Adanya kesedihan dan keterpurukan Nabi Muhammad karene beliau kehilangan 2 orang yang memberikan support system yaitu istri tercinta dan pamannya.Â
Sang istri memberikan support system psikologis yaitu memberikan dukungan semangat dan keyakinan bahwa agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad adalah Agama Benar dan bisa mengubah masyarakat Quraisy menjadi masyarakat yang Thoyibah. Sedangkan sang paman memberikan support system secara fisik, di saat nabi mendapatkan ancaman dari kaum quraisy.
Dari sini kita belajar, bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang ada di alam semesta ini akan kembali padaNya. Pun juga rasa kesedihan dan kedukaan, akan berganti dengan kebahagiaan. Tinggal bagaimana kita di saat kita mengalami kedukaan yang harus selalu kita ingat bahwa ada Allah SWT yang Bersama kita.
2. Makna di balik Bacaan Sholat Doa Iftitah
Setelah kita membaca niat sholat, kemudian membaca doa iftitah. Salah satu pegalan doa iftitah yang mengingatkan kita bahwa seluruh yang kita miliki ini hanya untuk sang pencipta.Â
 "inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin."Â
ArtinyaÂ
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-
Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.
Sholat membuat kita bersemangat memberi kebaikan.
Setelah nabi melakukan perjalan isra miraj, nabi memiliki kekuatan optimis untuk menjalankan dakwahnya kembali. Dari sini kita belajar bahwa ketika kita sudah menjalankan perintah sholat kita akan bersemangat lagi untuk memberikan kebaikan di masyakat, Menjadi pribadi yang bermanfaat.