Mohon tunggu...
Juwita
Juwita Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis Lepas "_"

"Di antara halaman-halaman kata-kata, terdapat sebuah keajaiban yang mampu mengubah dunia. Ikuti jejak seorang penulis yang dengan pena dan imajinasinya merajut cerita-cerita yang membangkitkan emosi, menantang pemikiran, dan menginspirasi perubahan. Bersiaplah untuk membenamkan diri dalam alam pikiran yang tak terduga, di mana kata-kata menjadi pemandu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode SMART

20 Mei 2024   14:57 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode SMART dalam manajemen adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. SMART adalah akronim dari lima kriteria yang harus dipenuhi agar tujuan dapat diukur dan dicapai secara efektif. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen SMART:

1. Specific (Spesifik)

Tujuan harus jelas dan spesifik, tidak ambigu. Sebuah tujuan yang spesifik menjawab pertanyaan "Apa yang ingin dicapai?", "Mengapa tujuan ini penting?", "Siapa yang terlibat?", "Di mana ini akan terjadi?", dan "Sumber daya apa yang diperlukan?".

2. Measurable (Terukur)

Tujuan harus dapat diukur sehingga kemajuan dapat dipantau dan dievaluasi. Ini melibatkan penetapan kriteria untuk mengukur kemajuan terhadap pencapaian tujuan.

   Contoh: "Saya ingin meningkatkan penjualan produk X di pasar Asia sebesar 20% dalam 6 bulan."

3. Achievable (Dapat Dicapai)

Tujuan harus realistis dan dapat dicapai, tetapi juga menantang. Ini berarti tujuan harus berada dalam jangkauan kemampuan dan sumber daya yang ada.

   Contoh: "Saya ingin meningkatkan penjualan produk X di pasar Asia sebesar 20% dalam 6 bulan dengan meningkatkan anggaran pemasaran sebesar 10% dan melatih tim penjualan."

4. Relevant (Relevan)

Tujuan harus relevan dan sesuai dengan arah strategis organisasi atau individu. Tujuan yang relevan menjawab pertanyaan "Apakah tujuan ini penting bagi saya atau organisasi?", "Apakah sejalan dengan tujuan lain?", dan "Apakah ini waktu yang tepat?".

   Contoh: "Saya ingin meningkatkan penjualan produk X di pasar Asia karena ini adalah pasar dengan pertumbuhan tercepat dan penting untuk strategi ekspansi global perusahaan."

5. Time-bound (Berbatas Waktu)

Tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas. Ini membantu fokus usaha dan memberikan tenggat waktu untuk mencapai tujuan.

   Contoh: "Saya ingin meningkatkan penjualan produk X di pasar Asia sebesar 20% dalam 6 bulan, dimulai dari 1 Juni hingga 30 November."

Dengan menetapkan tujuan yang sesuai dengan kriteria SMART, organisasi dan individu dapat lebih efektif dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi upaya mereka, serta memastikan bahwa mereka bekerja menuju pencapaian tujuan yang jelas dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun