Iklan-iklan dari para bandar yang menjanjikan kekayaan instan tentunya akan mengaburkan risiko besar yang mengintai dibalik judi online. Masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih kurang teredukasi tentunya akan tergiur oleh iming-iming tersebut. Pada akhirnya, mereka akan terjebak dalam lingkaran setan dari judi online yang sangat sulit untuk dilepas.Â
Mereka yang sudah terjebak dalam lingkaran setan tersebut akan terus bertaruh meskipun sudah mengalami kerugian besar karena berharap keberuntungan akan berbalik. Mereka menggadaikan masa depan demi kesenangan sesaat tanpa menyadari bahwa mereka sedang menggali lubang yang semakin dalam.
Pemerintah Indonesia seharusnya tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus melakukan intervensi yang tegas dan komprehensif untuk melindungi masyarakat. Pengawasan yang ketat, pembatasan iklan yang menyesatkan, serta perlindungan bagi masyarakat yang rentan tampaknya harus dilakukan.Â
Edukasi  publik juga diperlukan dalam menghadapi judi online yang semakin masif di Indonesia. Melalui kampanye yang berkelanjutan, pemerintah dapat memberikan informasi yang akurat tentang risiko judi online, cara mengenali tanda-tanda kecanduan, serta alternatif hiburan yang lebih sehat. Selain itu, rehabilitasi bagi para pencandu judi juga sangat penting untuk membantu mereka memulihkan diri dan kembali menjadi masyarakat yang produktif.
Perang melawan judi online bukanlah suatu hal yang mudah. Para bandar judi akan melawan dengan segala cara, termasuk melobi politisi dan memanfaatkan celah hukum. Perkembangan teknologi juga membuat judi online semakin sulit untuk diberantas. Namun, kita tidak boleh menyerah. Kita harus memenangkan perang ini demi masa depan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H