah dari barisan utama
f. Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
Gambaran Umum Program:
Pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi Al-Qur'an adalah murid menjadi insani Al-Quran yang memiliki kemampuan membaca Al Quran dengan baik serta dapat berkolaborasi  dalam program tersebut. Salah satu dampak lain yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri, serta melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat
Deskripsi Pelaksanaan Program:Â
Siswa secara rutin 10 s/d 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar mengikuti literasi Al-Qur'an yang diikuti oleh seluruh siswa muslim diteras kelas. Dipandu oleh tim literasi dan bekerjasama dengan guru Agama Islam dan semua guru.
Yang dilakukan Murid adalah Belajar Baca Quran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kemudian ditindaklanjuti di rumah masing-masing. Siswa yang mengelami kesulitan belajar dipersilahkan untuk menyampaikan kepada pembina LA atau Guru Agama Islam.
Yang dilakukan Guru adalah memberikan teladan baik dalam membaca Al-qurn. Jika siswa saja diwajibkan bisa membaca Al-qurn, maka tentu tidak ada seorang pun guru yang tidak bisa membaca Al-Qur'an dengan baik. Guru yang berperan sebagai wali kelas akan mengontrol siswanya dalam kegiatan tersebut dan selalu kerjasama dengan orangtua, Â tim Literasi Al-Qur'an dan Guru agama Islam.
Yang dilakukan Kepala sekolah adalah mendukung sepenuhnya kegiatan positif yang dilaksanakan dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan tersebut melalui urusan kurikulum dan sarana dan prasarana serta mengawasi jalannya kegiatan Literasi A-Qur'an.
Yang dilakukan Orang tua dirumah adalah membimbing dan mengontrol anaknya  untuk tetap melakukan kegiatan membaca Al-Qur'an dirumahnya masing-masing atau di masjid/suraumelalui ursan kurikulum dan sarana dan prasarana serta mengawasi jalannya kegiatan Literasi A-Qur'an.
Evaluasi Program:
Evaluasi diperlukan dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan dari program tersebut. Wawancara, observasi dan survey dilakukanan dalam meningkatkan hasil nyata dari program yang dijalankan. Tujuan Evaluasi;
- Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program LA
- Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
- Mengukur kualitas out put dari program LA.
- Melihat dampak positif dan negative dari suatu program LA
- Mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.
- Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya
Pembelajaran Program:
Pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi Al-Qur'an adalah murid dapat berkolaborasi dengan baik untuk pencapaian tujuan dari program tersebut. salah satunya dampak yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, mampu dalam membaca Al Quran dengan baik serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat.
Pelibatan orang tua dan KomunitasÂ
Dalam program pengembangan literasi Al-Qur'an sebagai orang tua yang merupakan bagian dari stakeholder untuk mendorong dan memotivasi siswa agar lebih semangat untuk meningkatkan pemahaman dalam Literasi Al-qur'an beserta pemahamannya dirumah dan disekolah. Komunitas sekolah memiliki peran dalam meningkatkan peran yang dapat mendukung program pengembangan literasi Al-QUR'AN.
Â
Refleksi Aksi Nyata Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid
Program LA (Literasi Al- Qur'an)
PGP-2-Kabupaten Lombok Barat-Kabyantoro-Rancangan Aksi Paket Modul 3
Â
Model 4 F
Fact (peristiwa)
Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid ini tentu tidak bisa dipisahkan dari peran guru Penggerak sebagai motor penggerak majunya pendidikan di Indonesia. Karena Guru Penggerak adalah para calon-calon pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang diharapkan mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan potensi warga sekolah, dan berbagi pengalaman baik dengan rekan sejawat untuk mengimplementasikan pengetahuannya dalam pembelajaran yang berpusat kepada murid. Menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak dihadapkan pada tantangan yakni memberikan sebuah perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah yang tentunya membutuhkan waktu dan bersifat gradual. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, guru penggerak hendaknya terus berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang berada di bawah pengaruhnya untuk menjalani proses bersama-sama. Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah dan untuk menjawab semua kebutuhan murid
Dengan bercermin dari kutipan tersebut dengan dipadu pemanfaatan aset yang ada di sekolah dan sekitarnya setelah berkoodinasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah  maka kami membuat program yang berdampak pada murid yaitu Program Literasi Al-Qur'an. Pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi Al-Qur'an adalah murid menjadi insani Al-Quran yang memiliki kemampuan membaca Al Quran dengan baik serta dapat berkolaborasi  dalam kegiatan tersebut. Salah satu dampak lain yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri, serta melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat
Feelings (perasaan)
Saya sangat senang ketika program Literasi Al-Qur'an Spenduger  dapat dilakukan kembali di sekolah, meski dalam suasana pembelajaran terbatas. Memulai pagi dengan literasi/membaca Al Quran yang kami singkat dengan "PLA" (Spenduger; SMPN 2 Gerung  berliterasi Al-Qur'an (bertadarus) dan berakhlakul karimah). Membersamai murid memulai pagi dengan kegiatan yang berkah dan bermanfaat. Kegiatan Spenduger bertadarus (LA) dimulai pada pukul tujuh lima belas pagi dan berakhir pada pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Semua kegiatan ini dilakukan oleh murid yang bertugas sesuai jadwal yang telah disusun. Mulai dari memimpin tadarus, memberi kultum dengan dikoordinasikan dan dibimbing oleh guru Agama pembina kegiatan Imtaq beserta Tim Literasi dibantu OSIS. Semua dilakukan dengan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama  yang solid dari murid, OSIS, guru dan kepala sekolah sehingga program kegiatan Program Literasi Al-Qur'an (PLA) Spenduger  bertadarus ini dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan.
Findings (pembelajaran)
Pembelajaran yang saya peroleh pada kegiatan ini mengajarkan saya banyak hal, antara lain bagaimana seorang guru mampu menyusun dan mengelola program yang berdampak pada murid. Rencana program yang sesuai dengan Visi dan Misi sekolah, kemudian diterapkan dalam praktek  dan perubahan nyata di sekolah, dengan memamanfaatkan segala aset yang dimiliki sekolah dan dalam pelaksanaannya menerapkan tahapan BAGJA, MELR dan manajemen resiko. Agar apa yang telah direncanakan, dilaksanakan secara berkesinambungan dapat terus dievaluasi dan direfleksikan dalam praktek nyata yang berdampak pada murid. Manajemen risiko merupakan salah satu hal wajib yang harus dilakukan dalam merencanakan program sekolah. Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah. Karena walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana oleh karena itu perlunya menerapkan manajemen resiko.
Future (penerapan)
        Aksi dan tindakan yang akan saya lakukan setelah mempelajari materi ini adalah mulai merencanakan dan melaksanakn program yang berdampak pada murid dengan menggali segala aset dan kekuatan yang dimiliki sekolah. Sehingga menjadi sebuah program dan kegiatan yang berdampak pada murid. Program yang telah direncanakan dan sudah berjalan antara lain, Serdadu (Program serbu daun dulu sebelum PBM), PLA (Program Literasi Al-Qur'an) Spenduger bertadarus, Juli (jumat peduli) yaitu setiap hari jumat semua guru, siswa dan kepala sekolah bersedekah seikhlasnya untuk berbagi kepada sesama dan program "saset" sabtu sehat dengan berolah raga bersama setiap hari sabtu pada pukul tujuh sampai setengah delapan serta berkolaborasi dengan guru/pembina dan berperan aktif dalam kegiatan Ekstrakurikuler di sore hari (Pencak silat, menari, drum band, pramuka). Semua program ini di laksanakan sepenuhnya oleh siswa melalui wadah Osis, dibimbing, dikoordinasikan dan dievaluasi pelaksanaan oleh siswa, guru dan kepala sekolah.
Pulau seribu masjid, 16 Oktober 2021