Mohon tunggu...
Kabyantoro
Kabyantoro Mohon Tunggu... Guru - Mengeja kata

Hanya seorang pengabdi pada kemerdekaan murid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.3.a.10 Aksi Nyata, Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

16 Oktober 2021   19:36 Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:39 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PGP-2-Kabupaten Lombok Barat-Kabyantoro-Rancangan Aksi Paket Modul 3

 

Model 4 F

Fact (peristiwa)

Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid ini tentu tidak bisa dipisahkan dari peran guru Penggerak sebagai motor penggerak majunya pendidikan di Indonesia. Karena Guru Penggerak adalah para calon-calon pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang diharapkan mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan potensi warga sekolah, dan berbagi pengalaman baik dengan rekan sejawat untuk mengimplementasikan pengetahuannya dalam pembelajaran yang berpusat kepada murid. Menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak dihadapkan pada tantangan yakni memberikan sebuah perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah yang tentunya membutuhkan waktu dan bersifat gradual. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, guru penggerak hendaknya terus berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang berada di bawah pengaruhnya untuk menjalani proses bersama-sama. Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah dan untuk menjawab semua kebutuhan murid

Dengan bercermin dari kutipan tersebut dengan dipadu pemanfaatan aset yang ada di sekolah dan sekitarnya setelah berkoodinasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah  maka kami membuat program yang berdampak pada murid yaitu Program Literasi Al-Qur'an. Pembelajaran yang didapat dari program pengembangan literasi Al-Qur'an adalah murid menjadi insani Al-Quran yang memiliki kemampuan membaca Al Quran dengan baik serta dapat berkolaborasi  dalam kegiatan tersebut. Salah satu dampak lain yang dapat diamati adalah murid memiliki nilai-nilai religius yang baik, disiplin dalam melakukan kegiatan, kepemimpinan dan mandiri, serta melanjutkan Literasi Al-Qur'an di rumah masing-masing, serta dapat memahami makna yang terkandung sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupannya baik disekolah, dirumah maupun dimasyarakat

Feelings (perasaan)

Saya sangat senang ketika program Literasi Al-Qur'an Spenduger  dapat dilakukan kembali di sekolah, meski dalam suasana pembelajaran terbatas. Memulai pagi dengan literasi/membaca Al Quran yang kami singkat dengan "PLA" (Spenduger; SMPN 2 Gerung  berliterasi Al-Qur'an (bertadarus) dan berakhlakul karimah). Membersamai murid memulai pagi dengan kegiatan yang berkah dan bermanfaat. Kegiatan Spenduger bertadarus (LA) dimulai pada pukul tujuh lima belas pagi dan berakhir pada pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Semua kegiatan ini dilakukan oleh murid yang bertugas sesuai jadwal yang telah disusun. Mulai dari memimpin tadarus, memberi kultum dengan dikoordinasikan dan dibimbing oleh guru Agama pembina kegiatan Imtaq beserta Tim Literasi dibantu OSIS. Semua dilakukan dengan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama  yang solid dari murid, OSIS, guru dan kepala sekolah sehingga program kegiatan Program Literasi Al-Qur'an (PLA) Spenduger  bertadarus ini dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan.

Findings (pembelajaran)

Pembelajaran yang saya peroleh pada kegiatan ini mengajarkan saya banyak hal, antara lain bagaimana seorang guru mampu menyusun dan mengelola program yang berdampak pada murid. Rencana program yang sesuai dengan Visi dan Misi sekolah, kemudian diterapkan dalam praktek  dan perubahan nyata di sekolah, dengan memamanfaatkan segala aset yang dimiliki sekolah dan dalam pelaksanaannya menerapkan tahapan BAGJA, MELR dan manajemen resiko. Agar apa yang telah direncanakan, dilaksanakan secara berkesinambungan dapat terus dievaluasi dan direfleksikan dalam praktek nyata yang berdampak pada murid. Manajemen risiko merupakan salah satu hal wajib yang harus dilakukan dalam merencanakan program sekolah. Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah. Karena walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana oleh karena itu perlunya menerapkan manajemen resiko.

Future (penerapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun