Mohon tunggu...
Juwinda Ningrum
Juwinda Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Lulusan Managemen Dakwah, suka topik dan baca buku #SelfImprovement, (e): windelafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Meneladani Kemampuan Resilience Nabi Muhammad dalam Menghadapi Tantangan Hidup

8 Oktober 2022   13:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   13:59 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=gambar+orang+muslim+di+padang+pasir&tbm

Setiap tahap dalam kehidupan kita selalu memberi pelajaran berharga , tergantung pada setiap pribadi apakah hanya akan melewatinya atau mengambil hikmahnya.

Terkadang Kegagalan yang terlewati tersebut kadang membuat kita tenggelam dalam kesedihan. Oleh karena itu, di butuhkan sebuah bentuk kemampuan diri  untuk dapat bertahan dalam keadaan sulit sekalipun yaitu " Resilience".

Resiliensi atau Resilience berasal dari Bahasa latn yaitu Resilere yang berarti bangkit kembali (Connor and Davidson, 2003)

Resilience adalah kemampuan kita untuk melalui,menghadapi serta mengatasi tekanan dan kemampuan bisa bangkit setelah mengalami kegagalan atau kekecewaan.

Membentuk Resiliensi dalam diri masing-masing individu adalah hal yang penting karena kemampuan tahan banting ini akan membantu mengontrol diri jika dihadapakan dengan tantangan. Dengan memiliki resiliensi , kita dapat mengambil pelajaran dalam menghadapai masalah tersebut.

Kemampuan Resilience akan membuat kita bisa dengan cepat pulih dari kegagalan ataupun keterpurukan

Resilience membuat kita mampu melihat kesulitan hidup sebagai tantangan yang menyenangkan sama seperti otot tubuh kita resilience perlu untuk di latih.

Berikut adalah cara meningkatkan kemampuan Resilience dari kisah Nabi Muhammad

1. Memilih support system yang tepat

Dengan memiliki support system yang tepat, akan menolong dan saling mendukung . dengan support system akan membuat kita merasa tidak sendirian sehingga merasa lebih nyaman dan tangguh.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda, "Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap." (HR. Imam Bukhari).

Hadis di atas bukan bermakna menyinggung suatu profesi. Akan tetapi hadis di atas hanyalah perumpamaan bahwa lingkungan pergaulan seseorang bisa mempengaruhi kehidupannya.

Di tengah banyaknya ujian dan tantangan yang di alami oleh Nabi Muhammad selama berdakwah, Nabi Muhammad memiliki support system yang membuat dia tidak sendirian dalam menghadapinya. Istrinya memberikan dukungan psikologi, pamannya memberikan dukungan fisik atau ancaman dari orang quraisy dan para sahabat memberikan dukungan psikologi juga.

2. Menghadapi masalah dengan  optimis dan berpikir

Optimis adalah kita menyadari bahwa masalah yang kita hadapi hanyalah sementara dan semua masalah akan berlalu, masalah yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya dan solusinya jika kita bisa mau mencari solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun