Mohon tunggu...
Juwinda Ningrum
Juwinda Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Lulusan Managemen Dakwah, suka topik dan baca buku #SelfImprovement, (e): windelafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Seni Kintsugi, Untukmu yang Saat Ini Berada di "Titik Terendah"

20 Januari 2022   11:47 Diperbarui: 8 Februari 2022   09:27 3313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.inspirerendleven.nl

Perajin Jepang tidak menutup bekas pecahannya, malah bekas-bekas itu dibuat kian mencolok serta kian ekstektik. Hasilnya selesai diperbaiki mangkuk teh yang pecah belah serta rusak nampak lebih indah serta mempunyai nilai lebih bila dibandingkan dengan bentuk aslinya. 

Proses reparasi keramik pecah dan rusak tersebut melahirkan filosofi dari Jepang ialah kintsugi. Kin maksudnya emas, tsugi maksudnya menggabungkan. Sehingga seni kintsugi ialah menyatukan potongan- potongan keramik pecah dan rusak dengan memakai emas cair, perak cair ataupun vernis yang ditaburi bubuk emas.

Seni kintsugi memberikan atensi spesial pada beberapa barang semacam gelas, vas, serta mangkuk yang pecah dan rusak. Bukan menganggap barang-barang yang telah rusak dan pecah di buang begitu saja. Namun, beberapa barang yang telah rusak tersebut diperbaiki, dihormati, serta dikasih atensi lebih daripada barang-barang yang masih bagus. 

Seni kintsugi tidak menutup bekas pecahannya, malah bekas-bekas itu dibuat kian mencolok serta kian nampak indah. Benda yang telah diperbaiki tersebut menggambarkan kekuatan serta keindahan yang dibentuk dari kerusakan. Sehingga makna Filosofi Kintsugi yaitu membentuk keindahan dari ketidaksempurnaan.

www.inspirerendleven.nl
www.inspirerendleven.nl

Bangkit dari kegagalan dengan seni kintsugi:

1. Belajar Berdamai dan menerima ketidaksempurna 

Semua orang menginginkan hidupnya sempurna, menjalankan target-target yang sudah dirancang tanpa ada masalah dan mengalami kegagalan. Tetapi nyatanya dalam menempuh impiannya mengalami kegagalan dan pengalaman-pengalaman buruk, 

Respon yang kerap muncul ialah penyangkalan atau penolakan terhadap kegagalan tersebut. respon penolakan ini merupakan suatu respon yang wajar dilakukan banyak orang yang lagi dipenuhi dengan emosi kesedihan.

Seni kintsugi mengajarkan untuk menerima ketidaksempunaan hidup sebagai bagian dari diri kita. 

Pada saat Shogun Ashikaga Yoshimitsu memperlakukan mangkuk teh favoritnya dengan kehati-hatian. Namun, tetap saja mangkuk teh tersebut dapat pecah dan bisa jadi itu diluar kendali shogun. Tetapi Shogun menerima kerusakan tersebut dan secepatnya memperbaiki mangkuk teh favoritnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun