Mohon tunggu...
Kariim
Kariim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Suka Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Periklanan Global :Tren dan Inovasi

7 Juli 2024   17:45 Diperbarui: 7 Juli 2024   18:57 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ilustrasi iklan volkswagen "Lemon" / https://www.otosia.com/berita/read/4748659/cerita-perjalanan-volkswagen-beetle-yang-melegenda-hampir-tutup-usia-bagian-2

2023

Sejarah Periklanan Global : Tren dan Inovasi

Periklanan merupakan fenomena komunikasi yang telah mengalami evolusi yang signifikan sepanjang Sejarah kita. Dari simbol simbol sederhana yang ada di mesir kuno hingga kampanye digital yang kompleks pada saat ini, periklanan tidak hanya mempromosikan produk dan layanan, tetapi juga mencerminkan perkemmbangan budaya, teknologi, dan juga strategi komunikasi. Artikel ini akan menjelejahi Sejarah periklanan global, mengidentifikasi tren utama dan inovasi yang mempengaruhi perkembangannya dari masa ke masa.

1. Sejarah Awal Periklanan

Periklanan dapat ditelusuri Kembali ke masa kuno, Dimana pedangang menggunakan tanda tanda untuk menarik perhatian pelanggan potensial. Di mesir kuno, penggunaan papirus untuk menawarkan barang dagangan adalah contoh awal dari komunikasi komersial. Pedagang pedagang mesir menciptakan iklan dalam bentuk gambar dan teks pada lembaran papirus yang ditempelkan ditempat tempat strategis, seperti pasar dan pusat keramaian. Ini adalah salah satu bentuk iklan tertua yang kita ketahui, menunjukkan bahwa manusia selalu memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan mempromosikan barang dagangan mereka.

Di Yunani dan romawi kuno, tanda tanda di jalan kota digunakan untuk menngarahkan pelanggan ke toko toko atau tempat juala. Misalnya, di kota pompei, para pedagang mengukir iklan di dinding untuk mengumumkan acara, menjual barang, atau menawarkan layanan. Bentuk iklan lainnya termasuk penggunaan patung dan monumenn untuk memperkenalkan merek atau produk tertentu. Komunikasi verbal juga digunakan dalam bentuk pidato publk untuk mempromosikan layanan atau acara. Meskipun tknik ini sederhana, mereka membantu dalam membangun kesadaran merek dan mempengaruhi Keputusan pembelian.

Gambar papirus iklan pada masa mesir kuno / etsy.com Pinterest
Gambar papirus iklan pada masa mesir kuno / etsy.com Pinterest

2. Perkembangan Periklanan Pada Abad Pertengahan dan Renaisans

Abad pertengahan dan renaisans menyaksikan perkembangnan signifikan dalam Teknik periklanan dengan munculnya teknologi cetak. Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1440 memungkinkan produksi massal selebaran, pamphlet, dan poster. Hal ini revolusioner karena memungkinkan pesan komersial yang mencapai audiens yang lebih luas du seluruh eropa. Selebaran dan pamphlet digunakan oleh pedagang untuk mengiklankan produk mereka, dan ini sering kali ditempelkan di tempat tempat umum seperti pasar, gereja, dan alun alun kota.

Surat kabar yang pertama kali muncul pada abad ke 17 juga menjadi media yang penting untuk periklanan, menghubungkan pedangang dengan konsumen dalam skala yang lebih besar daripada sebelumnya . surat kabar memungkinkan pengiklan unutkmencapai audiens yang lebih beragam, dan iklan mulai mengambil bentuk yang lebih kompleks dengan pennggunaan gambar dan teks yangn menarik. Pada masa Renaisans, periklanan tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk tetapi juga sebagai medium untuk mengekspresikan ide budaya dan estetika, kemudian mencerminkan perkembangan intelektual dan artistic yang berkembang pesat pada masa itu. Seni dan sains memengaruhi cara iklan dirancang, dengan fokus pada estetika dan persuasi.

https://www.rri.co.id/index.php/internasional/645583/mesin-cetak-gutenberg-penemuan-terpenting-dalam-sejarah
https://www.rri.co.id/index.php/internasional/645583/mesin-cetak-gutenberg-penemuan-terpenting-dalam-sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun