Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Proses dimulai dengan pengumpulan data melalui observasi pengamatan guru mengajar dan juga selama kegiatan pengajaran, kuesioner yang diisi oleh siswa, dan catatan lapangan yang mencatat interaksi siswa dengan media Wordwall serta wawancara dengan wali kelas VI terkait pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi topik-topik utama yang muncul dari observasi dan umpan balik siswa. Melalui analisis tematik, peneliti akan menemukan pola dan hubungan antara penggunaan media pembelajaran dan respons siswa. Data yang telah dianalisis kemudian diinterpretasikan untuk menggambarkan pengaruh penggunaan media terhadap hasil belajar siswa, serta untuk mengevaluasi apakah Wordwall berhasil meningkatkan motivasi, minat, dan pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan Pancasila khususnya pada materi Pilkada. Hasil analisis kualitatif akan disusun dalam bentuk narasi yang menjelaskan temuan-temuan utama dan implikasi dari penggunaan media pembelajaran interaktif dalam konteks pendidikan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengalaman siswa dan efektivitas media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Pancasila.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di SD Negeri Ngaliyan 05 oleh kelompok 10, Kegiatan dilaksanakan dalam tiga sesi:
1. Prasiklus ( Rabu 25 September 2024)
Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas VI. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembelajaran diawali dengan kegiatan pembiasaan berupa menyanyikan lagu "Pelajar Pancasila", yang bertujuan untuk membangun suasana positif sebelum memulai pelajaran. Namun, selama proses pembelajaran berlangsung, ditemukan bahwa siswa cenderung kurang aktif dan kurang antusias. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode ceramah yang mendominasi, sehingga membuat suasana pembelajaran terasa monoton dan siswa lebih mudah merasa bosan. Kondisi ini juga menyebabkan lingkungan belajar menjadi kurang kondusif. Untuk melengkapi hasil observasi, peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas VI guna mendalami pemahaman terkait materi Pendidikan Pancasila, strategi pembelajaran yang digunakan, serta penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan lingkungan sekitar. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa meskipun guru sudah berusaha mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas pembelajaran, metode pengajarannya masih memerlukan inovasi agar lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan siswa.
2. Siklus I ( Selasa, 01 Oktober 2024)
Berdasarkan hasil praktik mengajar pada hari pertama, terlihat bahwa siswa masih dalam tahap adaptasi untuk memahami materi, model pembelajaran, dan media yang digunakan. Model pembelajaran yang diterapkan adalah problem based learning (PBL), namun beberapa siswa tampak mengalami kesulitan dalam mengikuti alur pembelajaran, terutama saat harus melanjutkan ke tahapan berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memerlukan waktu untuk membiasakan diri dengan pendekatan yang baru, terutama dalam memahami peran masing-masing dalam kelompok dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Selain itu, kurangnya pemahaman awal mengenai strategi kerja sama dan penggunaan media interaktif seperti Wordwall juga menjadi tantangan bagi beberapa siswa. Meskipun demikian, dengan bimbingan guru yang lebih intensif dan penjelasan yang lebih rinci pada tahapan berikutnya, siswa secara bertahap mulai menunjukkan peningkatan dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan ini memberikan gambaran bahwa penting untuk memberikan arahan yang jelas dan mendukung siswa selama masa transisi dari metode lama ke model pembelajaran yang lebih interaktif.
3. Siklus II ( Rabu 02 Oktober 2024)
Berdasarkan hasil praktik mengajar pada hari pertama, terlihat bahwa siswa mulai memahami materi dengan lebih baik dan menikmati proses pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan adalah problem based learning (PBL) dengan memanfaatkan media interaktif. Pada siklus II, media yang digunakan adalah Wordwall, yang dinilai sangat efektif dalam mendukung pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh partisipasi aktif siswa selama kegiatan berlangsung, seperti kemampuan mereka untuk membentuk kelompok dengan cepat, menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan baik, serta menjawab soal evaluasi dengan mudah. Selain itu, suasana pembelajaran menjadi lebih hidup karena siswa terlihat lebih antusias dan termotivasi untuk berkompetisi secara sehat dalam kelompok mereka. Penggunaan Wordwall juga membantu meningkatkan daya tarik pembelajaran, sehingga siswa lebih fokus dan tertarik untuk mendalami materi yang diajarkan.
Pembahasan