Mohon tunggu...
Juwinda Ningrum
Juwinda Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Lulusan Managemen Dakwah, suka topik dan baca buku #SelfImprovement, (e): windelafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Untukmu yang Mau Berinvestasi, Cek Ini Dulu Yuk!

5 Maret 2022   17:29 Diperbarui: 8 Maret 2022   09:39 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi (Sumber: shutterstock)

Siapa sih yang tidak menginginkan kondisi keuangan yang stabil atau bahkan bisa memberikan jaminan di hari tua?

Saat ini banyak sekali perusahaan atau artis-artis yang mengajak untuk berinvestasi. 

Berinvestasi salah satu pilihan tepat jika kita ingin memutar keuangan kita. Berinvestasi juga salah satu cara memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan dengan potensi keuntungan lebih tinggi dari tabungan biasa. 

Ada juga berinvestasi dilakukan sebagai bentuk simpanan di hari tua, agar nanti ke hari tuanya bisa tercukupi kebutuhannya.

Nah, bentuk dari berinvestasi ada dua macam yaitu yang pertama berinvestasi dalam produk keuangan dan bisnis secara langsung seperti investasi toko, kantor atau properti. 

Kedua berinvestasi dalam produk keuangan yang banyak menjadi pilihan banyak orang adalah reksa dana. Tetapi nyatanya dalam berinvestasi tidak mudah, dana yang kita investasikan bisa kembali dan ada peningkatan.

Dalam berinvestasi kita harus sangat berwaspada, karena sampai saat ini masih banyak yang terkena investasi bodong. 

Investasi bodong adalah investasi di mana kamu akan diminta sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis, yang sesungguhnya tidak pernah ada.

Perusahaan atau orang yang menyuruh kamu melakukan hal tersebut akan membawa kabur uangmu. 

Yaps, uangmu yang kamu harapkan bisa diputar, nyatanya dipakai buat kebutuhan pribadinya, duh bete banget kan?

Maka dari itu kita harus waspada dan berhati-hati dalam berinvestasi agar tidak terkena investasi bodong.

Nah, tulisan ini akan memberikan sedikit tips sebelum kamu berinvetasi, agar tidak terkana investasi bodong.

Cara memilih investasi yang tidak bodong 

Pertama, kamu wajib memastikan perusahaan investasi memiliki izin dari regulator investasi

Ingat ya sebelum memilih perusahaan investasi, kamu harus tau perusahan tersebut sudah atau belum mendapatkan izin dari OJK, Bapepam atau Bappebti. 

Jika hanya memiliki izin usaha saja maka tidak bisa menjamin keabsahan dan legalitas bisnisnya. Karena sebuah lembaga keuangan harusnya memiliki badan hukum resmi dari pemerintah sekaligus mempunyai izin yang lengkap untuk beredar di Indonesia dan memberikan pelayanan mengenai keuangan dan investasi. 

Perusahaan-perusahaan di bidang keuangan dan investasi haruslah terdaftar secara resmi sebagai anggota dari OJK untuk memverifikasi keamanan transaksinya.

Jika kamu tertarik berinvestasi, pastikan terlebih dahulu keanggotaan perusahaan tersebut di OJK. 

Jika dari awal saja izin perusahaan tersebut tidak jelas dan tidak terdaftar secara resmi di OJK sebaiknya sih wajib kamu hindari. 

Karena investasi tersebut berpotensi besar investasi bodong. Tapi kadang perusahaan investasi memalsukan izin atau keanggotaan mereka, sehingga lebih baik kamu langsung menghubungi OJK untuk memastikannya dan kamu juga bisa cek langsung di situs ojk.go.id

Kedua, kamu wajib menghindari perusahaan yang memberikan janji pasti untung besar dalam waktu singkat.

Dalam berinvestasi, selalu ada resiko dan pasti berbanding lurus dengan imbal hasil.

Ciri investasi bodong, biasanya mereka menawarkan jumlah keuntungan yang sangat tinggi dan tidak masuk akal. 

Contohnya nih, kamu hanya diminta untuk berinvestasi sebesar 2 juta rupiah. Setelahnya, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar 60 juta rupiah dalam kurun waktu 2 bulan saja tanpa perlu melakukan apapun. Ups, menurutmu masuk akal gak? Hehehe 

Investasi | www.pexels.com
Investasi | www.pexels.com

Ini nih ciri investasi bodong, dengan memberikan Iming-iming pasti untung sangat besar dalam waktu singkat dan nyaris tanpa resiko sama sekali tidak wajar.

Ketiga, kamu juga wajib menghindari perusahaan yang agresif dalam promosi untuk menjaring anggota baru.

Money game atau skema ponzi sama dengan memutar uang dari anggota baru untuk membayar keuntungan anggota lama.

Saat semakin sedikit yang tertarik, biasanya akan mulai kesulitan membayar sampai akhirnya hilang sama sekali. 

Kalau ada perusahaan investasi yang sering menghubungi, meneror, mengejar-ngejar sampai tidak tahu waktu, harusnya sih kamu perlu curiga. Karena jika perusahaan investasi itu benar, pastinya akan banyak orang yang tertarik tanpa mengejar-mengejar calon pembeli. 

Pengalaman pribadi, saya sering di masukkan ke grup telegram yang membahas tentang salah satu perusahaan investasi. 

Awal kali bingung juga kok saya bisa masuk grup ini, padahal saya sama sekali tidak mengenal perusahaan investasi tersebut. 

Setelah keluar dari grup, setelahnya saya sering dapat pesan chat telegram dengan teks mengajak dengan menunjukkan hasil pemasukannya setiap bulan. Bukti saldo rekeningnya pun gak tanggung-tanggung yaitu " ini saya tunjukkan pemasukkan saya bulan ini sudah 2 dejit, ayo ikut gabung saja, rugi loh kalau tidak gabung". Dan itu hampir setiap hari seperti itu, sungguh tidak tentramnya hidup saya di kejar-kejar terus-terusan. hehehe..

Kalau saat itu, saya tergiur dengan iming-imingnya dan tanpa ilmu berinvestasi yang benar. Udah deh, pasti uang saya gak bakal kembali. Ya meskipun gak seberapa, tapi kan bisa digunakan buat jajan buku daripada masuk kantong investasi bodong. hehehe

Nah, Sebelum kamu berinvestasi, alangkah baiknya pikirkan ketiga hal tersebut. Inget ya penyesalan memang di akhir, jangan sampai kamu menyesal di akhir, di saat uangmu tidak kembali dan rugi besar. 

Kita punya hak kok untuk mempertanyakan kelogisan investasi yang akan kita pilih dan kamu juga tidak hanya sekedar ikut-ikutan berinvestasi tanpa ada pendasaran yang logis. 

Apapun pilihan investasi kita jangan sampai karena pengaruh orang lain, apakah itu selebritas ataupun tokoh publik lainnya. 

Kamu juga harus memahami betul karakteristik dan cara kerja setiap produk investasi sebelum membeli.

Jangan asal karena banyak yang berinvestasi di perusahaan tersebut tapi ternyata tidak cocok dengan kondisi dan tujuan invetasimu.

Nah, yang terakhir nih, kalau kondisi keuanganmu masih butuh ditata lagi dan banyak kebutuhan dan tanggung jawab yang harus dibayar, jangan langsung ambil investasi tersebut. 

Seharusnya nih, dalam berinvestasi hanya gunakan anggaran khusus untuk berinvestasi, tidak pakai uang sembako atau uang cicilan. 

Semoga bermanfaat yaa... :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun