Dalam keseharian, hampir setiap orang, sangat membenci terhadap nyamuk. Selain dari gigitannya yang membuat gatal, atau juga karena nyamuk menjadi penebar virus Demam Berdarah atau belakangan ada penyakit Cikungunya yang juga disebabkan oleh seekor nyamuk.Â
Kebencian kita terhadap nyamuk, memang cukup beralasan karena siapapun orangnya sudah pasti tidak ingin terkenal gatalnya, tidak ingin terkena virus demam berdarah dan tidak ingin mengidap penyakit cikungunya.Â
Sedemikian parahnya kita membenci nyamuk, sampai-sampai kita tidak ingin nyamuk masuk ke ruang tidur kita, kemudian kita memasang kelambu dan memasang segala obat nyamuk supaya kita tidak terganggu oleh mahluk kecil ini.
Dalam pandangan sepintas, kebanyakan orang menilai nyamuk adalah mahluk yang menjengkelkan dan membahayakan bagi kehidupan manusia. Bahkan, kalau bisa nyamuk harus dibasmi sampai ke akar-akarnya, supaya mahluk ini tidak lagi membuat pusing banyak orang di kolong langit ini.
Tidak salah memang cara pandang yang demikian. Sebab, sebagian kita memang hanya melihat kehadiran nyamuk dari efek negatif ; seperti sumber penyakit, penyebar virus Demam Berdarah, Cikungunya dan lain sebagainya.
Tetapi, kalau kita kemudian memutar otak kita dan menyadarkan hati kita, betapa Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia di bumi ini. Semua bentuk mahluk ciptaan pasti ada manfaatnya bagi manusia, termasuk nyamuk.
Siapapun boleh benci dan jengkel pada nyamuk. Tetapi perlu kita lihat bagaimana ratusan, bahkan ribuan buruh, pengusaha, yang bermodal besar atau kecil telah banyak tertolong oleh hadirnya nyamuk.Â
Dengan hadirnya mahluk kecil ini, kemudian berdiri perusahaan atau pabrik obat anti nyamuk dengan bermacam merek dan kemasan-nya. Belakangan berkembang obat anti nyamuk elektrik, dengan pewangi ruangan. Belum lagi para pembuat kelambu, racun jentik-jentik dan lain sebagainya.
Dari kenyataan itu, ternyata seekor nyamuk kecil, yang selama ini kita benci, kita usir-usir kehadirannya, bahkan kita bunuh kalau dia tertangkap, telah menyumbangkan peluang pekerjaan bagi rubuan buruh, memberi keuntungan bagi sejumlah pengusaha, sampai membantu hidup para pembuat kelambu.
Dengan penyakit Demam Berdarah, Malaria, dan Cikungunnya yang disebabkan nyamuk, para ahli kedokteran dan sejumlah peneliti kemudian melakukan riset sedemikian rupa terhadap virus yang dibawa nyamuk, untuk kemudian mencari obat penangkalnya.
Sejumlah dokter kebanjiran pasien akibat terserang nyamuk. Apotik, ikutserta mendapat untung dari penjualan obat resep dokter. Masih banyak lagi keuntungan dan manfaat dari nyamuk di bumi ini, termasuk gerakan kebersihan atau fooging (penyemprotan) lingkungan dengan asap racun nyamuk.
Nyamuk, secara fisik memang sangat kecil, tetapi dengan badannya yang kecil, ternyata dia telah menyumbangkan manfaat besar bagi kelangsungan hidup jutaan manusia di negeri ini. Sebagian kita, secara tidak sadar, selama ini sering kali mengecilkan peran-peran mahluk kecil dalam tatanan sosial masyarakat kita, dalam perusahaan kita, atau bahkan dalam rumah tangga kita.
Padahal sekecil apapun mahluk ciptaan seperti halnya nyamuk punya andil besar bagi keberlagsungan sebuah negeri, baik secara sosial, ekonomi dan kebudayaan. Dalam dimensi spiritual, nyamuk telah membangkitkan kesadaran bagi setiap hati kita untuk merasakan betapa nikmatnya sehat, ketika kita sedang terbaring sakit demam berdarah, malaria dan cikungunnya. Dalam kedaan sakit itulah, nyamuk tersenyum disaat kita kemudian, berkali-kali kita menyebut nama Tuhan karena kita segera disembuhkan dari rasa sakit.
Kalau nyamuk yang kecil saja, bisa memberikan sumbangan besar bagi keberlangsungan hidup manusia negeri ini, kenapa kita sering memilih menahan diri untuk tidak membantu orang lain, sementara kita sebenanrnya mampu melakukannya? Mulai hari ini kita memang harus lebih banyak belajar dari nyamuk?**
Palembang, 18 November 2009
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H