Mohon tunggu...
Juni Wati Sri Rizki
Juni Wati Sri Rizki Mohon Tunggu... Dosen - Ketua Yayasan Muslimah Peduli Alam

Pencinta seni dan pembelajar yang gemar berdiksi sekaligus menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rutin Konsumsi Bunga Lawang: Miom Hilang, Angin Terbuang, Tidur Pun Tenang

29 Maret 2019   14:02 Diperbarui: 26 April 2021   11:10 6090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsumsi herbal untuk berbagai kebutuhan (Sumber lisa hobbs/unsplash)

Sembari menunggu, adik ipar saya menyarankan untuk mengkonsumsi herbal. Mujarab. Gumpalan-gumpalan darah yang menumpuk dirahim saya mulai luruh.

Saya tidak jadi operasi. Banyak darah keluar dari rahim. Untuk pemulihan saya tetap rutin mengkonsumsi herbal dan juga berbekam (sejak tahun 2011 saya sebenarnya sudah cenderung rutin berbekam).

Mulai saat itu saya lebih selektif memilih makanan, terutama yang mengandung esterogen, saya hindari. Sampai beberapa bulan kemudian sisa benjolan di rahim saya masih bisa teraba. Namun saya sudah tidak merasakan nyeri haid. Hanya sedikit begah dan rasa kembung.

Sekarang benjolan itu sudah tidak teraba lagi. Saat haid saya tidak lagi merasakan sakit atau keluhan apapun. Siklusnya pun sudah kembali normal.

Kelima, saya tidak mudah kedinginan lagi. Biasanya pada saat mandi maupun saat tidur dimalam hari saya sering menggigil. Padahal kami tidak menggunakan AC. Bahkan kipas angin pun sangat jarang dinyalakan.

Saya juga terbiasa tidur berselimut dan berkaus kaki. Kalau sedang benar-benar menggigil, saya  harus dibalut dengan selimut tebal berlapis-lapis. Sekarang saya sudah tidak lagi mengenakan kaus kaki saat tidur, bahkan selimut pun jarang. Sebaliknya, saya mulai tahan dengan nyala kipas angin. Saya juga jadi terbiasa mandi di pagi buta.

Keenam, Stamina saya menjadi lebih prima. Biasanya saya mudah lelah, terutama jika sudah naik-turun tangga. Namun sekarang sudah tidak masalah lagi buat saya ketika harus bolak-balik melalui tangga hingga ke lantai 3 gedung tempat saya biasa mengajar. Saya pun terbiasa berjalan kaki sejauh ratusan meter melewati jalan mendaki dan menurun dari gerbang kampus hingga ke gedung perkuliahan. Saya juga jadi tidak ketergantungan dipijat.

Sekarang, ke manapun saya pergi, hampir setiap saat saya membawa bunga lawang di tas saya. Banyak teman, sahabat, maupun kerabat saya yang juga ikut tertarik mengkonsumsinya. Anggap sebagai pengganti permen. Dan hingga saat ini pun sesekali saya tetap mencari tahu efek samping mengkonsumsi bunga lawang. Namun, belum ada satu pun saya temukan artikel tentang itu.

Demikian penggalan pengalaman yang selalu saya syukuri. Semoga bermanfaat.

JWS. Rizki Sitompul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun