Di tengah tantangan dan masalah yang kita hadapi, disinilah optimisme yang di butuhkan, dengan Mengakui adanya masalah dalam hidup kita dan kita tetap menyikapinya dengan positif yaitu dengan tetap sabar, tekun dan pantang menyerah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, bukan lantas optimis yang menyepelekan kemungkinan hal buruk terjadi pada diri kita
Dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad, beliau mencontohkan sikap optimis dalam berdakwah.
Pada saat Nabi Muhammad mengalami keterbatasan sumber daya manusia di saat perang badar, jumlah musuh lebih besar yaitu pasukan Quraisy 3000 sedangan pasukan islam hanya 300 saja. Tetapi dalam sejarah membuktikan bahwa dengan sikap Optimis, berpikir strategi dan realitis dalam menghadapi musuh. Nabi Muhammad bisa mengalahkan musuh di perang badar.
Resiliensi terbentuk karena masa krises bukan masa tenang ataupun berada di zona nyaman.Â
Dalam Peringatan Maulid Nabi 2022 semoga kita bisa meneladani kemampuan Resilience Nabi Muhammad dalam menghadapi permasalahan di kehidupan kita..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H