Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Tinggal di Palembang

Penulis adalah Guru Ngaji di Rumah Tahfidz Rahmat Palembang, dan Penulis Buku "Revolusi Hati untuk Negeri" bekerja sebagai Jurnalis di KabarSumatera.com Palembang. (www.kabarsumatera.com) dan mengelola situs sastra : www.dangausastra.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyamuk Sosial, Nyamuk Sok Sial

10 September 2015   06:24 Diperbarui: 10 September 2015   07:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nyamuk, secara fisik memang sangat kecil, tetapi dengan badannya yang kecil, ternyata dia telah menyumbangkan manfaat besar bagi kelangsungan hidup jutaan manusia di negeri ini. Sebagian kita, secara tidak sadar, selama ini sering kali mengecilkan peran-peran mahluk kecil dalam tatanan sosial masyarakat kita, dalam perusahaan kita, atau bahkan dalam rumah tangga kita.

Padahal sekecil apapun mahluk ciptaan seperti halnya nyamuk punya andil besar bagi keberlagsungan sebuah negeri, baik secara sosial, ekonomi dan kebudayaan. Dalam dimensi spiritual, nyamuk telah membangkitkan kesadaran bagi setiap hati kita untuk merasakan betapa nikmatnya sehat, ketika kita sedang terbaring sakit demam berdarah, malaria dan cikungunnya. Dalam kedaan sakit itulah, nyamuk tersenyum disaat kita kemudian, berkali-kali kita menyebut nama Tuhan karena kita segera disembuhkan dari rasa sakit.

Kalau nyamuk yang kecil saja, bisa memberikan sumbangan besar bagi keberlangsungan hidup manusia negeri ini, kenapa kita sering memilih menahan diri untuk tidak membantu orang lain, sementara kita sebenanrnya mampu melakukannya? Mulai hari ini kita memang harus lebih banyak belajar dari nyamuk?**

Palembang, 18 November 2009

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun