Mohon tunggu...
Juwinda Ningrum
Juwinda Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Lulusan Managemen Dakwah, suka topik dan baca buku #SelfImprovement, (e): windelafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isra Miraj, Peristiwa Bangkitnya Rasulullah SAW dari Kesedihan

26 Februari 2022   17:24 Diperbarui: 26 Februari 2022   17:29 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang dalam perjalanan hidup ini tidak selamanya kita selalu berada di atas dan tak selama kita tak mendapatkan masalah, kita mungkin pernah mengalami masalah berat yang membuat kita merasa tak kuasa menghadapinya. Karena demikian besarnya persoalan tersebut, sampai-sampai membuat kita ingin menangis dan menyerah atau putus asa dengan kehidupan ini. 

Untuk mencari pertolongan pun, kita tak tahu harus memintanya kepada siapa. Dalam kondisi itu kita sangat terpuruk dan tak punya arah apakah kita bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Keluar dari persoalan pelik memang tak mudah. Hal ini sama halnya dengan yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW dulu di saat beliau kehilangan 2 orang yang amat dicintainya dan semakin besarnya ujian dakwah. Saat itu Rasulullah SAW dalam kondisi tertekan dan down kala menghadapi ujian dakwah yang demikian berat. 

Betapa besarnya ujian itu saat Rasulullah SAW mengalami pemboikotan selama 3 tahun dari kaum Quraisy, kemudian meninggalnya istri tercintanya, Khadijah dan sang paman secara hampir bersamaan. lalu ditambah dengan ditolaknya dakwah Nabi di kota Thaif. 

Ketika semua itu datang secara bertubi-tubi, ketangguhan Nabi dalam berdakwah, hampir saja sirna. Namun beruntungnya kala itu, Nabi kemudian mengalami sebuah peristiwa spiritual, Isra' Miraj.

Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makah ke Masjidil Al Aqsa di Yerusalem (Isra), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha (Mi'raj) dengan tujuan menerima wahyu Allah SWT. Peristiwa Isra' dan Mi'raj terjadi pada 621 M

Selepas melewati beberapa momen di dalamnya, Rasulullah kemudian dapat bangkit kembali melanjutkan dakwahnya dan lepas dari kesedihannya. Peristiwa Isra' Mi'raj, mengajarkan banyak hal kepada kita umat muslim. Dari sejarah itu, kita dapat belajar tentang bagaimana bangkit dari kesedihan, bersabar dalam menunaikan tugas dakwah, dan menunaikan kewajiban sholat.

Peristiwa tersebut juga terkandung sebuah pembelajaran lain yang sangat penting untuk kita pahami. Pembelajaran tentang bagaimana keimanan dan ketaatan itu diuji, serta siapakah sebaik-baik penolong yang harus kita Imani, yaitu Allah SWT. Sang Maha Besar dan Maha pencipta alam semesta ini.

Hikmah perintah sholat yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra Miraj:

1. Latar belakang turunnya perintah sholat

Adanya kesedihan dan keterpurukan Nabi Muhammad karene beliau kehilangan 2 orang yang memberikan support system yaitu istri tercinta dan pamannya. 

Sang istri memberikan support system psikologis yaitu memberikan dukungan semangat dan keyakinan bahwa agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad adalah Agama Benar dan bisa mengubah masyarakat Quraisy menjadi masyarakat yang Thoyibah. Sedangkan sang paman memberikan support system secara fisik, di saat nabi mendapatkan ancaman dari kaum quraisy.

Dari sini kita belajar, bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang ada di alam semesta ini akan kembali padaNya. Pun juga rasa kesedihan dan kedukaan, akan berganti dengan kebahagiaan. Tinggal bagaimana kita di saat kita mengalami kedukaan yang harus selalu kita ingat bahwa ada Allah SWT yang Bersama kita.

2. Makna di balik Bacaan Sholat Doa Iftitah

Setelah kita membaca niat sholat, kemudian membaca doa iftitah. Salah satu pegalan doa iftitah yang mengingatkan kita bahwa seluruh yang kita miliki ini hanya untuk sang pencipta. 

  "inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin." 

Artinya 

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-

Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.

Sholat membuat kita bersemangat memberi kebaikan.

Setelah nabi melakukan perjalan isra miraj, nabi memiliki kekuatan optimis untuk menjalankan dakwahnya kembali. Dari sini kita belajar bahwa ketika kita sudah menjalankan perintah sholat kita akan bersemangat lagi untuk memberikan kebaikan di masyakat, Menjadi pribadi yang bermanfaat.

Sehingga tujuan sholat bukan hanya untuk ibadah ritual kita saja tapi memberikan dampak ibadah sosial yang harus kita optimalkan dengan kemampuan yang kita miliki, dengan menjadikan setiap kesempatan waktu hanya untuk memberikan karya yang terbaik dan bermanfaat.

Sehingga menurut saya, sholat bukan hanya perintah ibadah rutinitas tetapi perintah untuk kita selalu ingat sama Allah sang pemilik hidup ini, perintah untuk terus semangat dan kekuatan dalam diri untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan perintah untuk selalu mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara, untuk apa kita mengejar kefanaan ini.

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa isra miraj, bangkitnya Rasullullah dari kesedihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun