Dalam remang senyap malam,
kata-kata lahir tanpa gema,
seperti dedaunan jatuh pelan,
berbisik lirih di telinga jiwa.
Kita hanyut dalam aksara samar,
lukisan makna yang tak pernah kasar.
Setiap rima bagaikan bayang,
mengalun halus, mengguncang tenang.
Ada rahasia di antara spasi,
sebuah bisik di balik puisi.
Bukan kata yang ingin menguasai,
hanya rasa yang ingin abadi.
Mungkin cinta tersembunyi di koma,
atau rindu bersembunyi di jeda.
Kita temukan dunia kecil di sana,
tempat diksi bernafas selamanya.
Diksi tak perlu teriak lantang,
cukup ia mengalir perlahan tenang.
Dalam heningnya, kita mendengar,
suara hati yang tak pernah pudar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI