Di palung sunyi malam mendayu,
Ada bisik yang hilang di tepian bayu.
Jiwa merintih di ujung waktu,
Mencari makna di ruang yang bisu.
Di sudut gelap bayangan melata,
Luka merajut tanpa kata.
Angin membawa serpihan asa,
Namun di mana cinta berpijar nyata?
Tertinggal dalam kabut dunia fana.
Mencari terang di balik maya,
Sedang cahaya bersemayam di dada.
Bangkitlah, wahai ruh yang renta,
Rengkuhlah fajar yang bersenda.
Biarkan gelisah jadi puisi,
Dan luka menjelma harmoni abadi.
Karena jiwa tak pernah benar-benar hilang,
Hanya terselubung bayang-bayang.
Di kedalaman hatimu yang tenang,
Ada semesta yang merindu pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H