Mohon tunggu...
Juwinda Ningrum
Juwinda Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Lulusan Managemen Dakwah, suka topik dan baca buku #SelfImprovement, (e): windelafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terapkan 7 Filosofi Hidup dari Jepang, agar Hidup Lebih Bermakna

20 Februari 2022   12:20 Diperbarui: 20 Februari 2022   12:21 5862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.stylist.co.uk
www.stylist.co.uk

Filosofi "oubaitori" memiliki arti untuk jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bersyukurlah apa yang kamu miliki dan yang telah kamu capai.

Filosofi ini tertuju dari empat karakter kanji, yaitu buah ceri, plum, persik, dan aprikot yang melambangkan perbedaan cara berkembangnya setiap pohon. Sehingga ini memberikan kita pelajaran makna kehidupan bahwa setiap individu memiliki keistimewaan masing masing yang mungkin tidak dimiliki individu lain.

3. Kaizen yaitu  Terus-menerus Berkembang

shiftindonesia.com
shiftindonesia.com

Kaizen berarti perbaikan terus-menerus atau perubahan menjadi lebih baik dan merupakan filosofi pribadi dan bisnis-karir yang berusaha untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas di semua tingkat hidup.

Dengan memiliki mindset ini, maka kita termotivasi terus menerus untuk melakukan perbaikan terus-menerus secara bertahap dan membuat perubahan kecil menjadi lebih baik dan menghargai prosesnya.

4. Wabi Sabi yaitu menerima ketidaksempurnaan

properti.kompas.com
properti.kompas.com

Filosofi wabi sabi adalah filosofi hidup orang Jepang dengan cara menerima ketidaksempurnaan dan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Wabi Sabi mendorong untuk lebih berfokus pada keberkahan yang dimiliki dibanding berharap kepada hal yang tidak kita terima.

Selain itu, Wabi Sabi sangat cocok diterapkan pada masyarakat modern saat ini yang terus menerus mengejar kesempurnaan. Bisa kita lihat, manusia mengejar berbagai aspek yang pada akhirnya menyebabkan depresi, cemas, dan stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun