Mohon tunggu...
Muhammad MunadiAkhsani
Muhammad MunadiAkhsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jatuh hati dengan dunia bermandikan kalimat fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Museum Keris Nusantara: Sebuah Usaha Merawat Warisan Leluhur

2 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:19 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diaroma di bagian Cipta Adiluhung lantai 4  yang menunjukkan ilustrasi proses pembuatan keris tahap greneng dan mengasah bilah, Rabu (29/05/24) /Dok pribadi

Curiga menggambarkan unsur pembentuk bilah keris seperti ricikan, bentuk, bahan dan pasikon. Sedangkan keris merupakan istilah dalam bahasa Jawa rendah yang menerangkan bahwa bilah keris dibuat melalui keahlian kriya pande yang pembuatanya melalui cara pelipatan sehingga keris dapat dibedakan dengan senjata lainya.

Keris utamanya dalam masyrakat Jawa juga telah dianggap sebagai pusaka yang memiliki kedudukan yang luhur indikasi tersebut salah satunya tampak pada sistem pewarisan keris. 

Keris dianggap sebagai pusaka yang diturunkan dari ayah kepada sang anak. Seperti kisah Sunan Pakubawana V dimana ia mewariskan keris-kerisnya kepada anak-anaknya melalui surat wasiat yang ia tulis. Ia mewariskan keris dan tombak kepada anak laki-lakinya, sedangkan anak perempuanya akan mewariskan keris tanpa tombak. Bahkan keris menjadi salah satu unsur kesempurnaan pria Jawa diluar unsur lain seperti garwa, turangga dan kukila.

Berbicara tentang keris tak lengkap bilamana tidak menyinggung kawruh sinengker sebuah istilah Jawa yang digunakan untuk menyebut sebuah ilmu yang dirahasiakan. Ilmu keris juga tak luput dari kawruh sinengker dimana pemahaman tentang keris tidak bisa diberikan begitu saja. Ilmu tentang keris dapat diberikan saat seseorang memasuki usia yang telah matang atau setidaknya akil balik. 

Dalam budaya Jawa setelah seseorang sah untuk belajar tentang keris ia akan mendapatkkan busana khusus yang mungkin sebagian orang jawa mengetahuinya yakni busana jawi jangkep. 

Tak hanya sekadar menjadi rumah bagi keris museum ini bak menjadi ruang yang sarat akan pengetahuan budaya dan sejarah. Museum ini juga menjadi ruang emas bagi kelestarian salah satu objek budaya dan sejarah dibalut dengan nuansa yang artistik nan modern membuat museum ini memiliki citra nya tersendiri bahkan di mata pengunjung mancanegara.

"Museum ini dapat menjaga kelestarian keris dibalut dengan arsitektur modern," jelas Dika, salah satu pengunjung.

Hal yang sama juga dituturkan Kunfajri salah satu satpam di museum tersebut dimana ia menyambut baik akan hadirnya museum ini sebagai bentuk adanya kegiatan nguri-nguri budaya. Ia juga menambahkan adanya museum ini dapat menjadi salah satu cara untuk mempertontokan budaya dan sejarah yang amat berharga kepada anak-anak muda.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun