Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pecinta literasi

Blog ini merupakan kelanjutan dari blog pada akun kompasiana dengan link: https://www.kompasiana.com/sulfizasangjuara 🙏❤️

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bersinergi Bersama BRI untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi

9 Desember 2023   23:12 Diperbarui: 9 Desember 2023   23:12 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontribusi BRI di sektor UMKM masih akan terus berlanjut di tahun-tahun ke depan. Tidak mustahil, dedikasi tersebut terus mengalir sampai ratusan tahun ke depan. Dengan demikian, rasanya tidak berlebihan bila kita gelari BRI sebagai Pahlawan UMKM. 

Suasana pameran UMKM di Yogyakarta. Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.
Suasana pameran UMKM di Yogyakarta. Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.

Untuk mengoptimalkan pemberdayaan UMKM, BRI bisa mengadopsi teknik pembentukan perilaku dalam bisnis sosial yang dicetuskan Muhammad Yunus. Keberadaan teknologi digital akan mempermudah dan memperluas jangkauan upaya tersebut. Bila terobosan tersebut diterapkan,  upaya untuk mengentaskan kemiskinan diseluruh penjuru Indonesia, bisa berjalan lebih merata. 


Belajar pada Bisnis Sosial

Muhammad Yunus, ekonom peraih Hadiah Nobel Perdamaian dari Bangladesh tahun 2006, sering menyatakan bahwa entrepreneur adalah kodrat manusia. Semua orang adalah entrepreneur. Jiwa entrepreneur telah tertanam dalam setiap sel darah kita. Jiwa entrepreneur adalah manifestasi dari naluri manusia yang beradab untuk bertahan hidup. Semua orang, terutama orang dewasa, sesungguhnya telah memiliki keterampilan yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk membangun usaha. Bila mereka diberi modal usaha, semua orang khususnya wong cilik, bisa membangun usaha yang menuntun mereka untuk berdaya. Untuk mengoptimalkan upaya mengentaskan kemiskinan di Bangladesh, Muhammad Yunus menciptakan program pemberdayaan UMKM yang dinamakan bisnis sosial.


Pendirian Grameen Bank merupakan salah satu langkah bisnis sosial yang dipelopori Muhammad Yunus. Melalui Grameen Bank yang didirikannya, Muhammad Yunus berupaya memberikan modal usaha bagi masyarakat miskin di Bangladesh. Modal yang menjadi hambatan besar dalam langkah awal untuk mendirikan UMKM menjadi bisa diatasi. 

Keberadaan Grameen Bank di Bangladesh akan mengingatkan kita pada BRI di Indonesia. Walaupun berdiri di ruang dan waktu yang berbeda, Grameen Bank dan BRI memiliki terobosan yang identik, yaitu pemberdayaan UMKM dengan jalan penyaluran modal UMKM yang dikhususkan bagi pelaku usaha dari golongan masyarakat ekonomi lemah. Melalui bantuan penyaluran modal usaha, pelaku usaha dari golongan masyarakat ekonomi lemah, bisa meningkatkan kuntitas dan kualitas produksi produk kreatif, serta memperluas jangkauan pemasaran.     

BRI yang didirikan masa kolonial. Bertujuan untuk menghindari lintah darat berbunga tinggi. Sumber: tirto.id
BRI yang didirikan masa kolonial. Bertujuan untuk menghindari lintah darat berbunga tinggi. Sumber: tirto.id

Selain pendirian Grameen Bank, Muhammad Yunus beserta tim bisnis sosial, berupaya melakukan pembentukan perilaku yang sangat relevan dengan teori programming yang dikenalkan Bruce Lipton. Berdasarkan teori pragramming yang dicetuskan Bruce Lipton, kekayaan dan kemiskinan berawal dari pola perilaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun