Mohon tunggu...
Sandika Wandara
Sandika Wandara Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis, Penulis dan Wiraswasta

Sosok Penulis dari kalangan Mahasiswa sangat di impikan oleh pemimpin bangsa. bangkit dan bergerak menuju Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jejak Langkah Sandika Wandara: Biografi Aktivis Muda dari Batang Hari

30 November 2024   16:34 Diperbarui: 2 Desember 2024   01:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menentukan perjuangan (Sumber: Dokumentasi panitia PBAK)

Jejak Langkah Sandika Wandara: Biografi Aktivis Muda dari Batang Hari

Desa Rantau Kapas Mudo, di Kabupaten Batang Hari, Jambi, adalah tempat di mana kehidupan berjalan perlahan namun penuh kedamaian. Di desa ini, pagi hari dimulai dengan suara azan subuh yang menggema dari masjid kecil, memanggil penduduk untuk menunaikan salat. Kabut tipis sering menyelimuti sawah-sawah hijau yang terbentang luas, sementara anak-anak berlarian di pematang, membawa tas sekolah lusuh namun penuh harapan. Dari desa sederhana inilah Sandika Wandara memulai perjalanan hidupnya.

Sandika lahir pada tanggal 6 Agustus 2002, di tengah keluarga yang memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya. Ayahnya adalah seorang buruh tani, sementara ibunya mengelola rumah tangga dengan penuh cinta dan kesabaran. Mereka bukan keluarga yang kaya, tetapi mereka kaya akan semangat dan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan.

Sejak kecil, Sandika dikenal sebagai anak yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Ia sering mengaji di musholla bersama anak-anak di desa. Dari sana, ia belajar tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan berbagi dengan orang lain. Ibunya, di sisi lain, selalu menanamkan nilai-nilai kerja keras. Ia sering berkata, "Sandika, hidup ini seperti sawah. Kalau kau tidak menanam dengan sungguh-sungguh, jangan harap bisa panen yang baik." Kata-kata itu terus terngiang di benaknya hingga dewasa.

Masa Kecil dan Pendidikan Dasar

Di usia enam tahun, Sandika mulai bersekolah di SD Negeri 01/1 Pasar Muara Tembesi. Ia adalah murid yang rajin dan sering kali menjadi pusat perhatian di kelas. Namun, bukan karena ia paling pintar, melainkan karena ia suka membantu teman-temannya yang kesulitan. Guru-gurunya sering memuji kebaikan hatinya. Bahkan, ada cerita di mana Sandika rela berjalan kaki sejauh dua kilometer untuk membantu seorang teman yang lupa membawa buku pelajaran.

Di sela-sela kesibukannya belajar, Sandika juga sering membantu ibunya di rumah. Keseimbangan antara tanggung jawab di rumah dan sekolah membuatnya tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

Ketika ia lulus SD, Sandika melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Batang Hari. Di sinilah ia mulai mengenal dunia organisasi, khususnya melalui Gerakan Pramuka. Awalnya, ia bergabung karena diajak oleh teman-temannya. Namun, semakin lama, ia menyadari bahwa Pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler biasa. Di sana, ia belajar tentang kepemimpinan, kerja sama, dan pentingnya melayani masyarakat.

Perjalanan di SMP dan SMA: Titik Awal Kepemimpinan

Saat duduk di bangku SMP, Sandika mengikuti pelatihan Pramuka pertamanya. Ia ingat betul saat itu ia harus berkemah di tengah hujan deras. Malam itu, tenda yang ia dirikan bersama timnya hampir roboh. Sandika mengajak teman-temannya bekerja sama untuk memperbaikinya. Semangatnya menginspirasi orang lain, dan sejak saat itu, ia mulai dikenal sebagai pemimpin yang tangguh.

Masuk ke SMA Negeri 2 Batang Hari, Sandika semakin aktif di organisasi. Ia terpilih menjadi Pramuka Penegak Garuda, sebuah posisi yang hanya diberikan kepada mereka yang menunjukkan dedikasi luar biasa. Sebagai sosok Pramuka garuda, ia memimpin berbagai kegiatan sosial, termasuk membentuk organisasi PIK-Remaja di desanya.

Namun, jalan hidupnya tidak selalu mulus. Ada saat di mana Sandika merasa lelah dengan banyaknya tanggung jawab. Ia pernah merasa putus asa ketika timnya kalah dalam sebuah lomba Pramuka tingkat provinsi. Namun, ayahnya, dengan tenang, mengingatkan, "Kekalahan bukan akhir, Nak. Kekalahan adalah awal dari kemenangan yang lebih besar." Kata-kata itu membakar semangatnya kembali.

Pendidikan Tinggi dan Kiprah Organisasi

Kedatangan Korda BEM Nus Jambi ke Kampus Tercinta (Sumber: KordaJambi)
Kedatangan Korda BEM Nus Jambi ke Kampus Tercinta (Sumber: KordaJambi)

Setelah lulus SMA, Sandika melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Batang Hari. Kehidupan di universitas membuka lembaran baru dalam perjalanan hidupnya. Ia memasuki dunia yang lebih besar, penuh dengan tantangan dan peluang.

Di kampus, Sandika bergabung dengan organisasi mahasiswa dan langsung menunjukkan potensinya. Dalam waktu singkat, ia terpilih menjadi Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sebagai seorang pemimpin, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola konflik antar mahasiswa dan mencari solusi untuk masalah-masalah kampus. Namun, ia selalu berhasil menghadapinya dengan kepala dingin dan hati yang terbuka.

Focus Group Discussion(FGD) sumber: dokumentasi sangker Pwn
Focus Group Discussion(FGD) sumber: dokumentasi sangker Pwn

Selain di kampus, Sandika juga aktif di luar. Ia menjadi anggota Dewan Kerja Cabang Gerakan Pramuka Batang Hari dan sering diundang untuk berbicara di acara-acara kepemudaan. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ia diminta menjadi pembicara dalam seminar nasional tentang peran generasi muda dalam membangun bangsa.

Penghargaan dan Prestasi Besar

PMII Batang Hari (sumber: Panitia Mapaba PMII)
PMII Batang Hari (sumber: Panitia Mapaba PMII)

Puncak dari perjalanan Sandika adalah ketika ia dinobatkan sebagai Pramuka Teladan Nasional Indonesia. Gelar ini diraih berkat kontribusinya dalam mengembangkan program-program inovatif di Pramuka, seperti kampanye perubahan perilaku dan pelatihan kepemimpinan untuk anak-anak muda dalam bergerak dan menyuarakan melalui Gerakan Pramuka.

Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai Duta Perubahan Perilaku Terbaik se-Indonesia pada tahun 2020. Penghargaan ini ia dedikasikan untuk anak muda, masyarakat, dan bangsa tercinta, yang selalu mendukung setiap langkahnya.

Namun, bagi Sandika, penghargaan bukanlah tujuan akhir. Ia selalu percaya bahwa keberhasilan sejati seseorang adalah ketika ia bisa membantu orang lain mencapai potensi terbaik mereka.

Motto Hidup dan Filosofi

Perjalanan menentukan perjuangan (Sumber: Dokumentasi panitia PBAK)
Perjalanan menentukan perjuangan (Sumber: Dokumentasi panitia PBAK)

Moto hidup Sandika, "Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan," adalah cerminan dari filosofi hidupnya. Bagi Sandika, hidup adalah tentang mengambil risiko dan menghadapi tantangan dengan keberanian. Ia selalu percaya bahwa keberanian untuk melangkah adalah kunci untuk membuka pintu-pintu keberhasilan.

Dalam sebuah wawancara, ia pernah berkata, "Saya mungkin tidak memiliki segalanya, tetapi saya memiliki mimpi. Dan mimpi itu cukup besar untuk membawa saya melangkah lebih jauh dari apa yang saya bayangkan."

Sandika tidak hanya berhenti pada pencapaian saat ini. Ia memiliki visi besar untuk masa depan. Ia ingin membangun Kabupaten Batang Hari menjadi daerah yang lebih maju, di mana anak-anak muda bisa mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik. Ia juga bermimpi untuk mendirikan sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi generasi muda, agar mereka bisa menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing.

Bagi Sandika, perjalanan ini masih panjang. Namun, ia percaya bahwa setiap langkah yang ia ambil, sekecil apa pun, akan membawa perubahan besar di masa depan. Dan dari desa kecil di Rantau Kapas Mudo, pemuda ini telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diwujudkan, asal ada keberanian dan kerja keras.

Dengan gaya hidup dan dedikasi seperti itu, Sandika telah menjadi inspirasi, tidak hanya bagi anak-anak muda di desanya, tetapi juga bagi banyak orang di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun