Untuk menjawab What, Why, Who, dan How itu media massa dapat melaksanakan jurnalisme investigasi. Selama ini yang saya ketahui  yang konsisten melakukan praktek investigative journalism mengenai berbagai informasi adalah harian dan majalan Tempo. Apakah media massa yang satu ini, akan melakukan jurnalisme invenstigasi mengenai perkara dugaan korupsi tambang timah Bangka serta mendalami kasus penguntitan jaksa kejaksaan agung dan dugaan terror, tentu kita masih menunggunya, termasuk dari media massa mainstream lainnya, termasuk lembaga penyiaran publik RRI dan TVRI.
Yang sekarang sudah saya baca adalah tulisan personal yang dapat dibaca di media online atau jejaring sosial antaralain dari Dahlan Iskan yang diberinya judul " MENGALIR JAUH, Mari kita ikuti Sandiwara di Negeri ini, yang ditulis dan dimuat Senin, 27 Mei. Artikel Dahlan Iskan itu say abaca di WAG mantan wartawan senior seangkatan saya.
Parafrase " Mari kita ukuti Sandiwara di Negeri ini" yang ditulis wartawan senior Dahlan Iskan, tentu akan bersanding dengan pemberitaan investigative, dan menjawab apakah kelanjutan dugaan korupsi tambang timah, itu memang sebuah wandiwara serta proses pengadilannya akan menjadi salah satu Sandiwara di Negeri ini. Atau kemudian ketika masuk di ranah pengadilan satir Nasrudin menjadi jaksa di awal tulisan ini, akan tercerminkan.
Kelanjutan pengusutan dugaan kasus korupsi tambah timah yang trilyunan rupiah, serta proses pengadilannya, akan berimplikasi pada semakin meningkatnya kredibilitas Kejaksaan Agung pada khususnya dan penegakkan hukum pada umumnya. Dan menjadi historical legacy, baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif masa lima tahun ini.
Wallahu a'lam
M.Kabul Budiono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H