Mohon tunggu...
Juni Wati Sri Rizki
Juni Wati Sri Rizki Mohon Tunggu... Dosen - Ketua Yayasan Muslimah Peduli Alam

Pencinta seni dan pembelajar yang gemar berdiksi sekaligus menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rutin Konsumsi Bunga Lawang: Miom Hilang, Angin Terbuang, Tidur Pun Tenang

29 Maret 2019   14:02 Diperbarui: 26 April 2021   11:10 6090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsumsi herbal untuk berbagai kebutuhan (Sumber lisa hobbs/unsplash)

Saya biasa tidur sekitar pukul 20, lalu biasanya terbangun di tengah malam untuk sekedar buang air kecil maupun shalat Tahajjud. Nah, ketika saya konsumsi sekitar 1 buah bunga lawang, saya tidur sekitar pukul 20, lalu terbangun sekitar pukul 23 dalam keadaan segar bugar dan tidak mengantuk sama sekali, sehingga saya dapat melakukan aktivitas menulis di malam hari. 

Keesokan harinya, (mohon maaf), saya merasakan desakan untuk BAB dan buang angin yang sangat kuat. Volume BAK saya juga lebih banyak. Namun setelah semuanya lepas, perut terasa sangat lega. Badan terasa ringan.

Pengalaman lainnya, sekitar beberapa minggu setelah saya mencicipi bunga lawang, saya berangkat keluar kota bersama keluarga. Saya bawa bunga lawang untuk sekadar antisipasi masuk angin dan mual. Dalam perjalanan di malam hari, saya makan beberapa kepingan kelopaknya.

Keesokan harinya setelah tiba di tempat tujuan, saya tidak terlalu merasakan kelelahan. Biasanya, kalau keluar kota seperti ini, esok harinya saya pasti tidur seharian dan harus dipijat. Namun kali ini tidak.

Sejak saat itu, saya jadi rutin mengkonsumsi bunga lawang. Awalnya saya beli yang eceran, biasa dijual 1000 rupiah perbungkus di tukang bumbu. Selanjutnya saya beli per ons atau kg. Lama kelamaan saya beli perkilo. Selain lebih murah, juga lebih higienis, karena kemasan aslinya masih utuh.

Hingga saat ini saya sudah rutin mengkonsumsi bunga lawang selama lebih kurang 8 bulan, terhitung sejak akhir Juli 2018. Adapun manfaat yang saya rasakan antara lain: Pertama, saya jadi jarang masuk angin (sebaliknya, volume buang angin dan sendawa bertambah) sehingga badan terasa segar dan ringan.

Kedua, keluhan asam lambung saya hilang. Biasanya kalau terlambat makan perut saya akan terasa perih. Namun sekarang tidak. Bahkan saya jadi lebih rutin berpuasa Senin-Kamis.

Ketiga, BAB dan BAK saya lebih lancar, sehingga tumpukan sampah di perut terbuang. Bagi saya ini cara efektif menurunkan berat badan. Sekarang berat badan saya sudah cenderung stabil antara 52-53 kg, padahal sebelumnya sempat mencapai 62 kg.

Saya tidak lagi berpantang makanan dan jam makan. Kalau saya menulis, biasanya saya harus ngemil. Jadi ketika saya menulis di malam hari pun saya tetap ngemil. Meskipun demikian, ini tidak membuat bobot tubuh saya bertambah.

Keempat, Benjolan Miom (tumor rahim) saya hilang. Sebelumnya, pada akhir 2017 saya terdeteksi mengidap miom dengan ukuran cukup besar dan sudah direkomendasikan dokter untuk operasi. Saat itu, saya mengalami pendarahan dan rasa sakit yang luar biasa. 5 bulan belakangan saya memang sering merasakan nyeri haid yang sangat menggangu.

Sayangnya, operasi tidak bisa dilakukan di kota kecil kami pada waktu itu, karena peralatan RSUD kurang memadai. Saya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Medan. Dengan berbagai pertimbangan saya putuskan untuk operasi di luar negeri, Penang-Malaysia, sebab sebelumnya saya sudah punya pengalaman berobat di sana. Saya merasa nyaman. Namun karena pada saat itu sedang libur Natal dan Tahun baru para dokter yang diharapkan bisa menangani saya sedang libur juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun